5. Naughty Guy?

18 9 3
                                    

Seperti janjinya semalam, Alexi akan mengembalikan kotak makan milik Athalia. Sebenarnya mudah saja bagi Alexi hanya untuk mengembalikannya, yang menjadi sulit adalah dimana Alexi harus bangun tidur pagi - pagi sekali untuk membeli sabun pencuci piring dan belum lagi dirinya yang harus membuka tutorial di YouTube untuk cara mencuci kotak makan. Pekerjaan mencuci kotak makan ini sebenarnya sederhana, namun karena Alexi sendiri selama seumur hidupnya belum pernah mencuci bekas alat makannya sehingga ini menjadi pelajaran baru. Bu Watik, salah satu asisten rumah tangga kepercayaan orang tuanya yang biasa menyiapkan semua untuk Alexi.

Ternyata cukup mudah untuk mencuci kotak makan, cukup diberikan sabun cuci piring lalu bilas. Beberapa kali Alexi mengecek kotak makan yang telah dicucinya, untuk memastikan kebersihan dan bebas dari lemak.

Selesai dari masalah mencuci kotak makan sekarang Alexi harus segera bergegas mandi dan bersiap berangkat ke sekolah. Jika tidak ingin menarik perhatian dari warga Galaxy Senior High School maka Alexi harus menaati peraturan dan salah satu peraturannya adalah berangkat tepat waktu.

Tidak membutuhkan waktu terlalu lama Alexi sudah selesai dengan ritual paginya. Namun saat dirinya baru saja keluar dari kamar mandi bel apartemennya berbunyi.

Dahinya mengernyit saat melihat jam masih menunjukan pukul 06 : 15 masih terlalu pagi untuk bertamu. Jangan bilang yang menekan belnya sekarang adalah salah satu temannya yang masih kobam karena dari pesta. Ayolah Alexi tidak akan memiliki waktu untuk merawat teman - temannya sekarang.

Bel sekali lagi ditekan karena Alexi masih menerka siapa yang ada di balik pintu itu. Belum sampai 5 detik bel berhenti berbunyi entah siapa yang menekannya bel kembali berulang kali berbunyi, jelas kesabaran orang itu tidak bisa untuk diajak kompromi.

Dengan cepat Alexi membuka pintu untuk menghentikan aksi menekan bel yang dilakukan orang diluar tersebut. Kejutan di pagi hari!!!

Athalia berdiri di sana dengan seragam rapi yang sudah melekat di tubuh kecilnya.

"Ini masih terlalu pagi untuk bertamu, Tha. Kalau lo mau kotak makan lo, lo bisa cukup kasih tahu nomor apartemen lo pasti gue anter nanti."

Athalia yang masih terkejut dengan pemandangan panas di pagi ini mengedipkan kelopak matanya dan memandang mata jernih Alexi. "Sarapan pagi," katanya dengan mengangkat paper bag berlogo restoran di sebrang jalan.

Melirik salah satu tangan Athalia yang juga sama memegang paper bag membuat Alexi membuka pintu apartemen semakin lebar. "Mau sarapan bareng?"

Athalia melihat dalam apartemen dan Alexi yang masih berdiri di depan pintu dengan handuk yang melilit untuk menutupi anggota tubuh bawahnya secara bergantian. Athalia menahan nafas saat pikirannya merasa ragu.

"Itu cuma tawaran, kalo lo mau lo bisa masuk, tapi kalo lo enggan, gue juga gak akan maksa." Alexi tahu jika Athalia merasa ragu untuk masuk entah apa yang dipikirkan gadis yang memiliki tinggi hanya sebatas bahunya. "Gue mau pake seragam dulu, kalo lo mau, masuk aja."

Alexi berjalan meninggalkan Athalia yang masih berdiri di depan pintu menatap tubuh Alexi yang masih basah dengan bulir - bulir air sehabis mandi. Meskipun Athalia bukan termasuk ke dalam barisan pemuja Alexi tetap saja perempuan mana yang tidak termangu melihat tubuh Alexi yang tegap dengan otot bisepnya sama menggodanya dengan perut kotak - kotak yang dimiliki itu.

Ayahnya akan memarahinya habis - habisan jika tahu bagaimana sepasang matanya memandang tubuh keturunan Dirgantara dengan lancang.

Kala Alexi sampai pada tangga yang melingkar untuk naik ke atas tempat tidurnya, Athalia memutuskan untuk masuk dan duduk di sofa yang semalam dia duduki. Suhu ruangan ini sudah tidak sedingin sebelumnya, terasa lebih nyaman. Apartemen Alexi juga bersih mungkin pagi - pagi tadi pemilik apartemen ini membersihkan lebih dulu sebelum bersiap untuk pergi ke sekolah.

Everything Will be DestroyedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang