MAAFKAN JIKA ADA KESALAHAN
ATAU TYPO DI DALAM CERITA
INI, GUE KURANG TELITI SOALNYA,
JADI COBA PAHAMI BAIK2 YA,
MAKASI (っ.❛ ᴗ ❛.)っ•
•
•
•
•
"WOYY PENDO, lu pada udah seminggu kagak bayar kas. Mau bayar kapan?? Kalo ga bayar bayar gue 2kalilipattin kas kelen." Irad ngancem kepada siswa yang sedang berkerumun. Ntah ngomongin apaan, gozip ges :v
"Aelah, ntar aja ngapa." Salah satu di antara mereka ber4 berbicara, yaitu Erik. Erik salah satu Wakil Ketua Tim Basket, yang sangat terkenal oon nya.
Orang orang bingung, kenapa banyak yang ngevote Wakil Ketua Tim Basket dengan nama Erik. Tapi gini gini juga si Erik cakep ges :v
"Ohh... Ntar ya? Oke, tunggu gue disini lo pada." Setelah mengatakan itu, Irad berlari keluar kelas mereka ber4. Bukannya nagih kas yang belom pada bayar, dia malah ngadu ke temennya yang ber status sebagai Ketua OSIS.
"Ha... Ha... " Deru nafas Irad terdengar ketika sudah sampai, itu terdengar oleh temannya yang sedang mencatat.
"Ngapa lu?"
"Itu... Si itu... " Sambil menunjuk nunjuk ke arah pintu kelas.
"Itu siapa? Ngomong yang bener."
Salah satu temannya yang berada di pinggirnya memberikan minum kepada Irad.
"Nih, minum dulu lo kayak abis di kejer babi tau gak?"
Irad meminum yang di berikan temannya, Raka. Setelah selesai, ia memberitahukan apa yang terjadi barusan.
"Itu... Si Rafian Ama gerombolannya kagak mau bayar kas, capek gue."
"Empat kunyuk itu emang bener bener ye, ngajak gelut wae." Setelah mengatakan itu, pria yang berstatus sebagai ketua OSIS itu beranjak pergi dari kelasnya, dan tujuannya ingin menghampiri kelas Rafian.
Udah bilang ya, Rafian Kapten Basket :v
"Eh... Itu ada kak Zio, diem diem!"
Namanya Elzio, orang orang memanggilnya Zio gatau kenapa. Elzio berjalan ke arah Rafian, di ikuti dari belakang bersama Raka dan Irad.
Elzio menghampiri gerombolan Rafian, ketika sudah hampir dekat, dia menggeser satu bangku yang berada di belakang nya, dia duduk di bangku itu dan menatap ke 4 siswa yang engah menatapnya.
"Bayar." Ucap Elzio sambil melipatkan tangannya di meja yang berada di depannya.
"Wih... Ada Ketos tu yan." Ejek Egar, Egar Sekertaris satu2nya di Basket Putra.
Rafian menatap kembali Elzio yang engah menatapnya.
"Ekhem... Kalo gue bilang gamau? Gimana?" Rafian menjawab dan menaikkan sebelah alisnya.
"Bener bener lu ye! Bayar anjeng! Gue udah sabar dari tadi!" Kesabaran Zio setipis tisu ges :'
"Gue tunggu Ampe masuk pelajaran ke 2, kalo kagak bayar bayar gue sita ponsel lo pada."
"Lah? Elu sapa main nyita nyita, guru aja ngebiarin." Rafian tidak mau kalah, kalo masalah adu bacot, Elzio dan Rafian jangan di ragukan lagi. Keduanya tidak mau ada yang ngalah ges :b
"Kenapa? Gue ketos, guru laen juga setuju Ama gue. Liat aja ntar."
"Yok ah cabut, males gue ngeliat KUNYUK KUNYUK ini." Di lanjut dengan Raka.
Setelahnya mereka ber tiga yang ber status sebagai OSIS, beranjak keluar kelas Rafian. Tapi sebelum itu, Irad kembali mengatakan sesuatu.
"Kelen yang belum pada bayar kas, bayar dulu. Jan ngikutin 4 kunyuk itu."
"Baik." All.
•
"Ehh monyed!! Tunggu tunggu!!" Panggil Irad kepada Cakra.
Cakra, Bendahara Basket Putra.
"Gue bukan monyed."
"Temen lo mana?"
"Temen yang mana? Temen gue ada Fian, Egar, Erik, Candra, Rizky, Ren-"
"Uuuu iya iya iya, shut shut shut, udah ya? Yang gue maksud Rafian."
"Ngapa lu nanyain dia? Suka lu ye."
"Gila anying, gue normal y."
"Hm, ngapa?"
"Kata Zio, bilangin ke kapten lo mulai hari Senin depan ampe Sabtu tim lo pada bakalan tanding. Jadi Zio bilang lo pada latihan, biar kagak ngemaluin sekolah."
"Hm, kagak pecaya, bilangin ke KAKAK KETOS temui aja sendiri kalo berani." Setelah itu ia kembali berjalan menuju ke arah parkiran sekolah. Btw dah pada pulang ges. Dan ke 4 kunyuk itu juga udah pada bayar kas nya :v
"Lo!!!!" Menunjuk kuat kuat ke arah Cakra. "Huh, sabar Irad... Sabar..."
Irad kembali ke ruang OSIS untuk menyampaikan informasi yang barusan ia alami.
Karena sudah hampir dekat dengan tanding Ekstrakulikuler Basket, jadi semuanya harus Ketos dan anggota2 lainnya yang menanganinya. Begitu kata guru Olahraga.
Sebenarnya Zio sangat kesal,
'yang mau tanding siapa, yang nanganin siapa.' begitu katanya.Ini tuh sekitaran jam set 5 sore kurang, harusnya Zio.dkk sudah pulang, ini yang membuat Zio kesal.
"Zio, kata Cakra 'hm, kagak pecaya, bilangin ke KAKAK KETOS temui aja sendiri kalo berani.' gitu hh."
Zio memijat pelipisnya sendiri, dia sekarang sangat pusing, dan tidak ingin berdebat dengan Rafian.
"Kalian ada yang punya no Rafian?"
"Ini kak, di grup sekolah yang ini ada no nya kak Rafian, cari aja yang namanya Pian, n nya 3." Jawab anggota OSIS yang ada di belakangnya.
"Sip, makasi ya."
"Iya kak."
'Liat lo Rafian! Gue caci maki pala lo.'
•
•
•
•
•
TBC.
Jangan bully saya, saya masih pemula (─.─||)
Dah gess, Jan lupa vote n coment. Ga maksa kok (◕ᴗ◕✿)
Satu lagi, selesai membaca usahakan vote ya. Tidak juga gaoaoa ko. Am pine.
Bye bye guys, see you next time ~
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFIAN ALEXANDRA
Teen FictionLIAT DULU INI SEBELUM BACA!!! - - - - - - - - - - "Sayang plis jangan tinggalin ian, itu juga salah kamu sendiri ..." "Tapi kan Zio udah bicara! Zio udah jelasin! Tapi Ian yang engga percaya sama Zio! Malah se enaknya makan Zio! Hiks ..." "Iya iya...