12 *END*

564 63 6
                                    

Untunglah ketika resepsionisnya mengabarkan bahwa Jeno datang mengunjunginya bersama Yeri, Mark sudah meninggalkan kantor itu. Kalau tidak semuanya akan berubah menjadi drama yang buruk di antara mereka.


Jaehyun mempersilahkan dua orang itu masuk, berakting sebaik-baiknya seolah-olah dia tidak tahu apa-apa.


"Hai hyung" Jeno masuk sambil mendorong kursi roda Yeri, sempat-sempatnya dia mengedipkan mata kepada Jaehyun, membuat Jaehyun tersenyum masam.

"Hai hyung" Jeno masuk sambil mendorong kursi roda Yeri, sempat-sempatnya dia mengedipkan mata kepada Jaehyun, membuat Jaehyun tersenyum masam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm." Jaehyun menatap Jeno dan Yeri bergantian, "Kau tidak bilang akan kemari, Yeri-ya, dan sungguh tidak disangka aku melihat kalian berdua datang bersama. Apakah kalian memang datang bersama, atau kalian bertemu di depan?"

 Apakah kalian memang datang bersama, atau kalian bertemu di depan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kami memang datang bersama, Oppa." Yeri tampak gugup, Jaehyun tampak begitu mendominasi di ruangan kantornya yang formal ini, dan tiba-tiba Yeri merasa takut. Dia sudah pernah mengkhianati Jaehyun sekali dan dia melakukannya lagi, bahkan kali ini dengan adik kembar Jaehyun sendiri. Tetapi Jeno sudah meyakinkannya bahwa Jaehyun tidak akan marah, karena dia tahu pasti bahwa Jaehyun tidak mencintainya. Dan lagipula, Yeri berpikir bahwa dia berhak memiliki cinta sejatinya. Jenolah cinta sejatinya, lelaki yang sangat diimpikannya sejak dulu, dan sekarang ketika akhirnya bisa memiliki Jeno di tangannya, Yeri tidak akan pernah melepaskannya.


"Kami datang untuk mengatakan sesuatu kepadamu. Dan kami harap kau tidak marah." Jenolah yang angkat bicara, lalu dia meremas pundak Yeri dengan lembut dan menenangkan Yeri. "Katakan kepada Hyung, Yeri."


Jaehyun menatap Yeri dan Jeno berganti-ganti, "Mengatakan apa?"


Yeri meletakkan kotak cincin di meja di dekat Jaehyun, dia merasa mantap sekarang. "Aku ingin mengembalikan cincin pertunangan ini." Gumamnya.


Jaehyun mengangkat alisnya, "Mengembalikan cincin pertunangan? Apa maksudmu, hm?"


Yeri melirik ke arah Jeno dan tersenyum ketika melihat Jeno menatapnya penuh cinta dan memberi semangat, "Aku tidak mencintaimu Oppa, kurasa aku tidak pernah mencintaimu. Ketika Jeno melamarku, aku baru sadar bahwa selama ini aku hanya menganggapmu sebagai pengganti Jeno."


Bonjour (The Story of Jung Jaehyun x Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang