Ke esokan hari nya Gun datang, ia menepati janji nya untuk menemui Saint. Saint mempersilahkan nya untuk masuk ke dalam rumah sederhana nya, bahkan rumah itu bukan lah rumah nya melainkan rumah kontrakan.
Gun duduk di sofa usang yang sudah di penuhi tambalan di sana sini, tatapan nya menyebar melihat ke sekeliling ruangan.
Tatapan Gun terhenti pada sebingkai photo, photo Saint dan Rose...wanita yang pernah memporak-porandakan rumah tangga nya bersama Off.
" Maaf, hanya ada air putih." Saint jadi merasa tak enak hati.
Gun tersenyum tipis." Tidak apa Saint, air putih pun cukup."
Saint tersenyum kikuk mendengar nya, dalam hati ia berpikir kalau tidak semua orang kaya itu sombong.
" Aku minum ya..."
" I_iya..."
Gun tersenyum, lalu meneguk air putih yang Saint hidangkan untuk nya.
" Aku mengenal ibu mu, tapi memang kami tidak sedekat itu. Aku pernah beberapa kali bertemu dengan ibu mu, saat itu kau masih kecil dan sangat imut sekali." cicit Gun.
Saint hanya diam, menatap sambil menyimak ucapan Gun.
" Aku turut prihatin dengan apa yang kau alami saat ini, jadi_biarkan aku membantu mu."
" Terima kasih tuan_err... Maksud ku mommy Gun. Jika mommy Gun ingin membantu ku, aku sangat berterima kasih sekali. Kebetulan aku butuh pekerjaan, apa mommy Gun bisa memberi ku pekerjaan?"
" Berapa usia mu?" tanya Gun.
" Delapan belas tahun mom." sahut Saint.
" Kau masih sekolah atau sudah kuliah?"
" Aku sudah lulus sekolah, tapi_" Ucapan Saint terhenti, dan Gun mengerti.
" Kau ingin kuliah? Soal biaya jangan khawatir...karena aku akan membiayai semua nya."
" Semua nya mom?" kaget Saint, dan Gun mengangguk.
" Kuliah dan tempat tinggal mu, juga kebutuhan mu sehari-hari... Aku hanya ingin kau fokus kuliah dan menjalani hidup mu dengan tenang."
Saint tertegun mendengar nya, ia masih tidak percaya jika ada orang sebaik Gun di dunia ini.
" Kau mau kan?" tanya Gun.
" Iya mom, aku mau...terima kasih." tanpa sadar Saint memeluk Gun, dan Gun tidak menolak pelukan nya. Bahkan tangan Gun mengusap punggung dan kepala Saint dengan penuh kasih sayang, seperti layak nya seorang ibu.
*
" Mommy tidak waras ya?" protes Perth.
" Jaga bicara mu, Perth...aku ini mommy mu." cetus Gun.
" Justru karena mommy itu mommy ku, seharusnya mommy jangan berbaik hati kepada nya. Ingat mom, siapa dia...ibu nya adalah perusak kebahagiaan mommy dan kami semua." ucap Perth.
Gun terdiam, kembali ia teringat peristiwa beberapa tahun yang lalu ketika Rose datang menemui nya dan minta maaf kepada nya.
Rose juga mengatakan kalau dirinya batal menikah dengan Off, selain rasa bersalah nya terhadap Gun dan anak-anak nya, ada satu hal yang membuat Rose membatalkan rencana pernikahan nya karena penyakit kanker yang ia derita saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BERSYARAT
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita masih seputar tentang bxb, straight atau pun threesome dan tetap tentang PS. Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukan...