19

223 45 19
                                    

"Tatto itu milik suku Dongli. Ada sebagian anggota suku Dongli  yang masih keturunan Goryeo. Kemungkinan mereka ingin balas dendam pada keturunan Joseon." Siwon mengawali pembicaraan pada pertemuan sore itu.

Setelah hampir dua minggu mendekam di kediamannya untuk memulihkan lukanya, Kyuhyun akhirnya mengumpulkan teman-temannya untuk membahas hasil penyelidikan tentang penyerangan di Gyeonsang.

Donghae menimpali. "Tapi suku Dongli tidak mungkin melakukan penyerangan jika tidak ada yang memprovokasi mereka bukan? Pasti ada orang dalam kerajaan yang bekerja sama dengan mereka sehingga penyerangan itu terjadi. Dan kita semua tahu bahwa itu mungkin masih berhubungan dengan Menteri Kiri."

Kyuhyun mengangguk setuju mendengar penjelasan Donghae. "Kau benar, Hyung. Kita sebenarnya tinggal menarik benang merah dari semua kasus ini. Tapi sangat sulit untuk mendapatkan bukti karena semua pasukan yang menyerang kita pasti mati bunuh diri. Mereka seolah sudah mempersiapkan itu semua."

Hyukjae menambahkan. "Yang aku takutkan, mereka diam-diam menyiapkan pasukan dan berencana untuk melakukan kudeta. Apalagi dengan adanya bahan peledak dan timbunan pedang yang kita temukan di Gunung Jiri. Bukankah itu mencurigakan?"

"Untuk itu kita harus segera menemukan dimana semua itu di sembunyikan. Aku yakin semua yang kita temukan di Gunung Jiri hanya sebagian dari yang mereka kumpulkan. Aku curiga bahwa ada bagian yang disembunyikan di rumah menteri Kiri. Kita harus memikirkan bagaimana cara menembus kediaman menteri Kiri." Kyuhyun agak sedikit kesal memikirkan semua itu. Menteri Kiri sangat licik dan susah untuk diselidiki.

"Kenapa tidak kau coba dekati saja putrinya, Kyu?" Siwon tiba-tiba melontarkan perkataan yang membuat ketiga pasang mata disana menatapnya dengan penuh keterkejutan.

"Apa maksudmu, Won? Kyuhyun sudah menikah kalau kau lupa." Hyukjae dibuat tidak mengerti dengan pemikiran Siwon.

Siwon terkekeh mendengarnya. "Aku tentu tidak lupa, Hyuk. Kudengar dari Yuri kalau Kim Sohee itu mengagumi Kyuhyun. Nah kenapa tidak kita manfaatkan hal itu. Kyuhyun bisa berpura-pura mendekati Sohee untuk mengorek informasi darinya. Atau kau bisa juga menawarkan diri untuk mengajari Sohee bela diri. Apapun yang bisa membuat Kyuhyun diundang ke rumahnya."

"Tapi apa tidak-apa dengan Seohyun? Kudengar dari Yoona hubungan mereka berdua kurang akur. Mereka sering bertengkar bahkan sebelum menikah." Donghae mengingatkan.

"Kalau itu Hyoyeon, kepalaku juga bisa dipenggal olehnya." Hyukjae bergidik ngeri. Walaupun dia seorang jenderal, tetap saja dia takut dengan istrinya.

Kyuhyun terdiam memikirkan saran teman-temannya. Tanpa berpikir lama ia sudah membuat keputusan. "Aku akan mencoba saran dari Siwon hyung. Demi Joseon, tidak ada salahnya kan mencoba. Urusan istriku akan aku urus nanti."

Donghae dan Hyukjae hanya bisa mendukung keputusan Kyuhyun. Semoga rencana yang telah mereka sepakati berjalan lancar. Dan begitulah pertemuan malam itu berakhir.

*****

"Kyuhyun.. ayo kemari dulu nak." Kyuhyun kecil menoleh ketika suara ibunya memanggil dirinya yang kebetulan sedang bermain tidak jauh dari tempat ibunya duduk. Ia kemudian berlari kecil menghampiri ibunya.

"Kyuhyun.. perkenalkan. Ini Nyonya Seo. Teman eommonim. Nyonya Seo ini yang sering membuatkan baju-baju untuk eommonim dan Kyuhyun." Ibunya memperkenalkan dirinya kepada seorang wanita yang duduk di sebelah ibunya.

Kyuhyun menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat. "Cho Kyuhyun. Salam kenal bibi. Terima kasih karena sudah membuatkan baju-baju bagus untukku."

Nyonya Seo tersenyum lembut melihat Kyuhyun kecil. "Sama-sama, Nak. Bibi juga punya anak yang usianya tidak jauh beda dengan Pangeran Cho. Namanya Seo Joohyun. Kami memanggilnya Seohyun."

My General HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang