4

482 65 5
                                    

Hari ini hari pertama taehyung bekerja sebagai sekertaris Jungkook. Ia sudah berdandan rapi.

Taehyung berangkat ke kantor Jungkook menggunakan mobil kesayangan nya. Ia mengendara dengan hati-hati walau masih sedikit trauma akan kecelakaan nya dulu.

Setibanya di kantor taehyung disambut oleh Jisoo dengan ucapan selamat pagi.

"Selamat pagi nona Kim"

"Pagi Jisoo-ya " balas taehyung dengan senyum cantiknya

"Nona Kim! Sajangnim sebentar lagi akan datang! Nona Kim silahkan keruangan anda" senyum Jisoo

"Makasih Jisoo-ya, kalau begitu saya pamit dulu"

Taehyung meninggalkan Jisoo yang memandang nya kagum dan terpesona.


Saat sampai di ruangannya taehyung masuk. Ia berberes sejenak untuk merapikan ruangan nya yang sedikit berantakan. Setelah pekerjaan nya selesai ia langsung menuju pantry tempat pembuatan kopi khusus untuk sang bos. Ya karena salah satu tugas taehyung adalah menyiapkan kopi pagi untuk sang bos.

Jungkook yang baru saja sampai di kantornya langsung menuju ruangannya. Ia melirik sejenak ke ruangan yang berada di samping ruangannya.

"Hyung! Tolong berikan ini untuk sekertaris Kim" Ujar Jungkook sembari memberikan bingkisan pada Yoongi

Yoon-gi menatap bingkisan ditangannya dengan bingung. Jungkook yang paham langsung berkata "Itu dari Jay. Entahlah kenapa anak itu tiba-tiba ingin memberikan itu pada sekertaris Kim"

Yoongi ber oh dan kemudian membungkuk tanda pamit pada Jungkook.

Jungkook masuk dalam ruangannya dan segera duduk di kursi kebesaran nya.

Tak lama pintu ruangannya terbuka dan menampilkan taehyung dengan satu cangkir kopi ditangannya.

"Maaf sajangnim ini kopi anda"

"Terimakasih sekertaris Kim! "

Taehyung meletakkan kopi itu di meja kerja Jungkook dan segera membungkuk pamit.

"Sekertaris Kim ada bingkisan buat anda dari anak saya! Anda bisa mengambil nya pada sekertaris Min" Ujar Jungkook menghentikan langkah taehyung yang ingin keluar dari ruangan itu.

Taehyung menoleh dan kemudian membungkuk kembali "Baik sajangnim! Salamkan terimakasih saya pada tuan muda" ujar taehyung walau sedikit nya ia merasa bingung

Jungkook mengangguk dan taehyung berlalu dari sana dengan kerutan di dahinya.

"Sekertaris Kim! Oh astaga saya mencari anda sedari tadi" Panggil Yoongi

"Maaf tuan Min! Saya habis dari ruangan sajangnim untuk memberikan secangkir kopi pagi"

"Oh seperti itu! Ini ambilah, pasti kau sudah mengetahui nya dari sajangnim"

Taehyung menerima bingkisan itu dan mengucap terimakasih. Yoongi meninggalkan taehyung untuk menuju ruangan nya begitupula taehyung yang langsung menuju ruangannya Juga.

Taehyung mengamati bingkisan dihadapan nya. Ia bingung apa isi dari bingkisan itu. Dengan penuh kehati-hatian ia membuka bingkisan itu.

Taehyung membulat kan matanya saat melihat apa yang ada dalam bingkisan itu.

"Astaga ini banyak sekali" cengo nya saat melihat begitu banyak permen dan coklat.

"Astaga bisa-bisa aku diabetes memakan ini" ucapnya namun tetap membuka satu permen rasa strawberry

"Manis! Tuan muda kenapa tiba-tiba memberikan ini padaku" ucapnya

Taehyung memilih untuk tak terlalu memikirkan nya. Ia langsung menuang isi bingkisan itu pada toples kaca masing-masing satu toples untuk permen dan coklat bola.

Setelahnya taehyung langsung mengerjakan pekerjaan nya dengan menyetel musik dalam volume sedang. Karena ia tak bisa bekerja jika tidak sambil mendengar musik.











Diruangan nya Jungkook mencoba mencicipi kopi buatan taehyung. Saat kopi itu ia cicipi, ia menenggang dengan wajah kagetnya.

"Ke-napa rasanya sangat mirip" gumamnya

"Ini rasa kopi sama seperti buatan taehyung dulu" Ujar Jungkook

"Tak mungkin! Ini mungkin hanya kebetulan! Ya betul ini hanya kebetulan" mencoba menyangkal pikiran yang tiba-tiba muncul dikepala nya.

Jungkook lebih memilih melanjutkan pekerjaan nya.












Di tempat lain Jay bocah mungil ini tengah bermain dengan teman-temannya.

"Jay nanti kamu ikut aku rumah yah" ajak bocah lain. Sebut saja namanya Nike.

"Tidak Nike! Aku mau ke kantor Daddy mau bertemu Tante cantik" Ujar Jay yang masih sibuk dengan mainannya.

"Ayolah! Kita sudah lama tak bermain bersama heum" rengek Nike. Ia ingin sekali bermain bersama Jay seharian.

Namun sayang Jay hanya menggeleng kan kepalanya dan berlalu meninggalkan Nike yang tengah menahan tangis.

"Jay jahat! Huwaaa hiks mimi Jay sudah tak sayang Nike lagi hiks"


Oh astaga bocah mungil itu menangis sudah.

Sedangkan Jay hanya melirik dan mendengus.

"Cengeng sekali"
















TBC.

JEJAK (KOOKV GS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang