Kring
Suara alarm menggema di kamar Narael, dirinya yang merasa terganggu pun langsung terbangun. Matahari di depan sudah terlihat, cahayanya menembus jendela. Jam menunjukkan pukul 06.40, Narael melotot melihat itu, dirinya sudah kesiangan. Begitu tau, ia langsung berlari kearah kamar mandi. Huh, pagi ini begitu rusuh.
"Huft, akhirnya engga telat." Ucap Narael. Di parkiran begitu banyak mobil, dan motor sport, tapi tidak dengan dirinya. Ia melihat itu hanya menghela nafas, semoga saja suatu saat dirinya bisa memiliki kendaraan yang bagus.
Narael berjalan memasuki kelasnya, dan sudah banyak siswa dan siswi. Narael duduk di bangku baris ketiga, bersama Felisa teman sebangkunya.
"Tumben sekali kamu datang jam segini?" Tanya Felisa, yang masih fokus membaca novel di genggamannya.
"Aku kesiangan, beruntungnya aku tidak telat." Felisa hanya terkekeh mendengar nada Narael yang begitu prustasi.
Bel pun berbunyi, dan seluruh siswa memasuki kelas, dan mulai belajar. Hari itu sangat melelahkan bagi Narael, jadi ia memutuskan untuk langsung pulang.
-
Narael hanya bisa bermalas-malasan malam itu, ia tidak tau harus bagaimana. Badannya juga sudah sangat letih, saat ia ingin memejamkan mata, notif handphone tiba tiba berbunyi. Narael memutar matanya malas, ada saja yang menggangunya malam ini.
Saat membuka handphone, ternyata itu transfer uang dari ayah kandungnya. Tidak banyak memang tapi cukup untuk sebulan kedepan. Narael sudah sangat lama di tinggal oleh ayahnya, saat ia masih kecil ibunya meninggal dunia, dan ayahnya memutuskan menikah lagi.
Narael hanya tinggal sendiri saat ini, sedangkan ayahnya senang senang oleh keluarga barunya. Walau ia tidak lupa dengan kewajiban untuk menafkahi Narael, tapi tetap saja membuatnya tidak bisa, kalau tidak membeci ayahnya sendiri.
Narael hanya melihatnya sebentar, dan lanjut memejamkan mata.
-
Disisi lain seorang laki-laki menghembuskan asap nikotin dari mulutnya. Saat sedang asik merokok, sembari meminum alkohol seorang wanita malam menghampirinya, dan duduk di atas pangkuannya.
"Pergilah" Usir Jema dingin, ia menatap malas wanita di depannya ini. Jema benar benar tidak tertarik dengannya.
"Bagaimana kita bersenang-senang dulu?" Tawarnya dengan senyum menggoda, tidak lupa tangannya juga terus meraba-raba tubuh Jema dengan sensasi.
"Tidak tertarik." Perempuan itu mendecih kesal, lalu pergi dengan perasaan dongkol, Jema bisa melihat itu. Ia tidak menghiraukan, lalu melanjutkan meminum alkoholnya.
"What's up bro!" Seru seorang laki laaki yang baru datang, Leon. Temannya yang sedari tadi ia tunggu-tunggu.
"Sorry Jem, gua telat ada urusan mendadak tadi."
"Yang lain mana?"
"Ck, lo liat grup makanya, mereka telat ada urusan bentar." Jema hanya mengangkat bahunya acuh, Leon yang melihat itu hanya menghela nafas sabar, sudah sangat biasa oleh sifat dingin temannya ini.
Leon mengangkat tangan mengisyaratkan untuk membawa minuman kepada pelayan disana. Pelayan pun datang membawa beberapa botol alkohol, dan satu gelas.
"Hai Jema cintahkuhhh!" Seru gadis blasteran, Jema hanya menghiraukannya, sudah sangat tau dengan suara itu, Livy. Leon terkekeh, sedangkan Livy hanya memasang muka dongkol.
"Jema, gua sumpahin lo ya engga ada yang mau!"
"Mau lo sumpahin gimana pun, engga ada yang bisa menolak pesonanya, lo liat aja tuh, cewe cewe udah pada musang." Livy memutar bola matanya malas, saat melihat sekililingnya. musang (muka sagne, wkwk)
Saat mereka bertiga sedang asik, pasukan yang mereka tunggu tunggu pun datang.
"Sorry guys telat."
"Bacot anjing, telat lo kelewatan." Kesal Leon.
"2 jam gua nunggu lo pada, sakit hati banget gua pliss." Ujar Livy dengan penuh drama.
"Mulai drama alay lo itu." Ujar lelaki submisif yang bernama Ares.
"Fakkkk babyhh" Desah Livy konyol. Si ares menatap ilfiel Livy, memang rada rada temannya ini.
"Si anjing malah desah."
"Suka suka gua lah ngentod." Sarkas Livy, cantik cantik memang minim akhlaknya,
"Congor mu seperti tidak pernah sekolah." Sindir Ares. Livy sudah ancang-ancang ingin meninju Ares, sama dengannya dengan Ares sudah mmemasang badan. Teman temannya sudah lelah dengan mereka berdua.
"Udah anjing diem, gua pusing kalo lo berdua udah ribut." Teriak Gwen, prustasi. Mereka berdua hanya cengengesan tanpa rasa berdosa. Kalo bisa Ezra mau jual mereka ke tempat pelelangan.
-
-
-
-
-Jema Bagaswara
Narael Abimanyu
•
•
•
•
•Halo reader's, terimakasih yang sudah mau membaca, jika ada kesalah kata, atau kalimat, mohon di maklumi, ini cerita pertamaku di wattpad.
Typo bertebaran di mana-mana
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran [Bxb] ✓
Teen FictionJema Baswara, lelaki yang sangat populer di Rajawali High School. Parasnya yang sangat tampan bak dewa Yunani, sangat di gemari oleh para perempuan, dan submisif. Tubuhnya yang atletis, membuat siapa saja ingin menjadi kekasihnya. Banyak sekali yang...