02|Pengakuan

6 1 0
                                    

A-Yeong menarik napas dalam-dalam, mencoba merangkai kata-kata yang tepat. Dia menatap J-Hope dengan mata yang penuh kecemasan sebelum akhirnya berbicara.

"Ini... ini anak kita, J-Hope," ucap A-Yeong dengan suara lirih. Dia berusaha mempertahankan kontak mata dengan J-Hope, mencari tanda pengakuan atau penolakan di wajahnya.

J-Hope merasa seolah dunia berhenti berputar. Dia menatap A-Yeong dan bayi itu, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja diucapkan A-Yeong. Bayi itu, anak mereka? Bagaimana mungkin? Pikirannya berkecamuk, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul di kepalanya.

Namun, saat dia menatap bayi itu, dia melihat sesuatu yang familiar. Bayi itu memiliki mata yang mirip dengan A-Yeong, tetapi wajahnya... itu sangat mirip dengan J-Hope. Dia merasa seolah-olah dia melihat dirinya sendiri dalam bayi itu.

"Apa... apa yang kamu katakan?" tanya J-Hope, suaranya hampir tidak terdengar. Dia menatap A-Yeong, mencari penjelasan lebih lanjut.

"Ini anak kita, buah cinta kita, Hoseok," ucap A-Yeong dengan suara tercekat, mencoba menahan tangisnya.

"Aku sebelumnya tidak ingin memberitahumu tentang kehamilanku karena kamu akan segera debut. Aku berusaha menyembunyikan kehamilanku darimu dan keluargaku. Namun, ibuku mengetahui kehamilanku dan mengirimku ke Amerika untuk menutupi aib.

Bahkan, dia pernah ingin menggugurkan kandunganku. Sekarang, dia mengancam akan membuang bayi ini. Aku tidak tahu lagi harus memberikan bayi ini kepada siapa. Aku tidak bisa melindunginya sendirian. Aku mohon, jaga bayi ini. Kamu adalah ayahnya," ucap A-Yeong sambil menangis tersedu-sedu.

J-Hope merasa sangat terkejut dan bingung ketika mengetahui fakta ini. Dia tidak tahu bagaimana seharusnya bertindak, dan masih meragukan apakah anak itu benar-benar anaknya.

Ada pikiran bahwa anak itu mungkin merupakan hasil dari perselingkuhan A-Yeong dengan lakilaki lain. Namun, di sisi lain, J-Hope menolak sepenuhnya kesimpulan tersebut.

Ketika melihat bayi itu, J-Hope merasakan ikatan emosional yang sulit dijelaskan, dan wajah bayi tersebut sangat mirip dengannya.

"jangan bercanda, A-Yeong. Itu bisa jadi anakmu dan laki² dari perselingkuhanmu," ucap J-Hope dengan nada kesal. Namun, dia juga menyadari bahwa pertanyaannya tadi mungkin telah menyakiti perasaan A-Yeong

"Aku tidak pernah berselingkuh. Kamu sendiri yang menyimpulkan bahwa aku berselingkuh tanpa pernah mendengar penjelasanku.

Yang kamu lihat itu tidak benar, dia adalah sepupuku," ucap A-Yeong dengan suara lantang, terlihat sedikit emosional karena J-Hope meragukan anak mereka.

"Sepupu?" ucap J-Hope dengan nada lantang yang sama. "Mana ada sepupu yang tidur bersama?"

A-Yeong terdiam sejenak. "Itu... itu hanya sebuah kesalahan saat aku mabuk, Hoseok-ah," ucap A-Yeong dengan suara gemetar. Dia tidak bisa membantah perkataan J-Hope karena apa yang dia katakan adalah benar.

Sebenarnya, itu hanya sebuah hubungan One night stand yang terjadi ketika mereka berdua mabuk, dan J-Hope secara tak sengaja memergoki mereka.

A-Yeong menangis sesegukan sambil mengatakan, "Sebenarnya Saat aku melakukan One night stand dengannya, aku sedang hamil dua bulan. Aku baru mengetahuinya setelah kau meninggalkanku."

"Percayalah padaku, aku mohon. Aku tidak punya banyak waktu lagi. Ibuku akan mengirimku ke Amerika dan bayi ini adalah anakmu dan kau adalah ayahnya. Jika kau tidak percaya, kita bisa melakukan tes DNA," ucap A-Yeong sambil menyerahkan bayinya kepada J-Hope.

"Aku tidak akan mengusik hidupmu lagi, Hoseok-ah. Aku akan pergi jauh darimu dan memulai kehidupan baru. Tolong, jaga anakku," lanjutnya sambil air matanya terus mengalir.

J-Hope merasa marah dan berkata, "Kau tidak boleh egois, A-Yeong-ah. Bagaimana dengan impianku? Aku akan segera debut dan impianku hampir tercapai. Dengan mudahnya kau menyerahkan bayi ini, itu sama saja kau menghancurkan semua impianku. Bagaimana aku bisa meraih mimpi-mimpiku jika harus mengurus bayi ini?"

"Aku juga tidak tahu dan tidak ingin tahu," ucap A-Yeong dengan nada putus asa.

Dia berjalan menuju mobil dan masuk ke dalamnya. Mobil itu pun melaju pergi, meninggalkan J-Hope dengan perasaan yang penuh kebingungan dan emosi yang berkecamuk.

J-Hope merasa kehilangan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Perasaannya campur aduk antara kebingungan, kesedihan, dan kemarahan. Dia merasa terluka dan tidak tahu bagaimana menghadapi situasi ini.




The Hidden HarmonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang