Pagi harinya Lisa keluar kamar, masih takut-takut. Suasana rumahnya sepi seperti biasa. Dia lalu melangkah keluar dan melihat appanya masih tidur di sofa, mendengkur dengan kerasnya.Lisa menghela napas panjang, kemudian segera menuju dapur dan menyiapkan sarapan, masih jam setengah enam pagi. Lisa menengok tempat nasi dan menemukan nasi semalam masih banyak, appanya mungkin memutuskan memakan mie instant sehingga nasinya tidak tersentuh. Kebetulan. Lisa bisa membuat nasi goreng untuk sarapan. Hari ini hari minggu, jadi Lisa tidak perlu buru-buru mempersiapkan diri untuk berangkat ke kantor.
Beberapa menit kemudian, aroma nasi goreng yang harum memenuhi rumah mungil itu, membuat appanya terbangun. Lelaki setengah baya itu melangkah, masih setengah mengantuk menuju dapur.
"Kau bangun pagi sekali." appanya menyapa serak, tersenyum sambil duduk di meja dapur.
Lisa mengamati appanya dan bersyukur karena sepertinya pengaruh alkohol sudah hilang dari tubuhnya. Dan juga, appanya tampaknya tidak ingat bahwa semalam dia hampir-hampir memeluk Lisa karena menganggapnya sebagai Eommanya. Untunglah appanya tidak ingat, kalau tidak mereka berdua pasti berada dalam suasana canggung hari ini.
Lisa menyodorkan kopi kental hitam yang panas dan menguarkan aroma harum di meja depan appanya, kemudian dia mengambilkan sepiring nasi goreng untuk appanya, dia sendiri mengambil sepiring.
Mereka duduk berhadapan di meja dapur itu, menikmati sarapan mereka. Diam-diam Lisa mengamati appanya yang mengernyit sambil menyesap kopi panasnya. Yah... mungkin alkohol yang diminumnya semalam membuat kepalanya pening di pagi hari, semoga saja kopi kental itu bisa sedikit membantunya.
Setelah yakin appanya cukup sadar, Alexe memulai pembicaraan.
"Appa bertemu dengan seorang kakek bernama Kim Hyuk Ae?"
Sang appa mengerutkan keningnya kembali, menatap Lisa, lalu mengangkat bahunya, "Dia sudah menemuimu ya?"
"Jadi appa mengenalnya?"
Sang Appa menganggukkan kepalanya, "Dia pernah datang dulu ketika halmeonimu meninggal dan menawarkan bantuan. Aku tidak tahu detailnya, Eommamu yang tahu. Kata Eommamu, dia terikat perjanjian dengan halmeonimu menyangkut dirimu." Mata sang appa menerawang, "Aku tidak pernah menduga bahwa itu adalah perjanjian pernikahan, Kim Hyuk Ae menemuiku beberapa hari yang lalu, dan mengatakan bahwa kau harus menikah dengan salah seorang cucunya. Semula aku bingung, tetapi Kim Hyuk Ae menjelaskan bahwa dirinya sangat kaya dan berkuasa, bahwa dirinya bisa menjamin dan mencukupimu, serta menawarkan rehabilitasi untukku... aku pikir itu baik untuk kita semua, jadi ketika dia menyodorkan surat persetujuan untuk kutandatangani, aku menandatanganinya."
Mata Lisa menyipit ketika menatap appanya, "Apakah ketika Kim Hyuk Ae menemui appa, appa sedang dalam keadaan mabuk?"
Pipi sang appa merona merah, "Aku.. eh minum sedikit waktu itu, tapi aku masih sadar kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seductive Whisper (The story of Kim Suho X Lalisa)
FanfictionBibir Lisa terasa panas dan memar karena ciuman paksa yang tidak tanggung-tanggung itu. Dan di bibir lelaki itu terdapat bekas lipstick merah Lisa yang membekas di mana-mana. Lelaki itu melirik Lisa dengan jahat, lalu mengusap mulutnya, kemudian dia...