Kepulan uap dari air panas terlihat membumbung lalu menghilang terbawa angin. uap itu berasal dari kolam air hangat yang berada di mansion milik Lisa bahkan ada Lisa di sana, dia sedang berendam di kolam air hangat sambil menikmati wishkey yang disiapkan oleh khusus untuknya di sana.
Tidak jauh darinya terlihat Jennie berjalan pelan, sambil menangis dan meremas t-shirt area bawah. Dia baru sadar, saat sadar dia melihat kehadiran Irene yang sengaja Lisa suruh untuk menemaninya dan Irene memberitahu jika Lisa menunggunya di kolam air hangat, meski takut Jennie tetap menemui Lisa karena dia tahu dia salah.
Lisa sadar dengan kehadiran Jennie meskipun dia tidak membuka mata, dia mendongakkan kepala menikmati rendaman air hangat ditubuhnya, dia diam dan wajahnya terlihat tanpa ekspresi membuat Jennie ragu untuk menyapa karena dia sudah berpikir buruk, apa dia akan mati malam ini?
"Kemarilah, temani aku berendam."
Jennie tersentak saat tiba-tiba Lisa membuka suara, dia mendengar jelas apa yang Lisa ucapkan jadi dia mengangguk patuh, dia hanya memakai t-shirt oversize dan celana dalam ketat sepaha jadi setelah melepas t-shirtnya dia segera turun ke dalam kolam, dia menelan ludah secara kasar lalu berdiri disebelah Lisa.
Lisa menghela nafas lemah lalu tersenyum, dia membuka mata seraya menoleh pada Jennie yang sedang menatap takut padanya, bahkan Jennie masih menangis meskipun tanpa isakan, dia hanya menangis dalam diam dan terus menatap Lisa.
"Hey, kenapa menangis princess?"
Jennie memundurkan wajahnya saat Lisa mengangkat tangan untuk menghapus air matanya, Lisa tersenyum dan tidak memaksakan diri untuk menghapus air mata Jennie, dia mengisi sloki yang tadinya kosong dengan wishkey lalu dia memberikan sloki itu pada Jennie.
"Temani aku minum."
Lagi-lagi Jennie menelan ludah secara kasar, dia mengangguk lalu menerima sloki dari Lisa, dia menunggu Lisa mengisi slokinya.
"Cheers~"
Lisa tersenyum lalu meminum wishkey nya begitupun dengan Jennie, dia menenggak habis minuman itu hingga rasanya tenggorokan nya sangat panas tapi dia bisa menangani itu semua karena mabuk bukanlah hal baru untuknya.
"Princess, darimana hum? kenapa meninggalkan aku?" Lisa bertanya seraya memutar tubuhnya menjadi menghadap pada Jennie.
"Maaf." Cicit Jennie, dia menunduk takut dan tidak berani menatap Lisa.
Lisa diam dan kembali mengisi slokinya, dia juga mengisi sloki milik Jennie, keduanya kembali minum bersamaan meskipun Jennie dibuat bingung dengan tingkah Lisa. Lisa berubah atau justru ini awal dari emosi yang akan meledak?
"Kenapa kabur dan tidak meminta izin?"
"Jika izin, aku tidak diberi izin kan? kenapa masih bertanya?" Jawab Jennie.
Lisa ber-oh ria sambil mengangguk-anggukan kepalanya, dia tersenyum lalu kembali mengisi slokinya, dia kembali minum tapi tidak dengan Jennie karena Lisa tidak mengisi slokinya jadi dia tidak minum lagi.
"Sayang, kau tahu kan jika kau membuat aku marah kau akan menerima hukuman?" Tanya Lisa.
Jennie menelan ludahnya lagi seraya mengangguk-anggukan kepala, dia tahu resikonya tapi dia tidak peduli, dia ingin bertemu Dara tadi tapi dia gagal, bertemu Dara tidak tapi dia yakin Lisa akan menyiksanya, mungkin tidak sekarang tapi nanti.
"Ya sudah, naiklah.. tunggu aku dikamar."
"Li, kenapa tidak di lapangan tembak saja, tembak dan bunuh aku." Ucap Jennie, dia menatap dalam mata Lisa dengan rasa putus asa luar biasa.
Lisa tersenyum seraya menghela nafas, dia menaruh slokinya lalu dia menaruh sloki Jennie sebelum akhirnya dia membawa Jennie ke pelukannya.
"Aku bermimpi mommy meninggal, aku takut itu terjadi makanya aku kabur, aku ingin bertemu mommy hiks~"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LALISA (OBSESSION) - JENLISA [G!P] ✓
Fiksi PenggemarHarus rela terkurung di saat sebelumnya dia bagaikan burung yang senang terbang bebas di udara tanpa aturan atau hambatan. dia kehilangan kebebasan namun dia mendapatkan cinta yang tidak pernah dia duga sebelumnya. ___ Jennie Ruby Jane seorang idol...