"SHIT! KEPALA GUE PUSING BANGET!"
Seruan itu membuat Raya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan lantas terlonjak seketika. Terlebih saat melihat penampakan Aline yang kini sudah berdiri tak jauh darinya dengan rambut mengembang macam singa.
"Kayaknya kemarin gue minum terlalu banyak," ucap wanita itu kemudian mendudukkan tubuhnya di mini bar. "Sial, mana sekarang gue ada jadwal syuting lagi."
Mendengar celotehan itu membuat Raya lantas tergerak mengambilkan Aline segelas air hangat. "Nih minum dulu."
Aline segera meminum air di dalam gelas itu hingga tandas sambil terus memegang kepalanya yang masih pusing efek mabuk semalam.
"Aduh mana gue sekarang kebagian syuting sama anak bawang rese lagi," keluh Aline berhasil menarik perhatian Raya.
"Artis baru yang waktu itu ya?"
"Iya, tapi songongnya minta ampun. Asal lo tahu dia ngerebut peran Adelia yang harusnya buat gue dengan alasan gak masuk akal. Kata staff rumah produksi mereka butuh wajah baru, jangan yang itu-itu aja. Bullshit! Masa iya artis dengan jam terbang kayak gue kalah sama anak kemarin sore," ucapnya dengan mata sipit yang kini berubah nyalang.
Raya menghela napas saat mendengar Aline yang terus saja menggerutu tak terima lantaran peran utama wanita di genre film action-thriller itu malah jatuh pada seorang aktris pendatang baru. Sebenarnya tidak tergolong baru juga sih karena sebelumnya wanita berumur dua puluh tiga tahun yang menjadi lawan main Aline tersebut juga telah beberapa kali membintangi series di platform streaming online, tapi memang baru kali ini ia mendapat kesempatan menjadi peran utama sebagai karakter Adelia dimana Aline juga ikut casting untuk mendapatkan peran itu.
"Mungkin aja dia emang cocok sama peran itu," ucap Raya berkomentar sambil menyodorkan satu mangkok berisikan potongan alpukat dan buah naga ke arah Aline.
"Cocok apanya? Aktingnya itu gak banget. Cuma ngandalin tampang yang gak seberapa. Gue gak tahu apa aja yang udah dia korbanin supaya bisa ngerebut peran itu dari gue. Mungkin aja udah ngangkang sama jual diri sana-sini," sebal Aline sambil memasukkan potongan buah itu ke dalam mulutnya. Membuat Raya yang mendengar hal itu lantas mendengus.
"Al," tegurnya memperingatkan.
"Why? Lo jangan polos deh Ra, di industri hiburan kayak gini emang ada kok cara instan begitu," sahut Aline dengan berapi-api. "Lo bayangin aja kok bisa anak kemarin sore tiba-tiba dapet peran utama ngalahin gue yang jelas-jelas lebih senior. Giliran gue protes orang-orang pada bilang akting dia lebih cocok buat dapet peran sangar kayak gitu dibanding gue yang katanya terlalu feminim. Apa-apaan coba?"
Raya membasahi bibir dengan lidah. "Tapi peran lo di film itu juga gak buruk-buruk amat, Al. Masih sama pentingnya dengan..."
"Tapi gue maunya jadi peran utama, Raya!" potong Aline sambil berseru keras. Membuat Raya lantas menutup kedua telinganya sambil memejamkan mata karena suara wanita itu kini mulai melengking. "Gue gak mau dapet peran pembantu yang screentime-nya cuma dikit."
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet Again
RomanceDemi membalas budi pada keluarga Tan yang telah berjasa dalam merawat dan membiayainya selepas kematian sang Nenek, Naraya Ayudia rela bekerja sebagai personal asisten dari anak tunggal mereka yang tak lain adalah Aline Tan-si artis kenamaan yang te...