4

150 19 1
                                        

Raina POV :

Kami lansung menoleh, dan melihat orang yang jatuh dari atas

"Sepertinya jatuh dari atas. Ayo ke atas. Mungkin aja ada areka disana"ajak ishaq dengan berlari menaiki tangga

Aku hanya mengikutinya dengan diam

BLAR!!

Ditengah perjalanan, tiba-tiba saja bangunan bergoyang dengan keras dan terdengar beberapa bangunan runtuh

"Apa itu barusan?!"tanya ishaq dengan wajah syok

Aku hanya menggeleng tidak tau dan menarik tangan ishaq untuk bergegas

Setelah sampai di atas, terlihat areka yang terduduk di tengah-tengah puing bangunan yang hancur. Dia hanya diam dengan membelakangi kami seolah olah kami tidak ada

"Areka?....."dengan pelan aku memanggilnya

"Kamu nggak apa-apa?..."ishaq mewakili pertanyaanku yang belum keluar dari tenggorokan sama sekali

Areka hanya terdiam dan tidak merespon sama sekali

"Kami datang untuk membantumu tapi... apa kamu butuh bantuan? Sebaiknya kita segera ke rumah sakit..."dengan pelan aku mencoba memberanikan diri untuk bertanya

Areka hanya terdiam. Beberapa menit kemudian areka dengan perlahan berdiri dan menoleh ke belakang

DEG

aku lansung terbelalak melihat areka tersenyum lebar dengan mata terbelalak. Wajah dan tubuhnya berlumuran darah

"Ternyata masih ada satu lagi..."

Tes tes

Darah menetes dari wajah areka dengan deras

"Sebentar lagi ulang tahun ibu. Aku tidak akan mati"

Aku dan ishaq terdiam dengan wajah pucat melihat areka yang tersenyum dengan lebar.

"Harus pulang kerumah"

GLUDUK GLUDUK

ZRAASH

BLAAR

Hujan tiba tiba turun dengan diikuti petir yang menggelegar. Cahaya petir seolah-olah menjadi cahaya penerang diantara kami

"A-apa yang kamu lakukan areka?..."ishaq bertanya dengan terbata-bata.

Kami menghampiri perlahan areka yang masih berdiri dengan senyuman lebar yang terlihat mengerikan itu

"Kami bukan salah satu dari mereka" jelasku padanya

"Tch..."ishaq berdecih dengan wajah marah. Ishaq berusaha menarik areka

Aku menatap ishaq dan areka secara bergatian dengan wajah khawatir. Aku tahu kalau ishaq sangat mengkhawatirkan areka.

Diam-diam aku tersenyum tipis, perasaan ishaq tulus untuk menjadi sahabat areka. Itu membuatku sedikit senang

"HEI! AYO KITA SEGERA PERGI DARI SINI! PENDARAHANMU ITU PARAH! AKU AKAN MENGANTARMU KE RUMAH SAKIT-"teriakan ishaq tiba tiba terhenti.

JLEB

Mata ishaq terbelalak saat melihat itu.

Bukan, bukan ishaq yang tertusuk pisau dari areka, tapi raina yang tertusuk tepat di perutnya

Raina menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi ishaq

Raina POV END :

"Hahahaha"

GOOD/BAD FORTUNE X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang