Pagi harinya lucas mendapati tempat tidurnya kosong, grace lagi-lagi meninggalkannya pergi begitu saja tanpa pamit, lucas sangat frustasi menghadapi grace yang begitu liar tak dapat ia genggam.
Lucas mengambil ponselnya lalu mencari nama grace dan menelfonnya, "hi grace, kenapa kau pergi tanpa memberitahuku?" Tanya lucas
"Hei, calm down. Say good morning dixon" ucap grace diseberang sana.
"Yayaya, segeralah jawab pertanyaanku!" Ucap lucas yang sudah kesal
"Hahaha, pesawatku pagi honey. Dan aku tak tega membangunkan kamu yang sedang pulas tidur " ujar grace lembut memberi pengertian ke bocah berumur 32 tahun.
"Tapikan kau bisa membangunkan ku-, ah sudahlah. Safe flight grace,! Hubungi aku jika sudah landing. Love you" ucap lucas
"Too dixon" ujar grace lalu memutuskan teleponnya.
Setelah menghubungi grace, lucas bersiap diri untuk berangkat kekampus sebagai dosen, hari ini sebenarnya tidak ada kelas, hanya saja lucas tak ingin berada sendirian di hotel ataupun penthousenya.
Setibanya dikampus lucas mencari sarapan dikantin, matanya mengitari isi kantin yang begitu padat, ada banyak mahasiswa/i dikelas pagi ini sehingga membuat kantin terasa sesak.
"Holy shit! Its my clara" geramnya tatkala ia melihat clara dengan arhan sedang bergandeng tangan dikantin ujung.
Lucas menghampiri clara dan arhan, "Clara, bisakah kau keruangan aku? Ingat project yang aku berikan padamu, mari berdiskusi tentang hal itu" ucap lucas dengan suara yang memendam amarah.
Clara terkesiap kaget mendengar suara lucas dari belakang, ia menatap muka lucas yang sudah memerah, "astaga prof, ku kira siapa"
"Bisa?" Tanya lucas memastikan lagi dengan suara yang mengintimidasi.
"Ohh, okey okeyy. Setelah saya sarapan dengan arhan ya prof, saya lapar" ujar clara manja sambil mengeratkan pegangan tangannya dengan arhan.
Lucas mengusap kasar wajah, "SEKARANG CLARA ANDERSON" ucapnya kasar lalu meninggalkan clara dan arhan.
Clara ngedumel kesal, "Han, maaf ya gue harus ke ruangan Prof Lucas dulu, dia parah banget deh tadi." Clara kelihatan nggak enak sama Arhan.
"Ah, nggak apa-apa Ra. Gue juga takut liat mukanya merah gitu. Ntar kabarin gue ya!" kata Arhan.
Clara berlalu meninggalkan arhan dan langsung menuju ke ruangan lucas, ia mengetuk pintu ruangan lucas dan langsung masuk setelahnya.
Lucas yang melihat clara sudah masuk lalu mengunci pintu ruangannya, dan memojokkan clara ke dinding, ruangan terasa lebih mencekam "udah ku bilang, jangan pernah interaksi dengan pria manapun selain aku clara!" Bentaknya keras
"Ohh damn,! Jadi kau memanggilku hanya untuk memarahi ku ha luc?" Tanya clara tak kalah kesal
"God!, bagaimana aku bisa ketemu dengan 2 wanita yang sama sama keras kepala kayak gini" keluh lucas sambil ngacak rambutnya frustasi, lalu meninggalkan clara dan kembali kekursinya.
Clara berdiri di sana, masih dengan emosi yang belum reda. Tapi Lucas sudah duduk kembali di kursinya, menatap layar komputer dengan ekspresi dingin. Clara menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya, meski hatinya masih kesal.
"Ada apa? Apa semalam pertemuanmu dengan tunangan mu tidak berjalan lancar?" Tanya clara berusaha mencairkan suasana
Lucas hanya diam dan menatap komputernya, tapi clara melihat lucas menghembuskan nafas panjang, seolah-olah ingin menunjukkan benar ada sesuatu yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas, you are mine
Short Story⚠️⚠️Mengandung konten dewasa 21+⚠️⚠️ ~mengandung kata kata vulgar dan no sensor~ Sinopsis Clara seorang mahasiswi fakultas ekonomi disebuah universitas terkenal. Clara dikenal mahasiswi sempurna karena nilainya yang bagus serta wajahnya yang cantik...