05. Got into trouble

35 6 0
                                    

"Lo anak kelas berapa sih" tanya Gea pada Geva yang masih dirinya cengkram kerah bajunya.

"12 MIPA 2" jawab Geva dengan gugupnya.

"Oh anak MIPA ternyata pantes kayak orang tolol"

Lagi lagi Geva merasa tengah berhadapan dengan pencabut nyawa yang menanyakan dosanya.

"Liat aja nanti gue bakalan balas apa yang lo lakuin sama gue sampai lo mati juga bisa"

Gea tersenyum miring pada Geva terlihat senyuman itu penuh kelicikannya.

"Sial kenapa harus gue sih yang kena" batin Geva ditengah ketakutannya.

Demi apapun saat itu Geva sangat ketakutan seperti mentalnya sedang diuji dan dirinya tidak bisa berpikir seketika otaknya menjadi kosong dan sialnya dia harus berurusan dengan gadis itu.

"Lo tunggu aja gue bakalan siksa lo kapanpun gue mau"

Lalu Gea melepaskan tangannya dari kerah baju Geva dan mendorongnya hingga terjatuh.

"Gue bisa bunuh lo kalo gue mau" bisik Gea pada Geva yang terlihat seperti orang mati membeku.

Lalu Geva pun meninggalkan tempat itu dengan tatapan penuh dendam.

"Gue minta maaf" teriak Geva.

Dengan polosnya Geva entah apa yang ia pikirkan bisa bisanya dirinya berteriak saat itu juga.

"Yaampun Gea lo dari mana abis gali lumpur apa" ucap Zia teman Gea.

"Otak lo lumpur gue abis jatoh ditabrak bocah tolol tu kayanya matanya buta deh"

Sambil tangan nya menepis nepis bajunya yang kotor terkena tumpahan minumannya tadi.

"Astaga berani beraninya dia sama lo kayak gak kenal lo siapa aja" bantah Zia yang ikut kesal.

"Liat aja nanti gue bakalan balas lebih dari ini" 

Gea benar benar gadis gila entah apa yang nantinya dia akan lakukan pada Geva.

Lalu Geva berdiri sambil membersihkan pakaiannya yang terlihat kotor karna terjatuh di dorong oleh gadis itu

Seketika Geva menghela napas dengan kejadian yang hari ini dia dapat kan, Geva merasa nanti dirinya akan melalui hari hari yang mengerikan dikarenakan harus berurusan dengan gadis itu.

Geva pun berjalan menghampiri sepeda nya yang masih terparkir di parkiran lalu Geva menaiki sepedanya untuk pulang.

Ditengah perjalanan Geva mengayuh sepedanya, tiba tiba saja dirinya kepikiran tentang kejadian tadi, entahlah Geva merasa bahwa itu masalah besar bagi dirinya.

Bagaimana tidak dia harus berurusan dengan gadis itu gadis yang terkenal dengan aksi nakal nya yang diluar nalar
Bahkan Geva pernah menyaksikan aksi nakal gadis itu.

Geva masih memikirkan gadis itu takut nantinya gadis itu akan melakukan hal hal diluar nalar pada dirinya seperti yang gadis itu perbuatan pada siswa di sekolah itu.

Ya Gea pernah melakukan hal diluar nalar pada siswa di sekolah nya yaitu menjahili seorang siswa pendiam alasan dirinya menjahilinya adalah Gea tidak suka melihat gadis pendiam itu sehingga dia menjahili gadis itu sungguh duluar nalar bukan.

Gea menjahili nya dengan membawa tas gadis itu dan berlari keluar kelas sehingga dirinya berada di tengah tengah lapangan sontak seluruh siswa melihat kejadian itu, namun tidak ada satupun siswa yang berani menghalangi aksi Gea itu.

Gadis yang Gea jahili itu terus mengejar Gea hingga dirinya juga berada di tengah lapangan bersama Gea yang sedang menenteng tas gadis itu
Sontak Gea langsung melakukan aksinya dengan mengambil isi yang ada di dalam tas gadis itu dan satu persatu ia lemparkan ke atas.

Gadis pemilik tas itu yang melihat kejadian itu terlihat meneteskan air matanya karna terdengar sorak sorai siswa siswi yang melihat kejadian itu menghakimi dirinya.

Namun Gea terus menerus melempar satu persatu buku yang ada di dalam tas itu ke atas sehingga tidak tersisa satupun.

Dan gadis itu hanya bisa mengambil dan mengumpulkan bukunya satu persatu yang sudah terjatuh kebawah.

Setelah selesai Gea melihat gadis itu mengumpulkan bukunya dan dengan tidak diduga Gea menarik rambut gadis itu sehingga gadis itu tersungkur ke belakang.

"Aduh maaf ya lo sih pendiam banget kaya ga punya mulut, tapi gue cuma gabut sih pengen jahilin orang jadi mumpung gue gak suka liat lo jadi gue jahilin lo"

Dengan tanpa dosa Gea berbicara pada gadis itu yang terlihat sangat ketakutan sambil masih menarik rambut gadis itu.

"Aduh kasian lagi ngumpulin bukunya jatuh dari langit ya neng ahahaha"

Gea terlihat tertawa puas pada gadis yang berhasil ia jahili itu.

Namun gadis itu terus menerus menetes kan air matanya yang sedari tadi dirinya tahan.

Lalu Gea berdiri dari jongkok nya dan tiba tiba Gea menendang gadis itu dan menendang buku gadis itu yang masih berada di tangannya.

"Ups gak sengaja maaf ya"

Dengan senyum nya yang terlihat sangat licik Gea langsung meninggalkan gadis itu dari lapangan.

"Heh Gea lo gila ya anjir tuh orang gak ada salah sama lo juga" ucap teman nya Zia yang kaget melihat aksi Gea barusan.

"Gue gabut jadi yaudah gue jahilin aja tu bocah lagian sih so pendiam banget muak gue liatnya"

Gea pun langsung pergi dari tempat itu  menerobos kerumunan siswa siswi yang sedari tadi melihat aksinya dengan
wajah dinginnya.

Geva yang juga menyaksikan hal itu hanya bisa geleng geleng kepala dan membayangkan bagaimana jika dirinya yang berada di posisi gadis itu.

Namun sekarang Geva bener bener sudah berada di posisi yang dirinya takuti.

Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang