Bab 12: Perjalanan ke Kuil Qiandeng - Bagian 1

670 75 10
                                    

Suatu malam, Xie Lian, Hua Cheng, dan ketiga anak-anak itu sedang makan malam bersama di Kuil Puqi. Masalah telah teratasi setelah tamu tak diundang telah diatasi dan Wei Ying menyelesaikan latihannya dan tidak merasa terlalu lelah setelahnya. Saat mereka makan, Xie Lian tampak seperti baru saja teringat sesuatu. 

Xie Lian, "San Lang, apa kamu tahu dimana Kuil Qiandeng berada?"

Hua Cheng sedikit menegang setelah mendengar pertanyaan Xie Lian. Xie Lian sebenarnya kurang lebih mengetahui jawaban dari pertanyaan ini. Bagaimanapun, reaksi Hua Cheng sangatlah berbeda dari perkiraanya. 

Wei Ying mengangkat kepala kecilnya dari mangkuk nasi, "Kuil Qiandeng ... hmm ... Baba, bukankah itu Kuil yang mempersembahkan tiga ribu lentera untukmu di perjamuan?"

Xie Lian, "Benar."

Qi Rong yang mendengar pembicaraan mereka dari luar menyembur, "APA?! APA YANG KALIAN BICARAKAN?!" hal mustahil tiga ribu lentera dipersembahkan untuk teratai salju'[1] palsu itu! Bahkan satu saja dia tidak pantas. BERHENTI MENGATAKAN OMONG KOSONG!" 

Wei Ying berteriak, "Kenapa itu tidak pantas? AKU MELIHAT dengan mataku sendiri, tiga ribu lentera, diberikan untuk Baba. Kau tidak di sana. Bagaimana kau bisa tahu?!"

Qi Rong, "Kau!–"

Sebelum dia berkesempatan menyelesaikannya, Xie Lian membentangkan Rouye dan mengikat serta membungkam Qi Rong erat. 

Xie Lian, "Qi Rong, mengapa kamu bangun lagi? Aku pikir kamu akan tertidur sepanjang malam setelah rebusan 'Cinta Seluruh Musim' itu. Mungkin kamu ingin memakannya lagi?"   

Sejujurnya, Qi Rong pingsan setelah setiap kali memakan masakan Xie Lian; Xie Lian menyebutnya 'tertidur' sebab Guzi mendengarkan mereka. Meski Qi Rong menjadi kebal setelah memakan makanan yang sama, ia masih tidak dapat mengatasinya sebaik Hua Cheng; dirinya pasti akan pingsan jika harus memakannya lagi. Dengan begitu, Qi Rong akhirnya terdiam dan menggerutu hingga tertidur dengan tenang. 

Xie Lian, "Dan A-Ying, kamu tidak perlu berdebat dengan orang semacam itu, mengerti? ada baiknya jika kamu mengabaikan dan membiarkan mereka."

Wei Ying, "Iya, Baba."

Sejenak terjadi keributan sebelum mendapat jawaban dari Hua Cheng,  membuat Xie Lian sedikit khawatir. Wajah Hua Cheng tidak terlihat baik ketika dirinya menanyakan hal itu juga. Mungkin dia membuatnya tidak nyaman - cemas Xie Lian. Bagaimanapun, setelah keheningan melanda Hua Cheng tiba-tiba mengatakan, "Maaf."

"Apa?" Xie Lian bingung. 

Awalnya, dia mengira, jika 'Kuil Qiandeng' bukanlah sejenis omong kosong, maka satu-satunya orang yang berkaitan dengan itu hanyalah Hua Cheng. Namun, tidak peduli seberapa aneh tebakannya, tidak ada alasan bagi Hua Cheng untuk meminta maaf. Hua Cheng menundukkan pandangannya ke arah meja makan, terlihat cukup berbeda dari sikap biasanya yang periang. 

Xie Lian, "San Lang, ada apa? Tidak masalah jika kamu tidak ingin membicarakan hal itu. Kamu tidak perlu merasa bersalah."

Hua Cheng, "Tidak ... Gege. Sebenarnya ... ah ... sebenarnya Aku mendirikan Kuil Qiandeng." 

Xie Lian, "Oh."

Hua Cheng, "Itu sebelum Festival Pertengahan Musim Gugur, dan aku menyadari Gege mungkin akan bergabung dengan mereka di permainan tahunan mereka yang membosankan itu. Jadi aku mendirikannya untuk memberikan Gege sedikit hiburan saat menghadiri perjamuan; membuat segalanya menarik dan menghilangkan kebosananmu."

Xie Lian, "..."

Caranya 'membuat segala sesuatunya menarik' lebih kepada mengejutkan. Hanya demi 'Kesenangan' Xie Lian semata, dia membangun sebuah kuil dan menerbangkan tiga ribu Lentera Berkah Cahaya Abadi! 

Wei Ying Putra Angkat HuaLianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang