PEDULI

129 29 0
                                    

                         Happy Reading:)
       ________________________________________

So enjoy guys!!
Jangan lupa votmen ya!!!

                            ☆_☆_☆_☆_☆_☆

06.00

Zweitson terbangun dari tidurnya ia bisa merasakan badannya yang sudah tidak selemas kemarin hanya kepala saja yang masih terasa pusing

Oh iya kalau ada yang nanya fajri kemana fajri sudah pergi ke kamarnya ya semalam ia tak ingin ketahuan jika berlama lama berada di kamar milik zweitson

Lagi pula pasti fiki adiknya sudah menunggunya di dalam kamar ia tak ingin fiki curiga padanya karena tak kunjung kembali ke kamar

Ia menoleh ke arah kanan samping kasurnya tak ada siapa siapa mungkin bi asih sedang menyiapkan sarapan di dapur

Ia berusaha bangkit dari kasurnya mencoba untuk mengubah posisinya menjadi duduk di atas kasur

Saat zweitson menoleh ke arah jam ternyata sudah pukul 06.00 pagi

Dirinya ingin pergi ke sekolah hari ini dia tak ingin ketinggalan pelajaran lagi pula badannya sudah agak mendingan sekarang

Jadi dirinya pun bangkit dari kasur berjalan menuju ke kamar mandi untuk mandi walaupun sesekali badannya terus oleng ke samping karena masih lemas

Tapi saat dirinya tengah berjalan tiba tiba pintu kamar dibuka oleh seseorang terlihat bi asih masuk sambil membawa bubur dan juga obat obatan untuk dirinya

Bi asih kaget melihat zweitson yang tengah berusaha berjalan dengan langkah kaki yang menurutnya masih lemas dan hampir jatuh

Bi asih kemudian menghampiri zweitson meletakkan nampan yang ia bawa di atas nakas sambil membantu zweitson

"Den soni mau kemana?" tanya bi asih lalu membantu zweitson duduk kembali di atas kasur

"Soni hari ini mau masuk sekolah bi, soni udah ketinggalan banyak pelajaran banget" ucap zweitson lemas

"Aden hari ini jangan sekolah dulu ya, aden masih sakit, jalannya aja masih lemas kaya gitu, nanti kalau aden kenapa napa gimana" ucap bi asih

"Soni udah gak papa kok bi, cuma lemas aja, soni tetap mau sekolah bi" ucap zweitson kekeh ingin ke sekolah

"Tapi aden masih sakit, kalau aden kenapa napa di sekolah gimana?" ucap bi asih

"Soni gak bakal kenapa napa kok bi, percaya deh sama soni" ucap zweitson

Zweitson menatap bi asih dengan tatapan sendu seolah mengatakan bahwa dirinya tak akan kenapa napa nanti di sekolah

Akhirnya bi asih pun mengizinkan zweitson untuk pergi ke sekolah walaupun dirinya masih khawatir takut zweitson kenapa napa nantinya di sekolah

"Ya udah, bi asih izinin den soni sekolah, tapi nanti kalau aden kenapa napa, telpon bibi ya" ucap bi asih

"Serius bi boleh" ucap zweitson semangat

"Iya den, tapi kalau ada apa apa, langsung telpon bibi ya" ucap bi asih

"Makasih ya bi" ucap zweitson lalu memeluk hangat  bi asih

"Iya aden sama sama" ucap bi asih membalas pelukan dari zweitson

Bi asih kemudian melepaskan pelukan dari zweitson

"Sekarang aden makan sama minum obat dulu ya, baru nanti aden siap siap ke sekolah" ucap bi asih

"Oke bi"

Aku Yang Kau Salahkan || (Zweitson Un1ty) [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang