J-Hope merasa terkejut dan ketakutan setelah mengetahui bahwa anak itu benar-benar anaknya. Perasaan takutnya semakin membesar karena dia menyadari bahwa dia harus menghadapi tanggung jawab yang besar sebagai seorang ayah.
Dia juga merasa cemas tentang bagaimana nasibnya ke depannya. J-Hope teringat akan orang tuanya dan bagaimana mereka mungkin merasa kecewa padanya. Dia juga khawatir tentang reaksi para member BTS saat mengetahui bahwa dia memiliki seorang anak.
J-Hope takut akan mengecewakan mereka, terutama karena debut mereka yang sudah di depan mata. Semua impian mereka bisa hancur dalam sekejap.
Namun, saat J-Hope melihat bayi itu tertidur pulas dalam gendongannya, dia merasakan ketenangan dan kedamaian.
Dalam keheningan ruangan rumah sakit, J-Hope merasa emosinya meluap dan dia menangis sejadi jadinya. Dia merasa tidak sanggup menghadapi kenyataan ini dan takut melihat orang-orang yang dia sayangi menjadi kecewa.
Dengan langkah terburu-buru, J-Hope berdiri dari kursi dan keluar dari ruangan itu, membawa bayi itu.
Setelah keluar dari rumah sakit, J-Hope merasa bingung dan tidak tahu harus pergi ke mana. Dia terombang-ambing antara rasa tanggung jawab sebagai seorang ayah dan ketakutan akan reaksi orang-orang terdekatnya.
J-Hope memutuskan untuk pergi menggunakan taksi, dan saat ini hujan lebat. Tanpa tujuan yang jelas, dia merasa bingung tentang arah yang harus diambil. Namun, di tengah perjalanan, J-Hope melintasi sungai Han dan merasa tertarik untuk berhenti sejenak di sana.
J-Hope berdiri di tepi jembatan, menatap air yang mengalir deras. Dia merenung tentang pilihan-pilihan yang ada di depannya, apa dia meloncat saja dari sisni pikirnya, Pemikiran untuk bunuh diri terlintas di benaknya.
Pikirannya semakin menguat saat ia memikirkan wajah kecewa orang-orang yang dicintainya. Setiap kali ia membayangkan bagaimana mereka akan merasa kecewa, hatinya terasa sakit.
Dia merasa putus asa dan kehilangan arah.
merasa sangat frustrasi dengan keadaan saat ini. Hujan yang turun semakin memperkuat keinginan negatifnya,dia merasa terjebak dalam situasi yang sulit.
J-Hope diam sejenak, matanya terpaku pada bayi yang ia pangku. "Kamu tidak bersalah," ucapnya dengan suara gemetar.
Ia merasa tak sanggup menghadapi semua ini, rasa takut akan reaksi kecewa dari orang-orang yang ia sayangi begitu menghantui. Padahal, ia sudah begitu dekat untuk mewujudkan mimpinya, namun semuanya hancur begitu saja. Ia merasa hidupnya telah hancur.
Dalam keputusasaannya, J-Hope berteriak sambil menangis, "Aku tidak sanggup menghadapinya! Semua sudah hancur! Hidupku sudah hancur!" Tangisnya semakin menjaddi di tengah guyuran hujan, mencerminkan keputusasaan dan kekecewaannya yang mendalam.
Dengan hati yang berat, J-Hope mengusap air mata dan mengambil napas dalam-dalam. Dengan kegelapan yang menyelimuti hatinya, J-Hope memutuskan untuk melompat dari jembatan.
J-Hope dengan hati-hati menurunkan bayi itu di tepi jembatan, memastikan bahwa bayi tersebut aman.
Ia merasa sedih dan penuh penyesalan atas keputusannya untuk meninggalkan bayi tersebut. Dalam keputusasaan, ia mengucapkan kata-kata yang penuh penyesalan,
"Maafkan Appa" sambil menatap bayi dengan mata penuh air mata.
Setelah mengucapkan permintaan maafnya,
Dengan hati yang berat, J-Hope memanjat penghalang jembatan dengan perasaan campur aduk.Ia tahu bahwa tindakan ini tidak benar tapi dia tidak punya pilihan lain, daripada melihat wajah kecewa orangtuanya dan orang yg dia sayangi lebih baik dia mati saja, ini satu-satunya cara pikirnya.
J-Hope meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini adalah jalan yang tepat. Dalam keadaan yang penuh keputusasaan, ia memejamkan matanya dan bersiap untuk melompat dari penghalang jembatan
-
-
-
-
-
Namun, tiba-tiba seseorang dengan cepat menarik J-Hope dengan keras, mencegahnya terjun ke bawah. J-Hope terkejut dan terjatuh, menimpa seseorang yang berada di dekatnya. Keduanya terhuyung-huyung saat mencoba untuk menjaga keseimbangan mereka.
Seseorang yang mencegah J-Hope terjun ke bawah adalah seorang Wanita paruh baya dengan wajah serius. Ia melihat J-Hope dengan tatapan tajam, seolah-olah mencoba memahami niat dan alasan di balik tindakan J-Hope.
"Apa kau sudah gila?" ucapnya berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Harmony
FanficJ-Hope menyembunyikan sesuatu dari member BTS. Saat dia belum debut, dia menjalin hubungan dengan teman masa kecilnya. Namun, kekasihnya menghianatinya dengan berselingkuh. J-Hope sangat terpukul dengan kejadian itu. Saat akan debut, kekasihnya da...