Pagi-pagi sekali sebelum eksekusi, sebuah upacara pengangkatan tertutup diadakan, membuat Sycella resmi menjadi Ratu penguasa kerajaan. Sedangkan perayaan pengangkatan ratu akan dilaksanakan usai eksekusi.
Berita eksekusi Yakov membuat alun-alun tempat eksekusi publik itu ramai. Saat waktunya tiba, prajurit membawa Yakov ke guillotine—pisau pemenggal kepala. Tampak Yakov harus diseret karena ia betul-betul tak berdaya.
"Sebelum eksekusi, apakah ada hal yang hendak kau sampaikan?" tanya eksekutor.
"Biarkan tanganku bebas, cukup kepalaku saja yang ditahan. Aku tak akan kabur." Permintaan Yakov diluluskan.
Saat kepalanya ditempatkan di bawah pisau. Yakov menatap lurus pada Sycella. Sudah merupakan tradisi tempat duduk orang-orang kerajaan diurutkan berdasarkan jabatan. Sycella yang kini menjadi pemimpin kerajaan, ditempatkan dikursi terdepan terpisah dengan Deil yang seorang bangsawan.
Ekspresi Yakov tak dapat Sycella artikan. Hanya Yakov dan Tuhan yang tahu apa yang ia rencanakan. Deil pun menangkap pandangan itu dan merasakan firasat tak enak.
Pikiran Yakov tenang memerintahkan tubuhnya usai mengunci target. Sebagai bekas jendral yang telah menjagal banyak nyawa, tak banyak orang tahu bahwa manusia masih bisa bergerak sesaat setelah kepalanya putus.
Bersambung
.
.
.
.
.Otw tamat, nih! 😁
Gimana ceritanya sejauh ini?
Apa kalian menikmatinya?
Fyi, sewaktu penjahat dieksekusi penggal, terkadang tangan dan kaki penjahatnya dirantai. Untuk Yakov, karena dia diketahui lumpuh, kakinya nggak dirantai, cuma tangannya. Itupun dia nawar.
Kira-kira, apa yang Yakov rencanakan?
Jangan lupa follow medsos Timo di:
Wattpad: @timoertal
Instagram: @timoertal
Tiktok: @timoertal
Threads: Timoertal
Youtube: Timoertal
Facebook: Timo
Fanpage: Timoertal
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam Jenderal Yakov [TAMAT]
Short StoryBagaimana perasaanmu saat orang yang kamu kenal dari kecil dan sudah dianggap keluarga justru membantai keluargamu? Itulah yang dirasakan Sycella. Dalam sekejap ia menjadi pewaris kerajaan satu-satunya. Padahal ia telah meninggalkan takhta demi seor...