13

180 15 0
                                    

"Buka pintunya ini." Kali ini suara Suho makin tegas, tak terbantahkan.

Lisa mengawasi ekspresi Suho yang keras kepala, dan melihat bibir lelaki itu yang menipis tegas, dia langsung tahu bahwa lelaki itu tak akan pergi sebelum Lisa melakukan apa yang diinginkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa mengawasi ekspresi Suho yang keras kepala, dan melihat bibir lelaki itu yang menipis tegas, dia langsung tahu bahwa lelaki itu tak akan pergi sebelum Lisa melakukan apa yang diinginkannya. Lisa tidak akan ragu bahwa Suho mampu menunggu semalaman di sana, di luar pintu balkonnya dan mengetuk-ngetuknya terus-terusan, sampai Lisa membuka pintu.

Dia menarik napas panjang, sekali lagi berusaha mengawasi mata elang yang berkilat misterius di tengah temaramnya lampu teras balkon itu.

Kemudian Lisa berdiri, melangkah ke arah balkon. Tepat berada di depan pintu kaca itu, berhadap-hadapan dengan Suho. Tetapi dia masih tidak membuka pintu itu.

"Ada apa?" Lisa menegakkan dagunya, berusaha bersikap berani menghadapi mata elang Suho yang tajam.

"Ada apa?" Lisa menegakkan dagunya, berusaha bersikap berani menghadapi mata elang Suho yang tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suho menyipitkan matanya, dan ketika berbicara, suara lelaki itu terdengar setengah mendesis,

"Buka pintunya, Lisa..."

Atau apa? Pertanyaan itu seketika muncul di benak Lisa. Apa yang akan dilakukan oleh Suho kalau dia menolak lelaki itu? Akankah dia memaksa? bertindak nekad seperti mendobrak pintu kaca yang rapuh ini?

Lisa menelan ludahnya, sekali lagi dia menghela napas panjang, dan pada akhirnya membuka pintu itu.

Sejenak jantungnya berdebar, harap-harap cemas kalau Suho akan menyerbu masuk dan bersikap kasar kepadanya. Tetapi Suho tidak berbuat apa-apa. Pintu penghalang di antara mereka berdua sudah terbuka, mereka berdiri tanpa batasan apapun lagi, dan yang dilakukan Suho hanyalah berdiri di sana, tanpa bergerak seincipun dan menatap Lisa dengan mata elangnya yang intens.

"Apa yang kau inginkan, Suho-ssi?" akhirnya Lisalah yang memberanikan diri untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Aku ingin memberikan penjelasan." bibir Suho menipis dan bahkan terlihat hampir tak bergerak ketika lelaki itu berbicara, "Aku tahu, kejadian di kantor siang tadi akan membuatmu bertanya-tanya mengenai hubunganku dengan Irene "

Lisa memang bertanya-tanya. Masih terbayang di benaknya tatapan sedih dan penuh damba yang dilemparkan oleh Irene, ketika melihat Suho pergi meninggalkan ruangan itu dengan semena-mena.

Seductive Whisper (The story of Kim Suho X Lalisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang