Para member BTS telah kembali ke rutinitas normal mereka, meninggalkan masalah hari sebelumnya di belakang. Sudah satu minggu sejak kejadian itu, dan mereka telah melanjutkan hidup mereka seperti biasa.
J-Hope sekarang menjadi lebih rajin dalam berlatih. Dia tidak pernah pergi tanpa memberi tahu para member lain dan selalu meminta izin sebelum pergi.
J-Hope berhasil melupakan masalahnya untuk sementara waktu. Namun, pagi ini, dia menerima panggilan dari rumah sakit yang memberitahukan bahwa hasil tes DNA-nya sudah keluar dan dia bisa mengambilnya kapan saja.
Berita ini membuatnya kembali merasa khawatir dan takut. Dia khawatir akan mengecewakan para member lagi. Dia juga merasa takut dan bingung tentang langkah apa yang harus diambil setelah mengetahui hasil tes tersebut.
"Hyung, kau melamun," ucap Jungkook, membuyarkan lamunan J-Hope.
"Jungkook-ah, kau benar-benar membuatku terkejut," ucap J-Hope.
"Hehe, maaf hyung," ucap Jungkook sambil tersenyum tanpa dosa.
"Hyung, kenapa kau sering melamun? Bahkan saat latihan, kau terlihat tidak fokus. Apa kau baik-baik saja?" ucap Jimin, yang berada di samping Jungkook.
"Maafkan aku, aku sedang memikirkan sesuatu yang membuatku sedikit khawatir. Tapi jangan khawatir, aku baik-baik saja," jawab J-Hope dengan senyum. "Terima kasih sudah peduli, Jimin."
Jimin mengangguk dengan pengertian. "Jika ada yang bisa kami bantu, jangan ragu untuk memberitahu kami, Hyung. Kita semua di sini untukmu."
J-Hope menghargai dukungan mereka dan tersenyum. "Terima kasih, Jimin. Aku sangat beruntung memiliki kalian semua sebagai adikku.
Jimin dan Jungkook tersenyum sebagai tanggapan atas ucapan J-Hope.
J-Hope berdiri dari duduknya dan mendekati Seokjin yang sedang duduk di dekat komputer, sedang berdiskusi dengan Namjoon.
"Hyung, aku ingin bicara sesuatu," ucap J-Hope.
"Ya, apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Seokjin.
"Aku ingin pergi ke rumah temanku, bolehkah?" tanya J-Hope dengan ragu.
"Oh, tentu saja, asalkan kamu memberi kabar, jangan seperti minggu lalu," tegas Seokjin.
"Siap, Hyung," jawab J-Hope.
J-Hope kemudian mengucapkan selamat tinggal kepada anggota lainnya dan pergi ke rumah sahabatnya.
-
-
-Saat tiba di apartemen Seojun, J-Hope disambut dengan pemandangan seorang bayi yang sedang duduk sendirian di sofa, hanya mengenakan handuk.
J-Hope tanpa sadar tersenyum melihat bayi itu.
Ada perasaan hangat yang J-Hope rasakan di hatinya, entahlah perasaan apa itu, dia pun tidak tahu.
"Oh, kau sudah sampai?" ucap Seojun.
"Iya," jawab J-Hope singkat.
"Hoseok-ah, maaf aku tidak bisa membawa hasil tes DNAmu. Aku ada urusan mendadak, ibuku tengah sakit, dan aku harus pulang ke rumah untuk merawatnya. Aku juga tidak bisa membawa bayi ini bersamaku," ucap Seojun.
"Kau bisa merawatnya, kan? Hasil tes DNA juga sudah keluar. Saranku, jika hasilnya negatif, kau bisa memberikan bayi ini ke panti asuhan atau mengembalikannya ke ibunya," lanjutnya.
"Seojun-ah, bagaimana kalau hasilnya positif?" ucap J-Hope sambil tetap tidak mengalihkan tatapannya dari bayi itu.
"Aku takut," ucapnya lagi dengan suara yg kecil,nyaris seperti berbisik.
Seojun terdiam, dia bingung harus berkata apa karena ada kemungkinan bahwa bayi itu memang anak dari sahabatnya. Lihat saja wajahnya, sangat mirip seperti pinang di belah dua.
"Tidak apa-apa, J-Hope. Kalau hasilnya positif, kita akan pikirkan apa yang harus kita lakukan. Nanti kita cari cara terbaik. Kamu tidak perlu takut, kamu tidak sendirian, ada aku," ucap Seojun meyakinkan J-Hope.
"Baiklah," ucap J-Hope sambil tersenyum tipis.
"Nah, gitu dong, senyum. Aku sudah terlambat, aku akan pergi sekarang. Kamu bisa memakaikan baju pada bayi ini, kan?" ucap Seojun sambil menunjuk sang bayi.
J-Hope mengangguk. "Ya, tentu. Kamu boleh pergi, hati-hati di jalan."
"Iya," ucap Seojun lalu berlalu meninggalkan apartemennya.
-
-
-Setengah jam telah berlalu sejak kepergian Seojun.
J-Hope sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit dia memakai mantel berwarna hitam dan juga memakai masker untuk menyamarkan wajahnya.
Ia juga sudah memakaikan baju pada bayi itu, dan sekarang mereka sudah berada dalam taksi menuju rumah sakit.
Beberapa menit kemudian, mereka tiba di rumah sakit. Tidak lama karena jarak antara apartemen Seojun dan rumah sakit memang dekat.
Ternyata, saat mereka menuruni taksi, tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras.
J-Hope melangkah ke dalam rumah sakit sambil menggendong bayi, dengan langkah kaki yang berat, dengan perasaan yang campur aduk. Jujur, dia sangat takut dengan hasilnya.
Sekarang dia sedang duduk di sebuah kursi yang tersedia di rumah sakit, menunggu suster yang sedang membawa hasil dari tes DNA miliknya.
Beberapa saat kemudian, suster itu datang dengan sebuah amplop yang cukup besar. Suster itu tersenyum ramah dan memberikan amplop tersebut kepada J-Hope.
J-Hope dengan ragu membuka amplop tersebut, dan saat membaca hasilnya seperti tersambar petir di siang bolong
hasilnya menunjukkan bahwa....
Di situ tertera bahwa kecocokan antara J-Hope dan bayi itu adalah 99,9%, dan itu artinya bayi itu adalah anak kandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Harmony
Fiksi PenggemarJ-Hope menyembunyikan sesuatu dari member BTS. Saat dia belum debut, dia menjalin hubungan dengan teman masa kecilnya. Namun, kekasihnya menghianatinya dengan berselingkuh. J-Hope sangat terpukul dengan kejadian itu. Saat akan debut, kekasihnya da...