HAPPY READING
Akhirnya seina menceritakan semuanya pada arischa apa yang terjadi padanya.
Air mata arischa sudah mengunung di pelupuk matanya mendengar cerita mommy seina."Arischa jangan membenci mereka, mungkin mereka tidak salah, memang harus jalannya berliku seperti ini, mommy seina meminta kepadamu, setelah mendengar cerita yang mommy ceritakan kepadamu tadi, mohon bersikaplah seperti biasa, terhadap mereka, sayangmu tidak boleh luntur, mommy tahu arischa akan melaksanakan apa yang mommy bilang bukan" . Setelah mendengar mommy seina mengatakan itu arischa langsung menghambur kedalam pelukan mommy seina.
arischa menitikan air matanya di pelukan seina, begitu juga sebaliknya mereka menangis bersama.Selang beberapa waktu pintu taman di buka dari dalam, keluar sein mencari seina, melihat mommy duduk bersama arischa membuat sedikit keterkejutan di mata sein, ada arischa di rumah mommy, sein menatap seina cukup lama, seina yang mengerti arti tatapan anaknya pun memanggilnya , untuk duduk di sebelahnya.
Sein mengikuti perintah mommy untuk duduk di sebelahnya.
" Mommy, apa dia sudah tahu" . Ucap sein sambil memandang pohon di depannya sein meminta jawaban kepada mommy seina.
Seina pun mengangguk mengiyakan Pertayaan sein.
Sein yang melihat anggukan mommynya pun hanya terdiam."Bagaimana kalau dia memberi tahu kepada semuanya " . Sein menatap mommy meminta jawaban.
"Sein, arischa tidak mungkin memberi tahu keberadaan mommy, tapi kalau memang itu terdesak mommy tidak kenapa kenapa arischa memberi tahu orang lain, mungkin suatu saat keberadaan mommy akan di ketahui oleh mereka, buktinya tanpa sengaja arischa menemukan mommy begitu juga dengan yang lain mungkin juga akan ada waktu nya bertemu, mommy sudah menerima semuanya, kita semua sudah mempunyai kebahagiaan nya masing masing" . Seina memberi pengertian terhadap sein.
Sein menatap arischa, yang di tatap mengerutkan dahinya tanda bingung.
Seina menceritakan bagaimana pertemuan nya dengan arischa kepada sein.
Perbincangan cukup lama terjadi lebih banyak seina yang berbicara arischa dan sein hanya sesekali mengangguk dan sesekali menimpali ucapan seina, setelah lama berbincang nana rufa memanggil sein, seina, arischa untuk segera makan, nana rufa membuat sop sapi khas Indonesia.
Nana rufa itu orang spanyol dan belanda dari garis ayahnya nana rufa punya darah Indonesia, namanya saja rufa Lestari mahawira , sejak kecil nana rufa tinggal di Belanda, ibunya yang orang spanyol, dan ayahnya Belanda Indonesia nana rufa cerita dulu kakek buyutnya dari pihak ayahnya tidak menyetujui pernikahan kakek nya dengan neneknya karena perbedaan kultural tapi mereka tetep kekeuh ingin bersatu, akhirnya kakeknya pergi meninggalkan indonesia dan menetap di Belanda setelah menikah beberapa tahun, pernikahan kakeknya mempunyai anak, baru keluarga dari kakek buyut nya menerima dengan pelan pelan dan terjalinlah silaturahmi nana rufa dengan keluarga nya sampai saat ini di Indonesia, makannya nana rufa tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia, tapi bisa membuat beberapa hidang Indonesia, begitu juga dengan keluarga arischa yang campuran kakek buyut arischa juga tidak menyetujui cinta kakek dan neneknya sama hal yang dilakukan kakek nana rufa, kakek arischa juga pergi meninggalkan keluarganya dan menetap di Singapura, ternyata keluarga nana rufa dan keluarga praya mempunyai ikatan tali persaudaraan, ayahnya dari Wangsa praya, sedangkan keluarga nana rufa dari Wangsa Maheswari, begitu juga dengan keluarga catra, cerita mereka semua hampir sama, mereka di pertemukan oleh ikatan keluarga, mangkanya mengapa keluarga arischa dan keluarga catra bisa berada di Indonesia karena leluhurnya berasal dari Indonesia, nana rufa sesekali mungkin akan ke Indonesia untuk acara keluarga besarnya , dan pertemuan keluarga itu mengahasilkan pernikahan vilas, dakara, rania, rena , rania juga masih memiliki ikatan dengan nana rufa mereka satu pohon keluarga, kakek buyutnya nana rufa, itu bersaudara dengan kakek buyutnya bunda rania, jadi arischa masih satu keluarga dengan mommy seina.
Di meja makan mereka berbincang bincang tentang banyak hal, setelah makan usai arischa berserta yang lain duduk di ruang keluarga , arischa menyodorkan satu gambar kepada mommy seina.
"Mommy, ini adikku chandie " Arischa memperlihatkan gambar wajah adiknya kepada seina, yang ia simpan selalu di dalam dompetnya.
"Dia cantik arischa seperti dakara, ada sedikit wajah rania di sana " . Seina mengelus gambar wajah chandie.
"Apa mommy tahu, dia sekarang mirip dengan mommy, aku tidak tahu mengapa dia bisa mirip mommy, mungkin karena masih terikat keluarga, jadi aku berpikir begitu" . Arischa memberi tahu mommy nya tentang chandie.
Arischa memberi handphone nya kepada seina untuk melihat gambar chandie sekarang, memang mirip dengannya tapi tidak terlalu, seina, dan dakara kalau mereka bersisihan orang akan menyangka mereka adik kakak.
Sein yang ingin tahu pun melihat dari ekor matanya ke arah handphone arischa yang sedang di pegang mommy nya.
Paginya arischa di ajak oleh nana rufa beserta mommy seina untuk ikut mengambil buah zaitun, dalam seumur hidupnya arischa hanya pernah berkebun sebanyak tujuh kali, yaitu bersama mommy seinannya, setelah tiga puluh menit, sein menjemput arischa dan nana rufa berseta mommy seina pergi kerumah sakit untuk menjemput abuelo, mommy seina bercerita abuelo nya sedang tidak sehat, karena beberapa menyakit masa tuanya kambuh, jadi abuelo di rawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Arischa duduk bersama nana rufa dan mommy seina di belakang seperti nya abuelo belum melihat dirinya, tadi mommy nya berbicara jangan dulu menampakan wajahnya kepada abuelo, nanti saja setelah sampai rumah.
Setelah sampai rumah sein membantu abuelo keluar dari mobil, arischa hanya melihatnya dari belakang setelah melihat interupsi dari mata, mommy nya.
Waktu nya makan siang tiba, abuelo duduk di meja makannya bersama dengan nana rufa, sein dan seina, seina menyuruh arischa untuk masuk kedalam ruang makan, arischa pun masuk kedalam ruangan makan, melihat ada orang lain di antara keluarga nya, abuelo bertanya kepada sein.
Abuelo menggerakkan mata kepada sein, bermaksud bertanya.
" Dia arischa, abuelo " . Sein memberi tahu abuelo.
Abuelo mengerutkan dahinya seperti mengingat ingat sesuatu, setelah beberapa saat seperti ada lampu menyala di kepala abuelo.
Abuelo melemparkan buah jeruk kearah kepala arischa, arischa pun tidak dapat menghidar dari lemparan buah yang abuelo lempar, arischa memegangi keningnya yang lumayan sakit.
" Untuk apa kau kemari, arischa? " , abuelo bertanya kepada arischa sambil memakan makanannya.
" Aku bertemu mommy seina dengan tidak sengaja, jadi aku ikut kemari" , arischa memberi alasan kepada abuelo.
"Karena kau bertemu seina, jadi kau kemari, bagus sekali, arischa, jadi bila tidak ada seina, di sini kau tidak akan kemari menemui abuelo mu " . Setelah mengatakan itu abuelo merentang kan tangannya kepada arischa.
Arischa langsung berlari memeluk abuelo nya, arischa fikir ia akan mendapatkan penolakkan dari abuelo.
KAMU SEDANG MEMBACA
perjalanan cinta arischa ( On Going)
Randomdi umurnya menginjak kepala tiga hampir memasuki kepala empat seorang ibu mana yang tak kawatir, anak laki lakinya belum mempunyai pendamping hidup ini yang terjadi ke pada ibu rania walau pun belum menikah setidaknya memilki seseorang yang di suka...