Demam

175 18 1
                                    

-OOC
-gak nyambung+prik
-typo dimana-mana
-kebanyakan skip

"Hachim!!!!"

"Yaampun (name)... Demam mu tinggi lho" gumam Ibu (name).

"Kamu demam nya pas Otousan dan Okaasan mau pergi.." sambung ibu (name).

(Name) menggelengkan kepalanya.

"Demam biasa ko-- HACHIM!!.. tinggal aja, (name) b--bisa jaga diri" jelas (name) dengan senyuman untuk meyakinkan ibunya.

Ibu (name) ragu-ragu dengan jawaban (name). Pasalnya (name) ini sejak kecil jika demam tinggi lalu di tinggal akan menangis..

Ibu (name) menghela napas berat, sedangkan (name) hanya menatap ibunya dengan polos.

"Huft, ibu minta tolong dengan Hiori saja. Ketika pulang sekola--"

"Jangan!!!" Potong (name).

Karena (name) yang secara tiba-tiba memotong percakapan ibunya. Ibu (name) terkejut, (name) pun sadar dan segera mencari alasan lain.

"E-eum, (name) bisa sendiri. Lagian (name) udah besar!" Ucap (name).

"Bener, lagian (name) sudah besar kok" ujar Ayah (name) tiba-tiba muncul.

"Huft, tapi nanti (name) menangis lagi bagaimana?" Tanya ibu (name).

"Gak janji, hehe. Lagian nangis mah nangis, ehek" jawab (name).

Lagi lagi ibu (name) menghela napas beratnya.

"Janji jangan menangis ya?" Ujar ibu (name).

(Name) mengangguk dengan senyumannya.

Ayah dan ibu (name) pun pergi meninggalkan (name), dirumah. Sendirian, lagi.

(Name) menghela napasnya.

"Huft, setidaknya sudah izin sa-- HACHIM!"



















Side anak-anak sekul

Anggap aja dah istirahat.

Terlihat Hiori yang sedang mencari-cari seseorang di kantin, namun tak menemukannya.

Lalu pandangan Hiori tertuju pada Otoya dan Karasu. Hiori pun menghampiri mereka berdua.

"Karasu, Otoya" panggil Hiori.

Karasu dan Otoya yang merasa terpanggil pun menoleh ke belakang.

"Ehh, Hiori!"

"Hai Hiori!"

Hiori pun duduk di samping mereka berdua.

"Anu, aku ingin bertanya..." Gumam Hiori.

"Bertanya apa?"

"Apa kalian melihat (name)?" Tanya Hiori.

"Katwgajsg (name) demahsnm" jawab Karasu.

Hiori yang mendengar itu malah semakin bingung, sedangkan Karasu melanjutkan makannya. Otoya pun menghela napas pasrah.

"Huft, Si (name) katanya izin Sakit. Gw dengar dari temennnya sih gitu" jelas Otoya.

Hiori yang mendengar penjelasan Otoya pun terkejut.

"Oh ya, Kar. Lu mau jenguk (name) gak!" Ujar Otoya menyenggol bahu Karasu.

"Uhuk!! Bejir, ngageti lu anjg. Ikut lah!" Ucap Karasu.

"Yosh!!--- Hiori, lu ikut ga?" Tanya Otoya.

Hiori tersadar dari lamunannya.

"Ikut, tapi aku kayaknya nanti.. aku masih ada urusan" jawab Hiori.

My Boyfriend<3 [ Hiori Yo x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang