Haii
How's your day?
"Beberapa kenangan kadang menyelip pada tempat, parfum, dan lagu."
...
"Lady, ini ada surat untuk Lady" Dayang pribadi itu menyodorkan sepucuk surat kepada Bianca yang sedang menikmati kue basah.
Bianca membuka surat itu. Tak berapa lama ia tersenyum. Seperti yang ia harapkan, seorang putri Duke bersimpati padanya karena kejadian Tea Party satu hari yang lalu.
"Natasya Vincenia Brieel. Seperti nya ia akan menjadi rekan yang bagus" Seringai Bianca. Ia sengaja bertindak lemah agar banyak yang bersimpati pada nya. Tak hanya Clara saja yang bisa berakting. Bianca di kehidupan sebelum nya pernah menjadi ratu drama di sekolah nya.
"Apakah gadis itu sudah datang Cessa?" Tanya Bianca melihat gelagat dayang nya yang seperti nya ingin menyampaikan sesuatu.
"Ya Lady. Namun Lady Clara datang bersama Yang Mulia Putra Mahkota" Bianca membulat kan matanya. Menurut cerita di novel Clara datang sendiri untuk meminta benda tanda tunangan dengan Putra Mahkota. Tetapi kali ini ia datang membawa pelindung nya. Mungkin efek kemarin, jadi dia agak waspada dengan Bianca.
"Dasar wanita pengecut. Kau telah mempersiapkan semua nya kan Cessa? Kita harus menyambut baik calon Permaisuri dan Kaisar masa depan kita"
...
"Liam, apakah tidak papa jika kau ada di sini juga? Padahal aku sudah mengatakan ingin pergi sendiri" Clara menggembung kan pipinya kesal ke arah kekasih nya. Mereka memasuki mansion yang begitu mewah itu.
"Aku tidak bisa membiarkan wanita itu menyakiti perasaan mu lagi Clara" Ucap pria itu lembut. Clara hanya tersenyum lalu mengeratkan rangkulan nya. Mereka menunggu di ruang tamu.
"Apa yang kalian lakukan? Cepat panggil majikan kalian! Mengapa kalian membuat Putra Mahkota menunggu?!"
"Itu tidak perlu. Karena saya sudah berada disini" Pintu ruangan itu terbuka menampilkan Bianca dengan gaun biru langit nya serta tiara yang berwarna senada dengan gaun nya. Entah mengapa Liam tersepona.
"Salam saya kepada Putra Mahkota dan Putri Mahkota" Bianca membungkuk kan tubuhnya dengan anggun.
"Maaf kan saya yang tak dapat menjamu kalian dengan mewah karena berita kedatangan yang tiba-tiba sehingga kami hanya menyiapkan seadanya" Bianca lalu duduk di depan mereka.
"Tidak Bianca, kau tidak perlu se formal itu pada ku" Sanggah Clara yang langsung di tentang Liam.
"Apa yang kau katakan Clara? Dia sudah benar seperti itu. Kau kan calon Permaisuri Kekaisaran ini. Kau pantas di hormati" Ucap Liam dengan datar. Sedangkan Bianca tak menanggapi hal tersebut.
"Bianca aku minta maaf atas kejadian di pesta teh kemarin. Aku sungguh tak berniat melukai hati mu" Clara memelas. Bianca hampir saja tertawa karena akting payah Clara.
"Lupakan saja Clara. Aku sudah merelakan cintaku untuk mu. Dan yang mulia Putra Mahkota, saya Bianca Rosellia Wingston mulai detik ini akan melepas mu untuk sahabat ku Clara Dyakhsya" Semua orang disana kaget terkecuali para pelayan. Meski mereka masih heran, Lady mereka berubah dalam waktu satu bulan saja.
"Apa maksud mu Lady" Tanya Liam memicing kan matanya. Bianca menarik nafas nya dalam-dalam lalu berkata.
"Aku sudah sadar. Bahwa kau bukan lagi untuk ku. Dan aku tidak lagi bisa mengejar laki-laki yang melamar wanita lain. Aku.. aku merasa bodoh selama ini Yang Mulia. Aku hanya mementingkan keinginan ku saja tanpa memikirkan perasaan mu. Ku mohon maaf kan aku" Liam kini terperangah melihat Bianca merintikan air matanya.