DROP INSIDE' 08

423 47 13
                                    

   Satu bulan berlalu untuk renjun yang tingal satu rumah bersama jaemin dengan penyamarannya sebagai perempuan jadi-jadian. Selama itu pula renjun mengetahui apa saja kebiasaan jaemin, apa yang ia sukai maupun sebaliknya.

Seperti saat ini, renjun menyiapkan sarapan pagi untuk jaemin tidak lupa membuat secangkir kopi hitam untuknya.

Renjun melirik pada pintu kamar jaemin yang masih terlihat dari dapur. "Dia belum juga keluar? tidak biasanya."

Derit pintu terbuka mengalihkan perhatian renjun pada kegiatannya.

Jaemin dengan santai berjalan ke meja makan dimana ada renjun, tidak menggunakan atasan hanya memakai celana pendek dengan rambut basahnya.

Hanya helaan nafas kecil dari renjun yang sudah terbiasa ini. Perut yang mempunyai enak kotak-kotak itu selalu saja membuat renjun panas dingin belum lagi dengan rambut basahnya membuat kesan eksotis.

"Hari ini aku akan pergi keluar jadi tolong bantu aku keringkan rambutku,"

renjun berdehem untuk menetralkan kecanggungan dirinya pada jaemin. "Ya tentu saja akan ku bantu."

"Apa tugas sekolahmu sudah selesai, renata? " tanya Jaemin sambil mengunyah sesuap roti panggang olahan renjun.

Ah, benar. Renjun sekarang satu sekolah dengan jaemin, sekolah mewah yang di luar pikiran renjun. "Belum, nanti akan ku kerjakan setelah mengeringkan rambutmu."

"Yakin? kau kan tidak bisa mengerjakannya, jadi tunggu saja aku nanti malam, aku akan membantumu, bagaimana?"

Renjun mengangguk menurut saja apa kata tuanya lagipula renjun sadar diri bahwa dirinya ini adalah anak yang masuk dalam kategori siswa bodoh di sekolahnya yang dulu.

Satu cangkir kopi hitam jaemin hirup pelan-pelan bersamaan dengan suapan-suapan roti panggang sampai habis.

"Kau bisa menyusul ke kamarku setelah selesai menghabiskan makananmu."

"Ya, beri aku waktu sebentar."








Setiap helai rambut jaemin yang menyentuh jari-jemarinya ia usap dengan halus, satu tangannya ia gunakan untuk memegang hair dryer.

"Aku akan pulang sekitaran jam tujuh malam,"

"Ya aku akan menunggu."

"Jangan memasak untuk makan malam nanti,"

"Jadi tidak ada jatah makan untuk nanti malam?" renjun bercanda.

Jaemin terkekeh. "Bukan begitu, aku akan membeli sesuatu untuk makan malam. Agar kau tidak kelelahan saat belajar denganku nanti malam."

"Begitu? Baiklah."

"Renata?" panggil jaemin.

"Ya? "

"Apa kau tau siapa chenle?"

Deg!

"Siapa? aku tidak mengenalnya."

"Oh... ku kira kau mengenalnya."

"Tentu tidak, nama itu asing di telingaku."

Jaemin bergumam tidak jelas membuat renjun sedikit panik. Kenapa jaemin bertanya mengenai chenle? Apa dia tau sesuatu?

"Rambutku sudah kering, terimakasih bantuannya renata."

Renjun mengangguk berdiam diri.

"Kau tidak ingin keluar kamarku? oh, apa kau ingin membantuku juga untuk memakai pakaian?" ucap jaemin dengan senyum culasnya.

Seketika renjun tersadar dan langsung bergegas keluar.

Langkah kakinya membawa ia masuk kedalam kamar pribadinya.

"Sial, kenapa dia membuatmu menjadi panik sendiri begini. Apa selama ini dia memantau diriku? tapi ia selalu terlihat sibuk bahkan saat di sekolah pun ia jarang terlihat dimataku."

Jarinya mengetik dengan cepat di atas keyboard menulis pesan pada seseorang.

Kita harus bertemu nanti sore.

"Memakai ini setiap hari membuatku tidak nyaman." renjun melepas bajunya lalu melepas bra yang terpasang di dadanya.

"Aku ingin menjadi diriku sendiri, begitu lelah berakting seperti perempuan setiap  hari." keluh renjun dengan bibir merengut.

Tubuh yang setengah telanjang itu ia banting ke kasur dan tak lama terlelap begitu saja. Tidak tau bahwa ada yang sedang mengintip dari celah pintu yang lupa renjun kunci.



TBC

14012024 anjy udh 2024 blm tamat-tamat 😭




Jaemren; Drop InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang