Escape

17 5 0
                                    

Chapter eight

Mereka benar benar terjebak, api yang sudah menjalar sampai kedepan pintu UKS yang sebentar lagi akan masuk sudah siap untuk membakar apapun yang ada dijalan nya

William melihat kesekitaran mencoba untuk mencari jalan keluar, ia melihat ke arah jendela lalu ia mengambil sebuah kertas dan bulpen

"Aku mempunyai ide, Albert bisakah kau melompat?" Tanya William, suara nya serius dan tegang

Mendengar itu Albert mengangguk dengan percaya diri lalu berdiri tegak, William akhirnya tersenyum tipis, sedikit lega bahwa setidaknya kakak nya ini bisa bergerak untuk sementara waktu walaupun belum sepenuhnya sembuh

William pun menulis kan sesuatu ke atas kertas tersebut lalu mengikat kertas itu kesebuah kotak yang cukup berat

"Pecahkan kacanya!" Ucap William

Louis pun langsung mengambil tongkat perapian dan memecahkan kaca jendela yang dekat dengan mereka

Namun jendela itu dipagari dengan besi², melihat itu William melihat ke sekitaran untuk mencari sesuatu yang bisa dijadikan sebagai obeng

"Pakai ini!" Ucap albert yang tbtb mengambil alat perata semen

"Itu dapat darimana!?" Tanya Louis panik

"Ya aku tidak tau! Perawat disini kan suka kerajinan!" Jawab Albert sambil berusaha memutar paku pagar jendela tersebut

Butuh waktu yang cukup lama untuk mereka berhasil memutar dan mencongkel keluar paku pagar jendela itu dan setelah berberapa kali mendobrak paksa akhirnya pagar jendela itu berhasil didobrak

Lalu dengan cepat William melemparkan kotak berat itu keluar jendela, melihat masih ada banyak orang dibawah orng² itu pasti langsung menyadari kotak tersebut

Saat salah satu petugas membaca isi kertas tersebut ia pun langsung berteriak panik

"ADA ORANG DIDALAM! SIAPKAN BANTAL PARASUT PENDARAT!" Teriak petugas itu

Teriakan itu cukup kuat untuk didengar semua orng, para petugas yang lain pun langsung memersiapkan bantal pendaratan untuk mereka bertiga

Namun disisi lain, ruangan UKS sudah mulai dipenuhi dengan asap, mereka mulai kesusahan bernafas walaupun kondisi nya saat ini jendela yang lain sudah dibuka

"Kak-.." ucap Louis yang kesusahan berbicara tanpa terbatuk²

William sendiri jga kesusahan melihat, asap dri api sudah mulai menebal dan memenuhi ruangan UKS

Melihat itu Albert pun reflek mengambil sebuah sapu tangan dan membasahi nya dengan air dri botol minum nya, ia pun memberikan sapu tangan yang sudah basah itu ke William dan Louis supaya mereka bisa bernafas

Namun karna mereka kekurangan kain Albert memilih untuk menahan nafas nya sesekali sampai persiapan para petugas sudah selesai.

Selang berberapa menit mereka bertiga pun mulai kesusahan untuk bertahan lbih lama lagi karna api yang tdi nya hanya didepan pintu sekarang sudah memasuki ruang UKS

Api itu sekarang sudah membakar setengah ruangan UKS, dan jika api itu menjalar lebih jauh mereka tidak akan bisa lompat keluar dikarenakan setiap jendela yang ada di UKS dipagari dan ditutupi oleh besi

Mereka bertiga sendiri sudah mulai kehabisan nafas, dada mereka sesak dan rasanya seperti pandangan mereka ditutupi kabut hitam yang sangat tebal

Tapi saat mereka sudah diujung tbtb mereka mendengar suara sang petugas

"Anak²!! Lari ke jendela cepat!!" Teriak petugas tersebut

Ketiga saudara itu pun lngsng berlari ke arah jendela yang sudah mereka jebol tadi dan saat mereka melihat keluar mereka melihat berberapa petugas yang bersiaga menjaga bantal pendaratan

A Broken PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang