22. Membuat Jarak

214 18 14
                                    

• Pluto •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Pluto •

Di satu sisi mungkin Hongjoong menganggap bahwa dirinya ingin membantu Seonghwa, ingin membantu mereka bebas dari penderitaan yang dilakukan oleh Mingi, walau kalimat yang selalu ia katakan adalah 'gue juga ga tau gue ngapain.' Namun apa kita tau dari sudut pandang Seonghwa?

Lelaki itu memilih terdiam dan menerima. Menerima bahwa datangnya Hongjoong juga sebagai hukuman baginya.

Kasusnya sama seperti San, lelaki itu pernah ia taruh harapan sebelum dirinya melihat lelaki yang selalu menggenggam botol susu berdiri di samping Mingi. Dia tak mau tersakiti lebih dari sebelumnya.

Kedatangan Hongjoong yang bertekad untuk membantu juga merupakan musibah untuk Mingi, sebenarnya. Semua yang telah ia bangun susah payah demi Anubis akan hancur begitu saja dan Seonghwa tak akan biarkan Mingi merasakan itu. Seonghwa akan selalu menjadi tameng walau dirinya sendiri telah hancur berkeping-keping.

Melindungi dia yang tak pernah mau menganggapnya ada.

Seonghwa menghela nafas dan menatap sosok yang terpejam di samping tempat tidur.

Sikap yang Hongjoong lakukan memang mulia, terlampau mulia sehingga Seonghwa tak bisa menerima.

Ia harus apa?

Bangun dari terbaringnya tanpa menimbulkan suara yang mengganggu, merangkak turun dari kasur dan meninggalkan rumah keluarga Kim sesaat setelah tanpa sengaja berpapasan dengan pelayan.

Di satu sisi ia merasa senang bahwa masih ada manusia yang peduli padanya namun berada di keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi siapapun.

Menjaga jarak aman mungkin lebih baik daripada mengorbankan salah satu.

...

Malam hari tiba, yang biasanya mereka makan bersama kini tidak. Beberapa kali Hongjoong mengetuk rumah Seonghwa namun sang pemilik rumah tak jua keluar. Dirinya berspekulasi bahwa luka yang pemuda itu dapat mungkin belum sembuh.

Jadi ia pulang dengan tangan kosong, sengaja memberikan waktu untuk Seonghwa menyembuhkan diri.

"Mana Seonghwanya?" Tanya Joohyuk saat Hongjoong tiba dengan wajah cemberut.

"Kayanya lagi ga enak badan, dia ga keluar terus." Joohyuk berusaha memakluminya, dia berkata jika setelah makan malam ini tolong kirimkan bubur. Seonghwa perlu makan supaya tubuhnya kembali pulih jika benar ia tak sedang sehat.

"Hongjoong."

Sang empu nama menengadah, menatap dengan penuh tanya. "Suatu hari nanti jangan pernah membenci Seonghwa karena traumamu, ya?"

Pluto [Joonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang