Pernahkah kamu terbangun di pagi buta dengan jantung berdegup kencang, jemari yang gemetar, dan pikiran membeludak? Air mata menyeruak. Seharusnya hari baru membawa semangat baru. Tapi, di sudut ranjang ini, kamu menangis. Harapan terasa bagai hal yang kabur, dan kesesakan bagai mendung gelap yang berangsur-angsur datang--mengkaver sisa-sisa cahaya yang kamu miliki.
Ini kabar baiknya: kamu tidak sendiri.
Mendung itu pernah terjadi pada siapa pun. Dan di sinilah aku menuliskannya. Agar saat kamu memasuki fase-fase tergelap, tersuram, dan terseram dalam hidupmu, kamu tak lagi takut. Kamu akan keluar sebagai pemenang, percayalah. Bagai melangkah di dalam goa, kelak kamu akan menemukan cahaya kemenangan. Jadi, jangan menyerah.
Secerah Mentari, Semanis Kerlip Bintang di Langit akan menjadi nyata. Buku ini bukan pemanis atau motivasi belaka, tapi kuharap kamu bisa menari dan berdansa melalui setiap padanan kata. Toh bagaimana pun, hidup adalah serangkaian perjalanan yang perlu dinikmati setiap naik-turunnya. Tidak harus sempurna, tidak melulu indah, tapi dalam setiap proses yang ada, kita akan bertumbuh.
ーCaroline Graciela
Kata dalam Diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Secerah Mentari, Semanis Kerlip Bintang di Langit
SaggisticaMasih ada harapan di tengah keputusasaan. Masih ada secercah mentari di ujung jalan yang gersang. Jangan menyerah. Jangan ciut dan kehilangan keberanian. Mulai hari ini, melangkah saja.