"Clara! Aku benar-benar nggak habis pikir. Kamu kira, dengan pakai baju seketat ini dan mendekati pria lain akan membuatmu terlihat lebih menarik?" tukas Lucas dengan nada marah, wajahnya memerah menahan emosi.
Clara mengangkat alis, tak mau kalah. "Tunggu dulu, Profesor Lucas. Bukankah Anda sendiri yang bilang hubungan kita masih dalam tahap coba-coba? Jadi kenapa Anda sekarang bertingkah seolah-olah Anda pacar posesif?" jawab Clara sambil menahan senyum, matanya berkilat menantang.
Lucas menghela napas, mengacak rambutnya dengan frustrasi. Ia tahu Clara benar, tapi pengakuan itu membuatnya semakin kesal. "Aku tahu, aku tahu. Tapi, tolong Clara... jangan jadi seperti ini. Jangan bikin aku makin gila," pintanya, suaranya terdengar lelah namun tetap tegas.
Clara tersenyum sinis, mengabaikan tatapan Lucas yang semakin tajam. "Kenapa? Aku ini cantik, menarik, dan seksi, Lucas. Tidak heran kalau ada banyak pria yang memperhatikanku," ucapnya dengan nada bangga.
Lucas menatapnya tajam, lalu berkata dengan suara rendah yang sarat emosi, "Kalau aku bilang, aku nggak suka setiap inci tubuhmu dipandangi oleh pria-pria itu... apa kamu akan berhenti berpakaian seperti ini, Ra?"
(Dress yang dipakai clara yg buat prof lucas ngamuk)
"Really!, kau melarangku mengenakan dress ini, Prof?" Clara melirik tubuhnya sendiri, kemudian menatap Lucas sambil tersenyum penuh keyakinan. "Look, it's not even that sexy! Remember the first dress I wore when I came to your office? That one was way sexier, bahkan saat itu kau menolakku." Clara membela diri, menahan tawa kecil sambil terus menatap Lucas.
Lucas mengacak rambutnya, frustrasi. "Oh, damn it, Clara! Just... listen to me for once, maukan?" Nada suaranya mulai melunak, berusaha terdengar meyakinkan. "I'm your boyfriend, right? Please, for once, just hear me out."
Clara tersenyum tipis, menikmati momen itu. "Okey, aku akan berhenti mengenakan dress seperti ini ke kampus," ujarnya sambil melipat tangan di dada. "But you have to do one thing for me"
"Anything, Ra," jawab Lucas dengan cepat, mengangguk penuh tekad. "Anything—as long as you promise not to wear this kind of dress again. Seriously, you're driving me crazy."
"Kiss me!!, kiss my lips prof, kiss my neck. Let me feel you." Pinta clara.
Lucas terdiam sejenak, terkejut oleh permintaan Clara yang tiba-tiba. Ia menatapnya dalam-dalam, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari bibir Clara—permintaan yang terdengar sederhana, tetapi sulit baginya untuk dilakukan. Setelah menarik napas dalam-dalam, Lucas berkata dengan suara lembut namun memohon, "Ra... anything else? Could you ask for something different?"
Clara menatapnya dengan kekecewaan yang tak bisa ia sembunyikan. Matanya tampak berkabut, nada suaranya melemah, seolah kehilangan semangat. "Alright, Luc," katanya pelan, menahan kepedihan yang terasa menyelinap di hatinya. "I guess... you really can't do this for me."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas, you are mine
Short Story⚠️⚠️Mengandung konten dewasa 21+⚠️⚠️ ~mengandung kata kata vulgar dan no sensor~ Sinopsis Clara seorang mahasiswi fakultas ekonomi disebuah universitas terkenal. Clara dikenal mahasiswi sempurna karena nilainya yang bagus serta wajahnya yang cantik...