| Keliru

9 0 0
                                    

Sekali waktu, aku pernah diajari lewat pertemuan yang sedikit nakal.
Sosok mereka penuh perangai, banyak warna, tumpah ruah jiwa mudanya.
Aku, yang isinya hanya sekedar kertas monokrom, layaknya melihat sisi lain dunia. Kupandangi saja, karena buruk sekali menghabiskan hidup impulsif nan sembrono seperti itu.

Kepalaku, bersama pikiran kadaluwarsa ini, terus menempel di dasar meja sampai bel pulang berbunyi.
Kebebasan mereka yang begitu menonjol dan sukar untuk diabaikan seakan-akan mencemoohku.
Atau..ternyata hanya diriku yang jiwa mudanya berhenti sampai tunas?

Mendadak diriku tersentak dari mimpi, sesaat setelah tubuhku berkenalan akan rasanya berkendara motor menerjang hujan, makan bakmie tanpa seorang diri, berkelana jauh hingga fajar nyaris terbenam.

Aku yang kukenal, tunduk oleh ketakutan. Aku yang kukenal, sehari-harinya hanya memandangi mereka dari dalam pagar.

Oh, aku pernah menjadi bagian dari mereka di satu mimpi itu.
Dan seperti yang tak banyak orang tahu,
yang menjadi mereka, tak sepenuhnya benar atau keliru.

We're Sad because of Small ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang