Kelas Jungwon hari ini sedang olahraga, setelah selesai penilaian sang dosen pergi membiarkan mahasiswa nya bermain bebas. Setelah dirasa lelah Jungwon berjalan ke pinggir lapangan dimana tasnya berada, ia merasa sangat haus.
Bugh
Saat sedang minum kepala Jungwon di hantam sebuah bola basket dari belakang, membuat kepalanya terhuyung kedepan dan minumnya tumpah.
"Ah..!"
Belum sempat Jungwon membalikkan tubuh sepenuhnya bola lain menyusul mengenai wajahnya dan beberapa bola lainnya terus menghantam semua bagian wajah dan perutnya.
Jungwon tidak mau mencari masalah dengan perempuan, ia memilih pergi dari sana. Tapi sialnya bola-bola itu terus menerus menghantam tubuhnya diikuti teriakan ejekan dari perempuan-perempuan itu.
"Sialan lo! Dasar pelacur!"
"Perusak hubungan orang!"
"Jay punya gue! Kenapa lo yang jadian sama dia?"
"Dasar penggoda!"
"Menjauh dari Nicholas gue!"
"Tidak tau malu!"
"Apa yang Jay lihat dari lo, lo pasti bersedia mengangkang di hadapannya kan? Sampai lo berani ngegoda Nicholas gue!"
Ucapan itu berhasil melukai hati Jungwon, kenapa bisa dia berkata seperti itu, sedangkan dengan Nicholas saja ia baru kenal tadi malam, itupun tidak sengaja bertemu.
"Dasar perebut! Dasar pria lacur!"
Perempuan itu semakin menggila, ia menarik rambut Jungwon dan memukulnya dengan keras di wajah dan di tubuhnya, sementara teman-temannya terus melempar bola basket ke arahnya. Dengan geram Jungwon menendang perempuan itu dan berjalan menjauh. Ia tidak bisa membalas, hatinya terlalu sakit mendengar ucapan tidak benar mereka.
"Hey jangan pergi! Cepat kembali atau gue aduin ke Jay kalo lo godain pacar gue!" Teriaknya
Namun nihil Jungwon terus berlari menjauh dengan wajah yang berantakan.
Saat sampai di ujung lorong ia dibuat terkejut dengan mobil yang berhenti mendadak di depannya. Ia kira mobil itu milik salah satu teman perempuan gila itu, Jungwon langsung berjongkok dan menangis disana.
"Jungwon." Ternyata itu Jay, pemilik mobil itu adalah Jay kekasih Jungwon atau.. kekasih pura-pura Jungwon.
Dengan cepat Jay menghampiri Jungwon yang sedang menangis dengan wajah khawatirnya.
Jungwon terus terisak tanpa mau melihat, sampai akhirnya Jay menangkup wajah itu dan mendongakkan ke arahnya.
"Liat aku"
"Aku gapapa Jay, ak-"
"Liat aku."
Jay bisa melihat ada lebam di pipi dan di kening Jungwon, bahkan pipi kiri Jungwon terdapat sebuah garis seperti bekas cakaran.
"Siapa yang berani nyakitin kamu? Cepet bilang?!!" Jay benar-benar dibuat khawatir dengan keadaan Jungwon saat ini.
"Ini semua ulah perempuan yang suka sama kamu, mereka gak suka aku ada hubungan sama kamu. Lebih baik kita udahin aja semuanya, aku gak mau kaya gini lagi." Jungwon mencoba pergi dari hadapan Jay sambil terus menangis, tapi Jay terus menahannya
"Jungwon,"
"Minggir Jay, aku mau pulang." Ucapnya di tengah isakan.
"Dengerin aku, kamu sebut siapa mereka, biar aku yang hadepin."
"Jangan nanti mereka semakin benci sama aku, a-aku gak mau Jay."
"Persetan, kamu gak butuh mereka. Cepet bilang atau aku cari mereka satu-satu dan gak ada ampun bagi mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Dating The Gangster [END]
FanfictionHubungan Jay dan Jungwon yang berawal dari sebuah kesepakatan, akankah perasaan keduanya berubah? Hope u like it :)