Mungkin, ini sekedar angin kemarau yang membuatku ingin mencecap kembali perasaan pulang.
Atau tersentuh oleh rasanya dikasihi, dan
tumbuh lembut dari banyaknya hati yang keras.Yang menanti setelahnya selalu sejuk.
Sejuk yang membawaku untuk memendam rupa pencinta ini sebanyak apapun masa yang akan datang.
Untuk kubawa ke mana-mana---menjelajahi pulau badai, terciprat lelumpuran kotor, menyelimuti diri dari mimpi menjejaki bulan, menelusuri desa kesepian seorang diri.Sejuk yang membawamu,
kubangun menjadi istana yang megah,
kutumpuk lalu kujadikan beton-beton agar aku ditopang.
Karena selama ini, yang kurasakan hanya kepanasan oleh rasanya kesepian.
Bak mencecap manis pahitnya dua lusin rokok dalam sehari, kosong dalam relungku kukonsumsi sampai jadi candu.Sejuk yang membawamu,
semoga saja yang satu ini dia ikut membawaku mengapung dalam perasaan ringan.
Bebatuan di atas pundakku diangkat, tali rafia yang melilit kerongkonganku terurai, kemudian tanganku atas doa-doa panjang teraih.Semoga saja, kau raih.
- Rabu, 27 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Sad because of Small Things
PoetryIa dipaksa untuk tak terikat. Karena atas hal-hal paling remeh yang ada, teramat rawan untuknya, ia ditinggalkan. Copyright © 2023 baggyjeanns - Pict by Pinterest