"Hosh .... Hosh .... Hosh ...."
Keringat dingin membanjiri keningnya, Rene mengatur napasnya yang begitu cepat. "Sayang, kamu kenapa?"
Deg.
Rene menoleh ke arah pintu, pandangannya yang semula kaget karena baru bangun tidur, berubah dingin seketika saat melihat kehadiran Lucas. Di mana tatapan dingin Rene, membuat Lucas mengerutkan kening. "Sayang? Are you okay?" Lucas mendekat, dia hendak mengusap keringat di kening Rene tapi dengan cepat, Rene menipisnya yang lagi-lagi membuat Lucas terkejut.
"Sayang? Kamu sakit? Kamu demam?"
"Tidak perlu membuang waktu untuk memainkan peran sebagai suami yang baik, aku sungguh muak melihatnya."
"Sayang? Aku tidak suka ucapanmu,"
"Kenapa? Mau marah? Sini tampar! Tampar yang kuat!"
"Astaga, sayang. Kamu kenapa?"
"Kamu yang kenapa?! Bisa-bisanya punya wanita lain diam-diam bahkan mengaku jika simpanan kamu sedang hamil! Dasar pria tidak tahu malu! Pria sialan!"
Lucas memelotot kan matanya terkejut, "Simpanan dari mana, sayang? Ini aku baru selesai buat jus yang kamu mau, jusnya ada di bawah. Katanya kamu mau minum jus di dekat kolam?"
Kali ini Rene yang mengerjap, "Kita di mana sekarang?"
"Di rumah kita dong, mau di mana lagi, sayang?"
"Bukannya ada acara di kediaman utama La Elguerro?"
"Acara apa? Tidak ada acara apa pun,"
Kening Rene berkerut bingung mendengarnya, "Lucas?"
"Iya, sayang?" Lucas mendekat, dia duduk di tepi ranjang. "Ada apa? Kamu mau sesuatu lagi?"
Dari sudut lain, Rene melihat adanya asap putih. Wanita itu mengepalkan tangannya erat, "Bisa kamu buatkan aku pizza? Tapi harus kamu yang buat sendiri!"
"A-aku? Buat sendiri? Oke, baiklah. Tunggu sebentar ya, sayang."
Setelah kepergian Lucas dan memastikan pintu tertutup rapat, Rene berteriak. "DUTON!!!!"
"Hahaha! Kenapa? Bagaimana? Seru kejutan dariku? Padahal aku ingin melihat kau menangis darah dan bersujud-sujud di kaki Lucas, meminta agar Lucas tidak mencampakkan dirimu. Tapi ternyata aku salah, kau memang berhati batu, Irene."
"Jadi, ini semua ulahmu?"
Tanpa Rene ketahui, Duton menaik turunkan alisnya jahil. "Lagian, siapa suruh kau melupakan diriku selama enam tahun terakhir? Kau terlalu sibuk dengan urusan duniamu sampai lupa tentangku!"
"Karena aku tidak butuh dirimu enam tahun lalu, jika butuh pun, aku pasti akan memanggil dirimu."
"Dasar manusia! Memanggil jika saat ada butuhnya saja,"
"Itu memang kodratnya manusia, dasar Duton jelek!"
"Hei! Hati-hati kau terpincut diriku jika aku menunjukkan diriku,"
"Halah! Tidak akan aku suka sama pria setan sepertimu!!"
Semua yang terjadi tentang Lucas memiliki wanita lain ternyata hanya drama buatan Duton di dalam mimpi Rene, wanita itu tidak habis pikir dengan sifat jahil Duton. Pantas saja si wanita tidak pernah ada yang memanggil namanya, ternyata hanya buatan Duton untuk mengerjai Rene dan mengetes ketahanan Rene dalam menjaga perilaku saat ketahuan di selingkuhi.
"Hati-hati, Irene. Ucapanmu sekarang bisa menjadi bumerang, jika kau melihat wujud asliku, aku yakin, Lucas pun akan kamu campakkan."
"Kau terlalu percaya diri, dasar setan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perpindahan Dimensi Sang Penulis
FantasySelama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang serba menyenangkan tanpa tuntutan apa pun. Tapi bagaimana jadinya, jika peristiwa satu malam yang...