•02•

34.8K 2.5K 40
                                    

Happy reading

"gue dimana?" tanya seorang remaja yang baru saja terbangun sembari memegangi kepalanya.

Remaja itu tak lain dan tak bukan ialah Aksa pemuda yang mengalami kecelakaan akibat rem motornya yang blong.

Aksa mengedarkan pandangannya saat rasa sakit di kepalanya mulai mereda, ia mengercitkan alisnya bingung saat melihat kamar yang sangat berantakan dengan pecahan kaca dimana-mana dan ini bukan kamarnya, kamarnya tentu tidak sebesar ini.

Aksa berjalan ke arah kamar mandi untuk memastikan sesuatu, dan saat ia menatap pantulan wajahnya di cermin kamar mandi tatapannya menjadi datar.

"sungguh konyol" gumam Aksa.

Aksa kembali memegangi kepalanya saat rasa sakit itu kembali datang, ia semakin mencengkram kepalanya saat rasa sakitnya semakin bertambah juga ingatan-ingatan asing yang mulai berputar seperti kaset di kepalanya.

"arghhh sialan! kepala gue sakit" teriak Aksa saat rasa sakit di kepalanya tak kunjung reda.

Setelah beberapa menit akhirnya rasa sakit di kepalanya mulai mereda, Aksa menatap kembali pantulan wajahnya di cermin.

"Aksandra Kafeel Akhtar" gumam Aksa setelah ingatan pemilik tubuh yang ia tempati dapat ia cerna.

"nama kita sama Aksa"

Aksandra Kafeel Akhtar atau yang kerap kali disapa Aksa merupakan kakak kembar dari protagonis pria dari novel yang Aksa baca sebelum terjadi kecelakaan, Aksa dan Arka tumbuh terpisah karna orang tua mereka telah bercerai sejak mereka berumur 3 tahun, Aksandra ikut dengan ayahnya yang bernama Nalendra Zavier Akhtar sementara Arka ikut dengan ibunya yang bernama Mia Claire yang kini bermarga Ravendra, hubungan Arka dan Aksa pun sangat renggang bahkan mereka tidak pernah bertemu kembali atau saling memberi kabar selama 14 tahun ini, tetapi untuk Nalendra dan Arka mereka tetap berhubungan baik Nalendra juga sangat memperhatikan Arka meskipun dari jauh maka dari itu Arka tak pernah kehilangan sosok figur ayah dari Nalendra, namun tidak dengan Aksa dia tidak pernah berkabar dengan ibu kandungnya karna Aksa sendiri lah yang memberi jarak di antara mereka ia juga selalu menghindar dari ibu dan adik kembarnya apalagi saat mengetahui jika ibunya telah menikah kembali.

Mia menikah kembali 2 tahun yang lalu dengan Javas Argani Ravendra yang merupakan ayah kandung dari Revano Ravendra, salah satu tokoh antagonis dalam novel Azeka.

Aksa menghembuskan nafasnya, sekarang ia menempati tubuh seorang remaja yang memiliki sifat datar, dingin dan keras kepala juga sedikit egois, Aksa tak pernah tahu tentang kehidupan Aksandra sebelumnya karna di novel tidak di jelaskan tentang kehidupan Aksandra, dan Aksa juga belum membaca keseluruhan novelnya bukan?.

Aksa membuka pintu kamar mandi lalu kembali menatap kamar yang seperti kapal pecah, hal ini di sebabkan karna Aksandra yang mengamuk akibat tidak di ijinkan oleh Nalendra untuk kembali ke Indonesia, Aksa sendiri tak habis pikir dengan pola pikir Aksandra, bukannya dia sendiri yang menghindar dan memutus kontak dengan ibu dan adiknya dan tiba-tiba saja dia ingin kembali ke Indonesia.

Tok Tok Tok

Aksa melangkah ke arah pintu saat mendengar suara ketukan, ia membukanya lalu terlihatlah seorang maid yang menunduk takut saat Aksa membuka pintu.

"maaf tuan muda, tuan besar memanggil anda ke ruangannya" ucap maid itu dengan suara bergetar membuat Aksa mengangguk lalu keluar dari kamarnya dan melangkah menuju ruangan Nalendra, dengan ingatan Aksandra ia tahu semua ruangan di rumah ini jadi Aksa tak perlu repot-repot untuk bertanya atau mencari.

Aksa membuka pintu ruangan Nalendra tanpa mengetuknya terlebih dahulu, ia hanya mengikuti kebiasaan Aksandra saja.

"duduklah" ucap Nalendra saat melihat kedatangan putranya.

Aksa tak bicara ia hanya menatap Nalendra dengan alis terangkat, Nalendra yang mengerti pun mulai angkat suara.

"papah mengijinkan mu kembali ke Indonesia dengan syarat kamu harus tinggal dengan ibumu, papah juga sudah menghubungi ibumu" ucap Nalendra membuat Aksa terdiam.

Aksandra dan Nalendra memang tidak tinggal di Indonesia, setelah bercerai Nalendra memutuskan pindah ke belanda dan membesarkan Aksandra di negeri kincir angin itu.

"padahal tadinya gue mau tinggal disini aja, gue gak mau terlibat alur novel, tapi kasian juga kalo gue nolak, ibunya si Aksa pasti udah kangen berat sama si Aksa, ah anjir gue gak suka situasi kayak gini" batin Aksa.

"Aksa kau yakin dengan keputusan mu?" tanya Nalendra menyadarkan Aksa dari lamunannya.

"ya" Aksa mengangguk.

"yasudah papah tidak bisa melarang mu, kau sangat keras kepala jika papah tak memberi ijin pun kau pasti akan nekat" ucap Nalendra yang disetujui Aksa.

Dari ingatan yang Aksa lihat, Aksandra memang sangat keras kepala dan suka membuat keributan tetapi ia salut dengan Nalendra yang sabar menghadapi tingkah keras kepala Aksandra, ia memang ayah yang baik Aksa akui itu.

"kapan berangkatnya?" tanya Aksa membuat Nalendra terkekeh.

"kau tidak sabar bertemu dengan ibu dan adikmu?" tanya Nalendra.

Aksa yang tidak tahu harus mengatakan apa memilih beranjak dari duduknya lalu pergi keluar, Nalendra yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, ia sudah biasa dengan sikap putranya itu.

•°•°•°

Sementara itu di Indonesia tepatnya kediaman Ravendra, keluarga itu kini tengah melakukan makan malam bersama, setelah selesai Mia menghentikan Arka dan Raven yang hendak berdiri.

"kenapa mah?" tanya Arka.

"mamah mau bicara sebentar" ucap Mia membuat Arka dan Revan duduk kembali.

Sebelum bicara Mia menatap ke arah Javas suaminya, Javas mengangguk sembari tersenyum untuk meyakinkan istrinya.

"emm besok kita akan kedatangan seseorang" ucap Mia membuat Arka dan Revan menatapnya penasaran.

"siapa?" tanya mereka berdua berbarengan membuat mereka reflek saling tatap dan melayangkan tatapan permusuhan.

"besok kakak kamu akan datang" ucap Mia menatap Arka membuat Arka terdiam, ia tak tahu harus bereaksi seperti apa begitupun dengan Revan, ia tahu jika Arka mempunyai kembaran namun hingga saat ini ia tak pernah melihatnya bahkan namanya saja Revan tidak tahu.

Revan beranjak dari duduknya lalu pergi melangkah ke kamarnya begitupun dengan Arka, Mia menatap kepergian Arka yang tidak memberikan komentar apapun dengan tatapan sendu.

"tak apa, wajar saja bukan jika Arka seperti itu hubungan mereka memang tidak baik apalagi Aksa yang sengaja memutus kontak dengan kalian" ucap Javas menenangkan istrinya yang terlihat sedih.

"kamu benar mas, tapi kenapa Aksa menghindar dari kita ya mas?, padahal aku sangat merindukannya tapi aku tak bisa bertemu dengannya bahkan untuk mengobrol pun Aksa tidak mau" ucap Mia.

"sudah jangan bersedih kan besok Aksa akan kesini dan mas dengar dia akan melanjutkan pendidikannya di sini bukan?" tanya Javas yang di angguki oleh Mia.

"kamu bisa memanfaatkan itu untuk mendekatkan dirimu dengan Aksa " ucap Javas membuat Mia tersenyum.

Mia bersyukur mempunyai suami seperti Javas yang sangat baik dan pengertian padanya.

•°•°•°•°•°

Jangan lupa vote 🌟🌟

Aksandra Kafeel A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang