05; harapan ada pada hal-hal sederhana

2 0 0
                                    

Seringkali kita terlalu memandang rendah atau tinggi pencapaian bernama harapan.

Mungkin, itu yang menjadikan harapan tampak begitu rendah.

Mungkin, itu yang membuat kita—tanpa disadari—lupa betapa berharganya sebuah harapan. Dan betapa itu bisa ditemukan melalui hal-hal sederhana.

Sesuatu yang berharga tidak harus mewah. Sesuatu yang berharga tidak harus muluk atau mahal. Justru seringkali, sesuatu yang berharga datang dari hal-hal sederhana sehari-hari: seperti ketika kita pergi bekerja, saat kita melakukan hal yang kita suka, saat kita memaksa diri untuk bangun setiap pagi. Kita tahu, hari ini ada hal yang ingin kita kerjakan.

Hari ini, ada hal yang ingin kita raih.

Hari ini, ada hal yang kita nantikan.

Dan itu yang menerbitkan harapan untuk bangun dan melangkah.

Yang seringkali menghancurkan keberadaan harapan itu adalah diri kita.

Kita yang terlalu fokus mengejar hal-hal muluk dalam hidup.

Tentu, tidak ada yang salah dengan mengingingkan hal yang lebih besar, atau mengejar impian setinggi angkasa.

Tapi, bagaimana bila sebab terlalu fokus mengejar itu, kita jadi lupa tentang hal-hal sederhana dalam hidup?

Awalnya, kita lupa cara berharap.

Lalu kita jadi mati rasa.

Dan kita terbiasa hidup dalam perasaan putus asa.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai ulang.

Mulailah lagi dengan melihat hal-hal sederhana dalam hidup. Temukan di sekitarmu, apa pun itu. Embun di pagi hari, sinar matahari senja, langit yang berwarna merah muda di puncak musim panas, keripik kentang rasa mentega madu kesukaanmu, susu rasa Hazelnut. Dengan demikian, kamu bisa menemukan alasan untuk kembali mengisi kantung harapanmu. Satu per satu, sedikit demi sedikit, sampai penuh.

Sampai itu terjadi, jangan menyerah, ya.

Hidup terlalu indah untuk dilewatkan dengan putus asa. []   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secerah Mentari, Semanis Kerlip Bintang di LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang