Akang Bright

479 14 2
                                    

Up cerita gaje lagi🥲
_mfreg
Agak kurang hot, maapkeun🙏

"Akaang..."

"Iya sayang!"

"Cepetan kesini, akang."

Pria bersarung satin itu lari terbirit-birit saat suami manisnya memanggil. Takut ada apa-apa dengannya yang kini tengah duduk di ruang tv.

"Kenapa sayang?" Tanyanya dengan khawatir.

"Ambilin air...," Jawabnya dengan begitu manja.

Pria yang dipanggil akang itupun menghela nafas. Melihat ke arah meja, di sana bertengger apik gelas beserta teko berisi air putih.

"Ini diatas loh, sayang." Pria berumur dua puluh lima tahun itu menuangkan air lalu memberikannya pada si manis.

"Iih, kan susah sama anak kamu," alibinya lalu meminum air itu dengan sekali tandas.

"Ya sudah, akang mau lanjut jemur dulu ya, sayang."

Metawin, pria manis yang biasa dipanggil Win itu mengangguk melanjutkan acara menontonnya yang tertunda akibat ingin minum.

Beberapa menit berlalu

"Akaanng...."

Bright, pria keturunan bule-sunda
itu menoleh lagi ke arah rumah sederhana milik ia dan sang suami manisnya yang sudah genap dua tahun lama keduanya tinggali. Sekarang ia masih menjemur pakaian yang sangat banyak karena hampir satu Minggu tidak di sentuh.

Bright meletakan pakaiannya, beranjak menghampiri sang suami yang saat ini memang sedikit rewel karena fase kehamilan.

"Kenapa sayang?" Tanyanya dengan begitu sabar.

"Akang, Win mau di pangku." Rengeknya yang kini merentangkan tangan meminta untuk di gendong.
Bright tersenyum dengan tulus. Rasa capenya seketika sirna saat melihat raut wajah Win yang begitu menggemaskan.

"Iya, nanti ya. Akang mau selesai kan dulu jemurnya, oke?"

"Nggak mau, maunya sekarang. Win mau kayak yang di tipi loh, kang. Itu yang kayak Akang Songkang sama  Eneng So Hee." Terangnya begitu antusias.

Akang Min-ho, So Hee siapa lagi coba? Tanya Bright dalam hati.

Bright duduk di sofa lalu meletakkan tubuh Win ke atas pangkuannya.
Win tersenyum senang, ia mengusap rahang bawah Bright lalu meletakkan kepalanya di dada bidang sang suami.

Bright tak bisa membantah perkataan Win, jika Win ingin A maka jangan sekali-kali Bright membantah dengan perkataan C. Win always Win katanya.

Bright tersenyum lembut mengusap rambut Win yang kini sedang masa manja karena kehamilan yang sudah genap enam bulan. Perutnya sudah terlihat membuncit dan sekarang Bright mengusapnya dengan sayang.

"Akang, Win mau ikut ya besok ke kantor." Win menengadahkan kepalanya, menatap manik mata suaminya.

"Nggak bisa, sayang. Kan akang bukan bosnya. Nggak sembarang orang yang bisa masuk kantor."

Mendadak Win cemberut, membuat Bright gemas dibuatnya.
Kecupan pun diimbuhkan pria berkaos oblong warna putih itu pada sang suami manisnya.

"Nanti ya, kalau akang punya perusahaan besar. Kamu boleh setiap hari ke kantor."

"Gak mau setiap hari. Cape juga, kang. Sesekali aja nganterin makan terus kita ngewe di kantor."

"Heh! Mulutnya ya." Bright mencubit gemas bibir kenyal milik Win. Win itu orangnya lembut, jadi wajar saja kalau perkataan barusan membuat Bright menjadi agak terkejut.

Short Stories 🔞(BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang