...
“Jei-ya, ayo kita makan sama-sama. Hyung sudah masak makanan kesukaan Jei” seru Jongseong dari depan pintu kamar Jaeyoon
Dan setelah tiga menit ia berdiri disana, ia sama sekali tidak mendengar jawaban apapun dari si pemilik kamar
“Jei-ya, ini sudah malam, sudah waktunya Jei makan. . apa Jei mau masuk rumah sakit karena terlambat makan ?” bujuk Jongseong untuk kesekian kalinya
Lagi-lagi tidak ada jawaban
Sudah. Cukup
Jongseong mulai kehabisan kesabaran
BRAK
Dengan kesal pria tinggi itu mendobrak kamar Jaeyoon, dan dapat dilihatnya orang yang sejak tadi ia panggil tengah duduk di lantai dengan kertas-kertas serta pensil warna yang bertebaran
“Shim Jaeyoon ! apa kau tuli ? kau tidak mendengar panggilanku sejak tadi ? ha ?” geram Jongseong
Jaeyoon masih enggan menjawab, pria berambut jamur itu masih fokus dengan kertas dan pensil warna yang ada di depannya
SRET
“HYUNG” pekik Jaeyoon saat kertas gambarnya di tarik paksa oleh Jongseong
“berhenti bersikap kekanakan Shim Jaeyoon, aku lelah sepulang kerja dan masih harus memasak untukmu tapi kau justru membuatku kesal karena kelakuanmu yang luar biasa menyebalkan ini. Kau mendiamiku hanya karena aku menyuruhmu menjauhi Park Sunghoon, kau marah padaku karena aku mengusirnya dari hadapanku, lalu apa yang akan kau lakukan lagi padaku jika aku memakinya ? ha ? mau mencoretku dari daftar keluargamu ?”
Jaeyoon menunduk dalam mendengar emosi Jongseong yang baru kali pertama di tujukan padanya. Selama mereka bersama, baru kali ini hyungnya itu marah besar seperti ini padanya, biasanya Jongseong akan membujuknya dengan penuh kelembutan dan pengertian. Tapi ini ? bahkan Jongseong sudah mengatakan secara terang-terangan kalau Jaeyoon sangat menyebalkan.
Tidak tidak, mata Jaeyoon terasa panas
Bagaimana ini.. Jaeyoon akan menangis
Tapi Jongseong bilang laki-laki tidak boleh cengeng, Jaeyoon tidak boleh menangis
Jongseong masih menatap geram saudara kembarnya itu, dengan kesal ia buang hasil gambar Jaeyoon ke tempat sampah yang ada di dekatnya
“kalau kau masih butuh makan, cepat keluar. Aku akan membuangnya setelah jam 9 malam” ujar Jongseong lalu keluar dari kamar Jaeyoon di iringi dengan bantingan pintu yang membuat Jaeyoon berjengkit kaget.
Perlahan Jaeyoon mendekati tempat sampah lalu mengambil kembali hasil gambarnya yang sudah di remas oleh Jongseong, di bukanya kertas itu lalu kemudian setitik air mata terjatuh di sana.“hiks hiks. . Hyung marah. hiks. . . aku takut” gumam Jaeyoon seraya memeluk kertas yang ada di tangannya
Itu adalah gambar Jongseong yang Jaeyoon ilustrasikan sebagai pahlawan pemberani seperti superman.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVERSO -JAKEHOON
FanfictionHai.. Aku Shim Jaeyoon.. Pria yang tidak biasa-biasa saja namun berani merasakan sesuatu yang tidak biasa kepada 'dia' Jeongsong selalu memarahiku Tapi lagi-lagi aku tidak Perduli untuk itu Karena ini yang pertama bagiku.. Aku Shim Jaeyoon.. Dan ini...