01|Awal

6 1 0
                                    

•12 mei 2013

Suasana sore ini begitu berbeda. Angin kencang dan langit mendung menambah kesan melankolis di tepi Sungai Han. J-Hope duduk termenung di salah satu bangku, menunggu seseorang yang memintanya untuk bertemu di tempat ini. Itu adalah mantan kekasihnya sekaligus teman masa kecilnya, Kim A-Yeong.

Sudah setahun sejak mereka terakhir bertemu setelah hubungan mereka berakhir satu tahun yang lalu. Perpisahan mereka tidak berjalan baik karena A-Yeong telah mengkhianati J-Hope dengan berselingkuh. Sejak saat itu, J-Hope memutuskan untuk memutuskan kontak dengan A-Yeong dan lebih fokus pada karirnya sebagai trainee.

Namun, beberapa bulan menjelang debutnya, mantan kekasihnya tiba-tiba menghubunginya dan meminta untuk bertemu. Meskipun J-Hope sebenarnya sudah jengah dengan A-Yeong, dia memutuskan untuk memenuhi janjinya kali ini. Mungkin ini adalah pertemuan terakhir mereka, dan J-Hope ingin menyelesaikan segala hal dengan A-Yeong.
-
-
-
J-Hope merasa sangat kesal mendapat pesan dari A-Yeong bahwa mereka tidak bisa bertemu di tempat semula karena terlalu ramai. A-Yeong mengarahkannya ke tempat yang lebih sepi.

Meskipun kesal, J-Hope memutuskan untuk menuruti permintaannya agar situasi tidak semakin rumit.

Dia ingin segera menemui A-Yeong dan pulang ke dorm karena dia merasa sangat lelah setelah latihan bersama member lain untuk persiapan debut mereka. Meskipun terus menerima pesan dari A-Yeong, dia merasa terpaksa pergi ke tempat yang ditunjukkan olehnya untuk menemuinya.

J-Hope melihat A-Yeong berdiri di tepi sungai dengan membelakanginya. A-Yeong mengenakan mantel berwarna coklat dan celana panjang dengan warna senada. Dia juga terlihat membawa sesuatu di tangannya. Meskipun sudah satu tahun tidak bertemu, J-Hope masih bisa mengenali A-Yeong meski dia tampak sedikit berubah.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" ucap J-Hope langsung ke inti.

Namun, A-Yeong tidak menjawab dan tetap diam, membuat J-Hope menunggu dengan harapan mendapatkan jawaban. Namun, A-Yeong masih bungkam.

"Kenapa kamu hanya diam? Aku sangat lelah sekarang, A-Yeong-ah. Kalau kamu tidak mau berbicara, aku akan pulang. Aku tidak menemuimu hanya untuk melihatmu diam saja," ucap J-Hope dengan rasa kesal. Dia beranjak pergi, tetapi A-Yeong menahan tangannya.

"Aku mohon, jangan pergi. Dengarkan aku dulu," ucap A-Yeong sambil menangis.

"Aku... aku..." A-Yeong tidak bisa melanjutkan kata-katanya dan terus menangis sambil mencengkram jaket bulu J-Hope dari belakang.

Posisi mereka saat ini adalah A-Yeong mencengkram jaket bulu J-Hope dari belakang sambil menangis, sementara J-Hope membeku di tempatnya. Dia tidak melihat kebelakang, sebenarnya dia tidak suka melihat A-Yeong menangis, saat dulu mereka masih pacaraan J-Hope selalu berusaha menjaga dan membuat A-Yeong bahagia agar tidak ada satupun air mata yang menetes.

J-Hope merasa bingung dan bertanya-tanya dalam hati mengapa A-Yeong menangis. Dia merasa kesal dan mencoba bersikap acuh, tetapi pertahanannya runtuh saat mendengar A-Yeong semakin menangis.

Ketika J-Hope berbalik untuk menenangkan A-Yeong, dia sangat terkejut melihat A-Yeong menggendong seorang bayi?

The Hidden HarmonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang