Happy reading
Aksa melihat jam setelah selesai makan, jam sudah menunjukan pukul setengah sepuluh namun kedua adiknya belum juga pulang, Aksa mengambil ponsel di kamarnya lalu kembali ke ruang tengah dan mendudukkan dirinya di sofa.
Setelah lama menunggu akhirnya terdengar suara mesin motor memasuki kawasan rumah, Aksa masih memainkan ponselnya entah sedang apa.
Suara pintu terbuka membuat Aksa mengalihkan pandangannya, bisa ia lihat disana Arka dan Revan menatapnya terkejut dengan banyak luka lebam di wajahnya.
Aksa melihat jam yang sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam, ia menatap kedua adiknya datar.
"dari mana?" tanya Aksa datar, tak ada jawaban keduanya menunduk tak berani menatap balik Aksa.
"berantem? tawuran?, gue gak peduli apa yang kalian lakuin, gue cuma minta kalian inget waktu buat pulang" ucap Aksa.
"sorry bang gue cuma kesel sama mamah yang lebih utamain pekerjaan dibanding anaknya" ucap Arka akhirnya angkat bicara.
"gue juga kesel sama ayah" ucap Revan ikut bicara.
"mereka cari duit buat kalian, jangan membuat semuanya jadi rumit, gue gamau di salahin kalau terjadi sesuatu sama kalian" ucap Aksa membuat keduanya terdiam.
Aksa pergi meninggalkan Arka dan Revan yang terdiam, ia kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya.
•°•°•°•
Pagi harinya Aksa di buat kesal kembali karna Robi yang tiba-tiba berpamitan padanya untuk kembali ke Belanda atas perintah Nalendra, mendengar itu Aksa langsung menelepon Nalendra untuk protes.
"pah, papah kenapa suruh Robi kembali sih" ucap Aksa kesal saat panggilan sudah tersambung.
"papah membutuhkannya, memang kenapa?"
"Aksa juga butuh pah, kalo dia kembali nanti siapa yang antar jemput Aksa ke sekolah"
"kamu bisa pake motor atau mobil sendiri kan, biasanya juga pake motor sendiri"
Aksa mematikan panggilannya lalu melempar ponselnya asal, ia membalikkan badannya dan sedikit terkejut melihat Arka dan Revan berada di belakangnya.
"ngapain?" tanya Aksa.
"abang sama gue aja berangkatnya kalo om Robi pulang" ucap Arka terdengar ragu, ia takut jika Aksa menolak.
"hm" jawan Aksa membuat Arka tersenyum sementara Revan ia mengepalkan tangannya entah kenapa ia merasa kesal apalagi melihat Arka yang tersenyum mengejek ke arahnya.
Aksa melangkah menuju meja makan untuk sarapan diikuti Arka dan Revan, mereka sarapan dengan hening tak ada yang berbicara.
Selesai sarapan mereka langsung pergi menuju sekolah dengan Aksa yang menumpang di motor Arka, tiba di sekolah mereka menjadi pusat perhatian, teman-teman Arka pun mendekat.
"bang" ucap Leon tersenyum menyapa Aksa.
"gue duluan" ucap Aksa datar meninggalkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksandra Kafeel A
FantasyAksa seorang mahasiswa biasa yang memasuki tubuh seorang Aksandra Kafeel Akhtar yang merupakan kembaran dari protagonis novel yang ia baca. Tertarik? yuk baca Murni hasil pemikiran sendiri semua gambar berasal dari pinterest Not BL Start : 14 Jan...