PLUTO : Prologue

714 60 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






• Pluto •






"Jangan sampai deh lu deket-deket, nular tau."

"Lu mau apa, monyet? Lu pernah denger ga, ada anak kelas lain yang kena gara-gara deketin si onoh?"

"Jangan sampai gue denger lu deketin dia."

"Lu tau ga kenapa dia pake jaket terus?"

"Anjir jijik banget gue liatnya."

"Pergi deh lu daripada makin nyusahin hidup dia."

"Waras lu minta itu ke gue? Lu bisa lakuin apa emang? Lakuin apa yang gue mau ... bisa ga?"

"Lu gila, Hongjoong!"

.
.
.

Hongjoong bahkan tak mengerti mengapa semua orang mengucilkan lelaki di pojok kelas itu sekarang, tatapan mereka mengundang puluhan pertanyaan tak terjawab di benak Hongjoong. Jijik, merendahkan, bahkan beberapa dari mereka tak mau melihat sosok itu, semuanya bersatu menjadi gado-gado.

Padahal jika dilihat dengan mata telanjang, parasnya begitu elok dan rupawan bak malaikat yang baru menapaki bumi. Surai sehitam malam hampir menutupi kedua mata dan kulit seperti buah kelengkeng terlihat terlalu kontras dengan jaket hitam yang selalu sosok itu kenakan. Terlihat sama sekali tak ada lecet di kulit eksotik sewarna madu terang.

Hongjoong semakin dibuat penasaran saat dirinya hendak menyapa sosok itu yang tak sengaja berpapasan dengannya di lorong kelas. Matanya yang bulat sekilas melirik pada Hongjoong, tangannya yang siap melambai dicekal kuat oleh lelaki bertubuh tinggi di sampingnya. "Lupa sama apa yang pernah gue bilang?"

Sebenarnya, Hongjoong ingat betul. Ia sangat ingat setiap kata yang lelaki itu bilang padanya. Tapi, apa sebegitu menyeramkannya 'kah sosok indah itu? Apakah sosok indah itu menyimpan sesuatu yang buruk sehingga semua orang tak mau untuk barang sedetik pun meliriknya? Hongjoong penasaran.

Sosoknya yang selalu menunduk ketika perpapasan dengan orang-orang, sosok yang selalu memakai jaket berwarna hitam berbahan kain wol. Ia ingin sekali membawa dagunya untuk menengadah dan mengatakan bahwa pemandangan langit lebih indah daripada sepatu hitam yang kau pakai.

.
.
.

"Lu juga nanti bakal tau kenapa." Lelaki pemilik surai madu meletakkan bolpoinnya ke dalam saku depan tas, menutup buku tulis juga buku pelajaran yang baru saja selesai ia kerjakan tugasnya. Memasukkan keduanya dengan telaten ke dalam tas selempang miliknya.

"Gue mau belajar disini bukan mau main tts." Lelaki lain yang duduk di sisi kiri merenggut tak terima, ia sedetik menjenggut rambutnya lalu sedetik kemudian menenggelamkan wajah pada lipatan tangan. Terpantau sangat frustrasi.

"Yauda jangan cari tau."

Tangan kanan siap menyampirkan tas pada pundak kanan, hendak berdiri dari duduk namun ditahan oleh lelaki gila di sisinya.

"Ya tapi gue penasaran."

"Cuman penasaran?" Setelah mengatakan itu ia berjalan melenggang meninggalkan teman sebangkunya yang membisu di dalam kelas.

Ia sendiri tak tau, apakah ia hanya penasaran atau ...








Mungkin kasihan(?)






Bersambung

Hallo semuaa, Mizu disinii

Gimana kabar kalian? Sehat-sehat kan? Mizu muncul dengan membawa kapal baruu, yaitu JOONGHWA yeeyy! Tepuk tangan!

Adakah atiny disinii? Mari kita berteman..

Jangan lupa komen dan vote-nya, supaya Mizu tau kalau cerita Mizu diharapkan disinii. Jadi, kalian siap berpetualang mencari pecahan puzzle? C'mon!!

MIZU MENGGILA SETELAH NONTON YOUTH!! GATAU HARUS PAKE GAYA APA LAGI NANGISNYA 😭

-Mizu

Pluto [Joonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang