2

442 62 0
                                    


Ponsel Lisa berbunyi sore itu, dan dia langsung mengangkatnya ketika mengetahui bahwa yang menelepon adalah eommanya,



"Lalisa? sayang?" eommanya langsung berbicara seperti kebiasaannya, "Eomma harus memperingatkanmu."



"Memperingatkan apa eomma?" Dahi Lisa mengeryit dan langsung waspada, eommanya tidak pernah berucap dengan nada seserius ini sebelumnya.



"Pria Jeon itu" Suara sang eomma setengah berbisik, "Dia datang kemari pagi ini dan memohon kepada eomma untuk memberikan informasi di mana dirimu."



"Eomma tidak memberitahukannya kepadanya kan?" Lisa langsung panik. Percuma dia pindah ke lain kota kalau pada akhirnya Jungkook mengetahui dia ada di mana.



"Tentu saja tidak sayang." Sang eomma menghela napas panjang, "Tetapi sepertinya dia tidak menyerah, dia bilang pada akhirnya kalau eomma tidak mau mengatakan dimana dirimupun, dia akan tetap tahu karena dia akan menghubungi kantor penerbitmu."



Lisa mengernyit kesal. Kalau Jungkook menghubungi kantor penerbitnya, tentu saja Jungkook akan tahu dimana dia berada. Dia mendesah kesal tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, Lisa hanya tidak menyangka kenapa Jungkook sekeras kepala ini mengejarnya. Apakah lelaki itu tidak bisa menerima bahwa Lisa tidak bisa memaafkannya?

"Gomawo eomma sudah memperingatkanku, ada kemungkinan bahwa dia sudah tahu dimana aku berada, aku menginformasikan kepindahanku dan alamat baruku kepada penerbit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Gomawo eomma sudah memperingatkanku, ada kemungkinan bahwa dia sudah tahu dimana aku berada, aku menginformasikan kepindahanku dan alamat baruku kepada penerbit. Aku akan bersiap kalau Jungkook nekat dan mendatangiku."



"Gwaenchana uri Lisa?" suara eommanya tampak cemas di seberang sana, membuat Lisa tersenyum haru.



"Gwaenchana eomma, aku bisa bertahan." Jawabnya mencoba sekuat mungkin meskipun dalam hatinya dia meragu.



***



Yeoja itu datang lagi malam ini, dan memesan segelas anggur untuk teman menulisnya. Jaehyun mengernyit, dari info yang didapatnya dari Jackson, Lisa adalah seorang penulis novel romance. Tetapi sepertinya Lisa sedang murung karena beberapa kali Yeoja itu hanya menghela napasnya di depan laptopnya, lalu mengawasi layar laptop itu dengan tatapan mata kosong.



Jung Jaehyun merasa seperti pengintip yang memalukan ketika berdiri di depan kaca balkon atas dan mengamati Lisa seperti ini, tetapi dia tidak bisa menahan diri. Sudah beberapa hari ini Lisa selalu datang, dan setiap pukul sembilan lalu akan menulis sampai dini harin sebelum kemudian pulang ketika terang tanag menyentuh langi. Jaehyun tidak bisa menahan ketertarikannya untuk mengintip ke bawah, menanti kedatangan Lisa, dan sejauh ini, Yeoja itu tetap datang.



Ada keinginan tertahannya untuk mendekati Yeoja itu, tetapi dia menahan diri, dia takut kalau dia terlalu mengganggu, Lisa akan merasa segan dan kemudian tidak akan datang lagi.

Ada keinginan tertahannya untuk mendekati Yeoja itu, tetapi dia menahan diri, dia takut kalau dia terlalu mengganggu, Lisa akan merasa segan dan kemudian tidak akan datang lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bonjour (The Story of Jung Jaehyun x Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang