Dua hari setelah ulangan harian Kimia waktu itu, sekarang murid 12 IPA 1 tengah menunggu hasil ulangan tersebut. Ada yang histeris tidak sabar, ada yang mau hampir menangis karena tau nanti hasilnya akan sangat memalukan.
Kejora dan Jessica tengah asik berbincang, sampai keduanya menoleh ketika mendengar suara langkah seseorang. Sepatu sekolah dengan tinggi 8cm yang gadis itu pakai menimbulkan suara yang lumayan keras.
Violeta, gadis model itu masuk kekelas dengan wajah angkuhnya.
Gadis itu melirik sekilas kearah Kejora dan juga Jeje, lalu mendudukan dirinya dibangku belakang Kejora.Posisinya seperti ini, dikelas 12 IPA 1, ada 4 bangku kesamping dan 8 bangku ke belakang. Masing-masing bangku hanya berisi satu orang. Kejora duduk di Bangku pertama bagian ujung kanan dekat Pintu. Jeje duduk di bangku pertama juga, namun beda satu bangku dari Kejora, Jeje memilih bangku depan yang ditengah. Sedangkan Violeta, gadis itu tepat duduk dibelakang Kejora. Angkasa duduk dibangku No 3 bagian dua kesamping, Bintang tepat didepan Angkasa. Regard dan Bagas sejajar dengan Angkasa. Regard di bangku no 3 bagian tiga kesamping dan Bagas 4 kesamping.
.
.
.
.
.
."Baik anak-anak, hari ini saya akan membagikan hasil ulangan pertama kalian dimata pelajaran Kimia ini." Ucap Pak Heru yang sedang merapikan beberapa kertas diatas mejanya.
"Seperti biasa, tidak akan ada remedial. Jadi jika hasil ulangan kalian tidak memuaskan, terima saja." Lanjut guru kimia itu dengan santai, membuat semua murid IPA 1 ingin memasukkan guru itu kedalam karung dan melemparkannya ke sungai Amazon.
"Ada 5 orang dengan nilai tertinggi."
Rasanya seluruh murid ingin membungkam mulut guru itu saja, lihat saja sekarang, mereka sudah sangat greget dengan hasilnya, tapi guru itu malah seolah-olah memperlambat waktu.
Kejora sudah tidak sabar, dari dulu hasil ulangannya selalu mendapatkan nilai tertinggi pertama. Ia juga berharap sekarang akan seperti itu lagi.
"Nilai tertinggi pertama. Bintang Gibrata Aksara."
Deg.
Kejora tidak salah dengar kan?, ini nyatakan? Bagaimana bisa cowok itu merebut posisinya.
Tidak hanya Kejora, Angkasa yang tengah santai ternyata mengepalkan tangannya diam-diam.
"Silahkan diambil Kertasnya Bintang."
Ucap Pak Heru.Bintang melangkahkan kakinya dengan santai menuju meja Guru itu.
Lalu sekilas melirik Kejora."Kejora Aninda." Ucap Pak Heru memanggil nama Kejora.
Kejora berjalan mengambil kertasnya.
Dirinya dinomor duakan lagi? Kejora sangat tidak terima walaupun ini hanya ulangan."Angkasa Purnama."
Bintang tersenyum miring ketika Nama Angkasa dipanggil, entah apa yang dipikirkan cowok itu.
"Bagas Stefandra."
Bagas sahabat Angkasa, otaknya nggak perlu di raguin lagi, 11-12 lah sama Angkasa."Yang kelima, Violeta Amanda."
Ujar Guru kimia itu"Jessica Zivana."
Lanjut guru itu.Kejora semakin dibuat melongo dengan ucapan Pak Heru. Kenapa bisa Vio mendapatkan nilai tertinggi, Gadis itu kan tidak hadir saat ulangan dan juga tidak boleh ulangan susulan.
Tidak hanya Kejora, Jeje diam-diam juga mengepalkan tangannya. Sudah ia duga, pasti terjadi lagi.
Violeta menatap remeh Jeje, gadis itu tersenyum miring.
"You are always below me" ucap Violeta pelan, namun Jeje sangat mengerti apa yang gadis itu ucapkan.
Kejora yang melihat itu, mengangkat tangannya, dan berkata
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Kejora
Aléatoire"Gue benci lo Bintang, kenapa lo harus hadir disaat gue nggak ingin lo ada disini. Dan kenapa lo juga harus pergi disaat gue butuh lo dalam hidup gue." Isak tangis seorang gadis yang terlihat sangat kacau malam itu. >>> "Jika suatu hari nanti lo ka...