Kriiiiiiing~
Jam weker berbunyi nyaring mengganggu tidur nyenyak Jennie, dia melenguh lalu mematikan benda kecil itu, dia yang mengatur jam weker tersebut tapi dia juga yang merasa terganggu dan kesal.
Setelah benda kecil itu mati Jennie kembali menarik selimut dan mencoba kembali masuk ke dunia mimpinya, dia masih sangat mengantuk karena jadwal pekerjaan yang menumpuk membuat dia selalu pulang larut bahkan pulang dini hari tapi baru saja dia akan masuk ke dunia mimpinya..
Drrrttt~Drrrtt~
"God!"
Jennie mengerang kesal karena getaran ponselnya, itu bukan panggilan tapi alarm yang dia setting juga. Dia meraih benda pipih itu lalu mematikan alarm, setelah semua tampak damai dia kembali memejamkan mata dan berusaha kembali masuk ke dunia mimpinya tapi sepuluh menit kemudian, ponsel kembali bergetar karena alarm yang dia setting sendiri kembali menyala.
"Oh Tuhan." Erang Jennie frustasi.
Meski mata masih terasa berat dan kantuk masih sangat dia rasakan, dia duduk di atas tempat tidur, dia mematikan alarm lalu menguap sambil menggosok pelan matanya, sambil duduk bersila di atas tempat tidur dia merapihkan rambutnya yang berantakan.
Drrtt~
"Hah..."
Jennie meraih kembali benda pipih itu, dia membuka lockscreen dan melihat siapa yang mengirim chat masuk padanya, itu bukan managernya, bukan juga Jisoo atau Rosé dan bukan juga Kai tapi lagi-lagi dia menerima pesan singkat dari nomor yang tidak dia kenal.
"Siapa ini?"
Hi my sunshine, selamat pagi...
Diluar cerah, segeralah bangun, mandi lalu sarapan
Hari ini kau akan shooting iklan kan?
Semangat eoh.. aku selalu menemanimu♡ - 7.15 am
Jennie POV
Menjadi seorang idol dan model ternama, memang sebuah kebanggaan tapi tetap saja memiliki resiko. Di mata orang-orang mungkin hidupku enak karena aku terkenal, aku banyak uang dan bisa hidup mewah.
Memang...
Aku tidak akan menampik karena itu memang benar tapi proses dari semua yang aku dapatkan sekarang tidaklah mudah. Fisik lelah dan mental pun terganggu. Rumor, skandal, media play itu bukanlah hal asing di dunia hiburan, belum lagi tuntutan harus sempurna dari para pemuja kesempurnaan, tapi aku menikmati itu semua, karena untuk meraih sebuah kesuksesan tidak akan terlepas dari yang namanya proses dan rintangan, segala sesuatu harus di perjuangkan bukan?
Kesuksesan yang aku raih saat ini memang hasil kerja kerasku tapi tentu saja aku tidak akan sampai disini tanpa dukungan orang-orang di sekitarku, mommy adalah support system terbesarku, dia pemandu sorak yang luar biasa, daddy, teman-teman dan sahabat juga 1 lagi...
Penggemar.
Menjadi seorang idol tentu tidak akan jauh dari penggemar, tanpa penggemar aku bukanlah apa-apa, Mereka mencintaiku dan aku mencintai mereka. Aku bahagia bisa memiliki banyak penggemar tapi adanya penggemar fanatik cukup membuatku sedikit was-was. Aku bukan tidak menghargai penggemarku tapi sewajarnya saja, Kagumi aku sesuka kalian, cintai aku sebanyak yang kalian mau tapi adakan batasan karena aku tidak mau hadirnya aku sebagai idola kalian membuat kalian lupa dengan semua kewajiban kalian yang lain.
Dan berbicara soal penggemar, akhir-akhir ini aku sedang merasa sedikit tidak tenang, kenapa? Karena ada seseorang yang katanya penggemarku tapi dia sangat sering menggangguku, mulai dari mengirim berbagai macam hadiah, pesan singkat bahkan melakukan panggilan. Panggilannya sempat aku terima tapi dari puluhan panggilan yang dia lakukan hanya sekali dia berbicara...
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LALISA (OBSESSION) - JENLISA [G!P] ✓
Fiksi PenggemarHarus rela terkurung di saat sebelumnya dia bagaikan burung yang senang terbang bebas di udara tanpa aturan atau hambatan. dia kehilangan kebebasan namun dia mendapatkan cinta yang tidak pernah dia duga sebelumnya. ___ Jennie Ruby Jane seorang idol...