8. Ciuman pertama rayan

474 34 1
                                    

Please give me your feedback! 🧚🏻‍♀️
Typo? Tandai.

Happy reading! 🦅
×××


"Baik. Pemuda manis ini akan jatuh kepada tuan......"

".... Darendra Nazareth Kuenzo." Rayan yang sedang terduduk lemas diatas panggung pun mematung.

Apa dirinya sudah dibeli...?
Siapa itu darendra? Nama nya seperti tidak asing.

"Tuan daren, silahkan keatas panggung." Titah MC kepada daren yang sedang menatap lurus kearah rayan.

Dengan raut wajah datar, daren berjalan keatas panggung, membuat rayan tambah terkejut akan fakta yang telah ia terima.

Rayan memandang daren dengan raut wajah cemas, ketakutan terpancar dari wajah manis seorang Arayan Natazriel.

Tanpa sepatah katapun daren menggendong rayan ala bridal style lalu pergi dari area lelang, tentunya daren sudah mentransfer uang senilai 100 miliar itu. Tenang saja, 100 miliar tidak ada apa-apa nya bagi seorang Darendra Nazareth Kuenzo.

×××

"Ugh.. sakit." Pemuda itu terbangun dengan keadaan yang cukup memprihatinkan, banyak luka lebam disekujur tubuhnya, matanya juga sembab akibat menangis terlalu lama.

Ia mengerjapkan mata sembabnya, ruangan ini begitu asing.

Pemuda manis itu mencoba untuk bangun, tapi dia terjatuh akibat badannya yang terasa sangat lemas serta kepalanya yang berdenyut.

Cklek

Pemuda manis itu mengalihkan atensinya kepada pintu yang baru saja terbuka, dia melihat sesosok pria yang sudah membelinya.

Badannya menengang seketika saat suara berat itu seolah menginstrupsi nya, "Kau sudah bangun, rayan?"

"Kenapa dia bertanya seperti itu.. sudah pasti dia tau jawabannya." Gumam rayan dalam hati, rayan menunduk lalu menganggukkan kepalanya.

"Kau tidur cukup lama." Daren menatap rayan intens seolah rayan itu adalah mangsanya.

"M-memangnya aku tidur berapa lama.." rayan berucap lirih

Daren terkekeh melihat ekspresi yang dikeluarkan oleh rayan, "Tiga hari."

"B-benarkan? Aku tidur? B-bukan pingsan? Bagaimana bisa?"

Cup

"Kau terlalu cerewet." Setelah mengucapkan itu daren pergi dari hadapan rayan yang tengah mematung dengan ekspresi polos.

"Apa tadi..." rayan memegang bibirnya, itu ciuman pertama rayan...

Rayan menelusupkan kepalanya dibantal, lalu membukus dirinya dengan selimut, setelah itu rayan berguling-guling. Sejenak ia melupakan rasa sakit pada tubuhnya, kini beralih dengan rasa yang... campur aduk?

Ini aneh, jantung nya berdetak lebih cepat, pipinya pun memerah seperti buah tomat.

×××

"Kau sudah menjual nya?"

"Sudah, sayang. Sejak tiga hari yang lalu."

Ruthless Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang