chapter 05

203 28 0
                                    

Hari ini kelas terasa
sangat sepi karena
sosok cantik periang
sangat lincah dan ceria
itu tidak masuk sekolah

Diam diam sosok dingin
kaku itu merasa tidak
suka keadaan ini dia
terus saja melihat kearah
pintu berharap sosok
cantik ceria itu datang.

Untuk pertama kalinya
dia merasa kehilangan
entah kenapa dia mulai
terbiasa dengan kehadiran
balita lucu imut itu

Yang selama ini selalu saja
melekat padanya meski
selalu di abaikan olehnya
tapi dia senang ada yang
mau mendekat padanya
di saat semua teman yang
lain takut padanya

Hari ini wajahnya sedikit
berbeda dia terlihat sangat
gelisah terus saja melihat
ke arah pintu meski
tetap tenang terlihat dari
luar tapi hatinya bertanya
tanya kemana teman
sebangkunya itu hari ini
kenapa tidak masuk tidak
seperti biasanya dia
sangat rajin masuk sekolah
karena dia suka berada
di keramaian.

Moodnya sangat buruk
semua tidak berani
menatapnya dia menatap
tajam semua murid di
kelas itu dan semua
bergidik melihatnya.

Laoshi lian masuk
dan mengabarkan jika
teman mereka kecelakaan
dan tidak masuk sekolah
hari ini dan berharap
semua berdoa untuk
kesembuhannya.

"Murid murid laoshi,
hari ini teman kita tidak
bisa masuk sekolah
bersama kita, karena
sedang di rawat, maukah
kalian berdoa bersama
laoshi untuk kesembuhannya.?"

"Mau laoshi."

Semua kompak menjawab
begitu juga lan zhan dia
kaget mendengar teman
berisiknya itu masuk
rumah sakit dan terlihat
cemas diwajah datarnya
meskipun tidak kentara
hanya sang kakak yang
bisa melihatnya.

"Baiklah ayo semua kita
berdoa, untuk Wei Wuxian
yang saat ini masih
belum sadar dirumah
sakit., rapatkan tangan
dan ikuti laoshi sekarang
berdoa dimulai."

Semua menunduk sambil
menutup tangan di depan
dada menurut kepercayaan
mereka dan semua sangat
khidmat begitu serius
mengucapkan kata kata
dalam hatinya.

Setelah lima menit
berlalu dan semua mulut
balita itu komat kamit
entah apa yang di ucapkan
yang pasti semua serius
berdoa dan tidak ada
yang tidak semua patuh
mengikuti anjuran laoshi
nya.

"Berdoa selesai."

Mereka semua kembali
duduk dengan tenang
terlihat jelas perbedaan
kelas hari ini yang biasa
nya penuh canda tawa
dari para balita itu tapi
hari ini mereka bisa
merasakan kesedihan
laoshinya yang sangat
dekat dengan balita
imut sekelasnya yang
sedang sakit.

"Sekarang belajar menulis
abjab, keluarkan buku
dan ikuti tulisan laoshi
papan tulis ini."

Semua murid patuh
mengeluarkan pensil
juga buku tulis mulai
menukis huruf abjad
itu meski ada sebagian
yang belum bisa sama
sekali pegang pinsil

Dengan sabar laoshi
mengajarkan anak didik
nya itu cara memegang
pensil yang benar.

Menuntun satu persatu
tangan tangan mungil
itu untuk membantu
menulis huruf abjad
hingga menyerupai bentuk
nya meskipun kebanyakan
dari balita itu sangat sulit
menirunya.

Sebenarnya sekolah play
group itu hanya bermain
bernyanyi menari dan
bersenang senang untuk
balita tidak di wajibkan
harus pintar semuanya
dalam hitungan bulan

Cuma untuk membuat
para balita itu sekedar
bisa menulis dan tahu
huruf dan juga angka
angka selain menggambar
mewarnai seperti yang
di lakukan para siswa
pra sekolah lainnya
pada umumnya.

Winter fairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang