📍Berhubung wattpad lagi eror aku mau ngumumin jadwal update When We Meet Again yaitu hari Selasa dan Jumat. Kenapa dua kali seminggu? Alasannya karena satu part itu lumayan panjang jadi aku rasa sangat worth it buat ditunggu📍
Happy Reading ✨
—•••—
Raya kembali menyimpan ponsel di saku usai menerima kabar bahwa Aline kini sudah sampai di rumah orangtuanya dengan selamat. Hari ini adalah hari ulangtahun Papinya, jadi seperti perayaan tahunan pada umumnya Aline diminta pulang oleh Maminya agar bisa menyiapkan surprise.
Walaupun sempat ditawari untuk ikut bersama Raya sebisa mungkin menolak dengan alasan sedang tidak enak badan. Memang benar kondisinya sekarang tidak begitu fit lantaran dua Minggu terakhir harus menemani Aline syuting dari pagi hingga malam nonstop dengan waktu tidur tidak lebih dari 5 jam sehari.
Dengan menenteng plastik berisikan obat, Raya menyusuri jalanan menuju kost-nya yang memang tak jauh dari apotek. Kini ia mulai meraba area dahi dan merasakan suhu di sana semakin panas. Padahal tadi Raya cukup yakin kalau dengan beristirahat demamnya pasti akan turun. Namun ternyata bukannya reda, panasnya malah semakin tinggi dan diperparah dengan sakit kepala yang kini menjalar hingga ke leher.
Karena tak ingin tumbang di perjalanan, Raya memilih untuk masuk ke area taman agar bisa beristirahat sebentar di salah satu bangku panjang yang ada di sana. Kini napasnya terasa memburu dengan kedua mata yang dibiarkan terpejam. Dengan kondisi seperti ini, Raya menyadari kalau ia benar-benar kelihatan menyedihkan.
"Adek ngadep sini dulu biar Ayah foto."
Perhatian Raya teralihkan saat melihat seorang pria tampak begitu antusias mengambil foto anak perempuanya yang kini sedang duduk di sebuah ayunan. Binar mata serta senyum tulus yang terlihat saat pria itu membidikkan kamera ponsel ke gadis kecil yang ada di hadapannya membuat Raya jadi bertanya-tanya dalam hati.
Apa benar Ayah itu adalah cinta pertama anak perempuan? Tapi kenapa ia tak pernah merasa seberuntung gadis kecil itu dan anak perempuan lainnya yang bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah?
Sebuah decihan lolos begitu saja dari bibir pucat Raya. Memangnya kapan ia pernah beruntung dalam semua hal yang ada di dunia ini? Dari dulu sampai sekarang Raya berpikir kalau Tuhan terlalu kejam dan tak pernah punya belas kasihan padanya. Padahal Raya tidak pernah jahat, tapi kenapa dunia ini begitu jahat padanya? Katanya Tuhan itu Maha Adil, tapi dari dulu sampai sekarang Raya masih tetap menunggu kapan keadilan itu akan datang padanya.
"Bullshit!" seru Raya dalam hati sambil melirik orang-orang di sekitarnya yang kini tampak tengah berbagi tawa dengan keluarga, teman maupun pasangan.
Kenapa orang lain boleh bahagia tapi dia tidak? Apakah Raya memang tidak pantas untuk mendapatkan secercah kebahagian dalam hidupnya? Atau Tuhan memang sudah pilih kasih dan tak mau melihatnya berbahagia?
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet Again
RomanceDemi membalas budi pada keluarga Tan yang telah berjasa dalam merawat dan membiayainya selepas kematian sang Nenek, Naraya Ayudia rela bekerja sebagai personal asisten dari anak tunggal mereka yang tak lain adalah Aline Tan-si artis kenamaan yang te...