Waktu berjalan dengan cepat.Begitu pula dengan renjun yang mendekam di apartemen milik chenle satu minggu lebih.
Mungkin beberapa jam kedepan waktu masa bersantainya akan habis, karena chenle sudah membersihkan nama dirinya dari kasus sialan itu.
Dan benar, tak lama pintu apartemen terbuka dengan sendirinya karena sang pemilik sesungguhnya telah sampai.
"Bagaimana harimu Minggu terakhir ini renjun? Sudah siapkah kau mengakhiri masa bersantai mu dan mulai bekerja untukku?" kekeh chenle berjalan santai lalu duduk berhadapan dengan renjun.
Renjun mendengus. "Katakan apa yang harus aku lakukan untukmu?"
"Kau tidak sabaran ternyata," decak chenle, lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
Selembar kertas chenle berikan pada renjun. "Apa ini?" tanyanya bingung.
"Kau akan bekerja disana untuk membantuku."
"Kau tidak lihat? disini tertera lowongan untuk wanita? jika kau menyuruhku hanya untuk berkerja untuk membayar mu dengan uang maka aku bisa sendiri mencari tempat kerjanya. Dan yang pasti lowongannya yang dicari laki-laki."
"Aku akan merubah mu menjadi terlihat seperti perempuan, kau akan menyamar disana renjun. Dan mengumpulkan informasi dari keluarga Na itu."
"Kau gila!"
"Ingat, kau berhutang banyak padaku." ancam chenle.
"–"
"Baik, aku setuju."
"Memang seharusnya begitu." ketus chenle. "Besok aku akan datang pagi hari bersama seseorang yang akan meriasmu. Jadi jangan tidur terlalu larut." lanjutnya lalu pergi keluar meninggalkan renjun sendirian yang masih termenung tempat duduknya.
"Arghh sialan! dasar gila. Yang benar saja menyuruhku untuk seperti perempuan dan menjadi maid! Apa otaknya sudah geser?"
Keesokan paginya chenle lebih dulu sampai dari pada bangunnya renjun.
"Bukankah semalam aku sudah menyuruhmu untuk tidak terlalu larut malam untuk tidur? –
Yujin apa kau bisa menghilangkan noda hitam di bawah matanya itu?"
"Serahkan saja padaku chenle."
Renjun pasrah ketika tidurnya di ganggu lalu di paksa mandi dan berdandan juga berpakaian layaknya perempuan.
"Aku tidak mengerti dirimu, jika aku di terima dan bekerja disana bagaiman aku akan berdandan seperti ini? apa kau berpikir aku bisa melakukannya sendiri?"
"Lihatlah tutor melalui media sosial, kau kan sudah kuberikan handphone."
"Jika aku tidak bisa juga, bagaimana?"
Pertanyaan yang membuat ubun-ubun chenle berasap dan panas. Emosinya tiba-tiba naik. "Renjun. Jangan sampai tugasmu tidak berhasil. Bagaimanapun caranya jangan sampai kau gagal dan tidak membawa informasi apapun."
"Iya aku mengerti. Tidak usah marah aku tau posisiku saat ini."
"Baguslah,"
"Omong-omong infomasi apa yang harus aku dapatkan dari sana? Apa kau yakin aku di terima disana?"
"Soal di terima atau tidak kau jangan cemas karena aku sudah menyogok kepala maid untuk memilihmu."
"Dan informasi?"
"Cari tau tentang pemuda anak kedua dari keluarga tersebut. Namanya Na Jaemin."
Orang kaya memang gila, ucapan chenle waktu itu benar-benar terjadi. Dan lebih gilanya lagi orang yang di percaya bekerja dan di beri tanggung jawab dengan mudahnya menerima sogokan.
"Aku tidak tau apa yang ia berikan pada kepala maid? sampai-sampai ia mau menerimanya."
Sepatu hak yang tidak terlalu tinggi juga pakaian maid dengan kain berenda yang terlihat elegan dan juga sedikit seksi memperlihatkan kakinya sampai setengah pahanya.
Menggema di ujung lorong, demi tuhan rumahnya sangatlah luas. Tidak heran mengapa pemiliknya membutuhkan banyak pekerja.
"Hei, cantik. Ingin kemana? Bukankah tugasmu melayani diriku?"
TBC
–09072023
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemren; Drop Inside
Fiksi PenggemarDisini renjun hanyalah saksi kekejaman seorang psikopat yang menghabisi korbannya secara sadis di dalam ruangan tak terpakai. Tapi mengapa renjun yang di salahkan? start- 21062023 ©alle