chapter 03.

253 30 0
                                    

"K+amu tidak boyeh.
panggil zan zan, wangji."

Sudah satu bulan
semenjak mereka masuk
sekolah dia selalu saja
berakhir dengan murid
berisik yang memanggil
nama kecilnya karena
mendengar sang ibu
yang menjemputnya kala
itu memanggil dengan
panggilan itu.

Lan zhan tidak suka
Wei Ying memanggilnya
dengan nama kecil hanya
ibunya yang boleh
memanggil nama itu selain
itu dia tidak suka.

Dia hanya mau di
panggil wangji bukan
yang lain apalagi dia
sangat tidak menyukai
balita cerewet juga berisik
itu yang selalu menempel
padanya.

Di manapun dia berada
selalu saja di datangi
oleh teman sekelasnya
itu padahal dia selalu
menjauh dan lebih suka
menyendiri di pojokan.

Tapi entah kenapa
selalu saja bocah cantik
itu menemukannya dan
dia selalu saja bisa
berada disisinya padahal
dia selalu menolak bahkan
mengusirnya jika dia
mendekat.

Tapi balita lucu periang
itu tidak peduli dia
punya cara sendiri dan
bocah dingin itu selalu
tidak bisa menolaknya.

"Tenapa.?"

"Tidak boyeh, hanya
mama."

"Mama.?"

"Mn."

"Mama zan zan?"

"Wangji."

"Zan zan."

"Tidak boyeh."

"Tamu boyeh panggil
aku ying ying, tenapa,
ying ying tidak boyeh
panggil zan zan?."

Balita cantik itu protes
dia tidak terima karena
merasa dia sudah berteman
dengan bocah dingin itu.

"Tidak."

"Kita teman tan.?"

"Kita butan teman."

"Teman kata laoshi."

"Butaaan..!!"

Lan zhan berkata dengan
suara kencang dia menatap
tajam pada Wei Ying.

Wei Ying terkejut
mendengar suara keras
itu matanya berkaca kaca
tapi dia masih berkata
pelan.

"Teman."

"Butan, kamu celewet."

"Tidak celewet."

"Belicik."

"Tidak."

"Mn."

"Zan zan jahat, ying ying
tidak cuka zan zan, ying
ying mau duduk cama
achou."

Wei Ying berkata keras
sambil merengut dengan
mata sudah berembun
dia mau pindah tempat
duduk marah sama teman
sebangkunya dan tentu saja
itu jadi perhatian lian laoshi

"Wuxian ada apa, kenapa
teriak, lihat semua teman
melihat kalian berdua?"

"Laoshi ying ying mau
duduk di cana, tidak mau
duduk cama zan zan lagi."

Dia bangkit meraih
tasnya namun laoshi
sudah mendekatinya
dan memegang kedua
bahu kecilnya.

"Kenapa pindah? Semua
duduk sesuai abjad yang
sudah di tentukan."

Xei lian mengusap
wajah cantik itu yang
sedih dengan mata
berkaca kaca karena
sosok dingin itu teman
sebangkunya mengatakan
dia berisik dan cerewet
dan itu membuat dia
sedih karena selama ini
semua mengatakan dia
imut lucu dan juga
menggemaskan.

"Zan zhan jahat laoshi
mayah mayah cama ying
ying bilang ying ying
butan teman,."

Wei Ying mengadu
pada laoshi dengan wajah
sedih dan laoshi hanya
tersenyum lembut.

Winter fairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang