Ahh Sexy

22.9K 79 8
                                    

Clara atau sering di panggil rara, seorang mahasiswi yang cerdas dan penuh semangat, selain dia mahasiswi yang cerdas rara juga memiliki paras yang begitu cantik, kulitnya yang putih pucat, matanya yang sayu dan tubuhnya yang sangat ideal membuat rara sangat terkenal dikampusnya, hari ini rara masuk kelas Ekonomi Mikro. Professor Lucas Dixon, seorang dosen muda yang karismatik yang memiliki tubuh atletis, memandangi rara dengan penuh perhatian saat menjelaskan konsep-konsep ekonomi.

Selama berbulan-bulan, Rara merasakan ada gejolak cinta yang sangat besar diantara dirinya dengan Profesor Lucas. Setiap pertemuan, rara selalu mengenakan pakaian yang sexy dan memilih bangku depan untuk membuat dirinya lebih terlihat oleh professor lucas.

"Jane, kayanya gue suka deh sama professor lucas " ujar rara jujur ke sahabatnya
"dah tau lama" ujar jane yang masih fokus mencatat materi kuliah
"loh kok lo bisa tau jane?" Tanya rara bingung
"Ya lo pikir aja, setiap kelas professor lucas pakaian lo bukan main sexy" ujar jane sambil memutar bola matanya
"Ah kayanya sama aja deh jane" ujar rara yang sedikit malu karna ketahuan oleh jane tujuan dirinya menggunakan pakaian sexy

Setelah kuliah berakhir, Rara memberani diri ke meja Profesor Lucas. "Profesor, saya memiliki pertanyaan tambahan tentang materi hari ini," ucapnya dengan senyum manis dan menggoda sambil menonjolkan dadanya.

Profesor Lucas tersenyum, menyambut pertanyaan tambahan itu. "Bagaimana kalo kita bicarain di ruangan saya saja?" Ujar professor lucas yang disambut anggukan oleh rara.

Ruangan professor Lucas terasa hangat dan penuh dengan buku-buku yang menumpuk di rak-rak kayu. Rara dan professor Lucas duduk di seberang meja kayu tua, suasana klasik ruangan menghadirkan nuansa intimate.

Rara, merenung sejenak, memutuskan untuk mengajukan pertanyaan yang memancing hasrat professor lucas.

"Profesor Lucas, apakah Anda percaya bahwa kebahagiaan adalah kunci keberhasilan?" Tanya rara serius

Profesor Lucas, melihatnya dengan serius, memikirkan jawabannya.

"Saya percaya bahwa keberhasilan dan kebahagiaan saling terkait, meskipun keduanya dapat diukur secara berbeda oleh setiap individu. Bagaimana menurutmu ra?"

"Saya setuju. Keberhasilan tanpa kebahagiaan bisa membuat hidup terasa hampa. Tapi, kebahagiaan juga bisa menjadi pendorong untuk mencapai keberhasilan. Jadi menurut saya kebahagiaan saya ada di professor" ujar rara sambil mendekati lucas.

Rara terus berjalan sambil membuka perlahan blazer yang menutupi pundak indahnya, memperlihatkan pundak yang putih bersih dan lekukan payudaranya yang besar.

"Maksud kamu bagaimana ra" tanya professor lucas yang kebingungan melihat rara yang sudah duduk dipangkuannya.

Muachhhhhhh rara mengecup bibir lucas tanpa seizin lucas yang membuat lucas sedikit terkejut.

Lucas mendorong rara perlahan, lalu berdiri dari duduknya, "Ra, ini tidak benar, kamu juga tau pasti itu. Jadi pembicaraan kita cukup sampai disini saja" ujar lucas berusaha tetap profesional menjaga hubungan antara dosen dan mahasiswi

Rara tak memperdulikan omongan lucas, ia semakin menurunkan tanktopnya, rara mendekat ke lengan besar lucas. "Professor tidakkah anda ingin melihat tubuh saya yang indah ini?"

Lucas berusaha tetap pada pendiriannya, ia membuang arah pandangnya ke langit langit, "sadarlah ra, kamu itu mahasiswa saya yang menurut saya memiliki potensi yang besar"

"Iya prof saya tau, tapi saya menginginkan anda" ujar rara yang sudah membuka tanktopnya dan hanya meninggalkan branya.

Professor lucas menelan ludah yang sempat memandang payudara indah milik rara, dibawah sana celananya sudah menggembung, menandakan tubuhnya bereaksi saat merasakan sentuhan payudara rara di lengannya.

"Rara jangan begini, ayo kita profesional, kamu sebagai mahasiswi saya harus sadar akan batasan dan saya sebagai dosen kamu harus memperingati kamu dan membimbing kamu ke jalan yang benar"

"Iya prof, ini jalan yang benar menurut saya, akhhhh" ucap rara yang sudah membuka branya dan meletakkan tangan professor lucas di putingnya yang sudah mengeras.

Darah lucas berdesir kencang saat tangannya menyentuh gundukan lembut yang besar, payudara rara sangat sempurna, putingnya yang pink membuat siapa saja yang melihatnya ingin menyesapnya.

"Ra, jangan begini. Kamu juga tau kalau saya sudah memiliki tunangan" ujar lucas yang menahan hasratnya untuk menerkam rara saat itu juga.

Rara menatap lucas "prof, saya tidak peduli. Mau anda sudah punya istri juga saya tidak peduli, saya cuma mau anda" ujarnya langsung memeluk lucas

Lucas berusaha melepaskan pelukan rara, tapi pikirannya berubah saat payudara besar itu menempel didadanya, ada gejolak yang sangat besar dibawah sana untuk tetap membiarkan rara memeluknya.

"Baiklah ra, jika itu maunya kamu. Saya tidak akan merasa segan atau bahkan saya akan memperlakukan sesuka saya terhadap kamu. Saya harap kamu tidak menyesal dikemudian hari" ujar lucas yang menahan rara di rak yang dipenuhi berbagai buku.

"Saya tidak akan menyesal prof, saya yakin" ujar rara pasrah saat lucas mulai menyentuh tubuhnya.

Lucas menarik wajah rara, matanya menatap rara sayu lalu dengan perlahan ia meraih bibir rara, lidahnya menyusuri setiap sela yang ada, tangannya mulai turun meraih payudara indah rara, lucas menarik rara lebih dalam, yang membuat rara kehabisan nafas.

"saya tanya sekali lagi, apakah kamu bener bener yakin ra?" Ucap lucas memastikan

Rara mengangguk malu, pipinya memerah telinganya panas mendengar ucapan lucas.

"Baiklah ra" ujar lucas yang mulai membuka rok sexy rara, memperlihatkan paha putih bersihnya.

Professor lucas tersenyum melihat rara yang sudah tidak mengenakan apapun ditubuhnya "bagaimana bisa seorang mahasiswi yang digemari banyak orang tengah berdiri tanpa sehelai benangpun dihadapan saya" ucapnya sambil menjambak rambut rara

"Sepertinya citra cewek baik baik itu hanya berlaku dihadapan dosen lain ya ra" ujar prof lucas sambil menyapu lembut pipi rara.

Rara menutup matanya, dan mempersiapkan mental dan hatinya untuk adegan yang akan membuatnya merasakan nikmat duniawi.

Lucas yang melihat rara terpejam lalu pergi meninggalkannya "Ra, sudah. Lain kali jangan begini ya. Kunci ruangan saya ya" ujar lucas.

Ada rasa kecewa yang mendalam dihati rara yang sudah dipermainkan oleh lucas. Ia memunguti pakaiannya lalu mengenakan dan pergi meninggalkan ruangan lucas.

"Kau liat saja lucas, ku pastikan kau akan tunduk denganku, liat saja. Kau tak akan bisa meninggalkanku seperti ini lagi"

Lucas, you are mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang