O9. Jadilah berani!

13 4 0
                                    

Rajevan dan Caidan saat ini sedang berlarian menuju taman yang terletak tak jauh dari pintu gerbang sekolah. Mereka lalu duduk di bangku taman yang masih kosong, dan kini hanya ada keheningan di antara kedua nya. Sebab mereka kini sedang mengamati betapa cantik nya bunga-bunga dengan warna yang beragam itu menghiasi taman tersebut. Dan terlebih lagi, mereka tak salah memilih tempat karena di samping bangku yang sedang mereka tempati saat ini terdapat sebuah pohon yang dedaunan nya menjadi pelindung bagi kedua nya agar tak langsung terkena terik matahari.

Sebenarnya, mereka sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun, mereka lebih memilih untuk bersantai terlebih dahulu di taman sekolah dan menikmati pisang goreng yang telah mereka beli dari penjual di depan sekolah. Menurut kedua nya, hal ini jauh lebih baik daripada harus langsung pulang ke rumah masing-masing, sebab mereka merasa bosan jika lama-lama berada di rumah.

"Heii, pisang goreng e enak poll ndak seh? "

"Iya setuju aku!! Besok beli lagi yuk, Van! Tapi besok aku mau beli lebih banyak lagi!! Soal e kalau cuman segini masih kurang hehehe. "

"Iya sama! Aku besok juga mau beli lagi ah! "

"Yukk!! Sama sekalian saja yuk kita cobain jajanan yang lain!! "

"Ayoo! Oh iya, besok kita bawa bekal yuk Dan! Soal e kan kantin pasti ramai ya.. Nah aku males banget kalau harus antri padahal aku sudah laper lohh, jadi mending kita bawa bekal yuk biar bisa langsung makan!! "

"Ayo aja seh!! Enak nya bawa bekal apa ya?? Aku bingung huhuhu... "

"Kayak e besok aku bawa bekal nasi deh tapi aku juga ndak tau nasi nya bakal dikasih lauk apa ae?? Nanti aku bilang ae lah ke ayah ku! "

"Ih enak ya kamu bekal nya disiapin sama ayah mu, coba kalau aku nanti.. Pasti mama sama papa ndak mau tahu dan pasti nyuruh aku buat nyiapin bekal sendiri. Sama kayak ko Ren, biasa e juga nyiapin bekal sendiri. "

"Kamu nanti kan bisa minta ke ko Enzo buat bantuin kamu Dan, ko Enzo pasti mau bantu lah ya.. "

"Ah iya ya! Aku minta tolong aja deh ke ko Ren!! Biar aku juga tahu cara nyiapin bekal itu bagaimana. "

"Nah iya, emang e biasa e ko Enzo bawa bekal apa deh Dan? "

"Hm... Ko Ren biasa e bawa bekal nasi seh, tapi akhir akhir ini ko Ren lebih suka bawa bekal roti. "

"Roti tawar tah?? Roti e dikasih apa emang e? "

"Dikasih selai gitu, kebetulan mama juga baru beli selai stoberi hehe. "

"Wih enak nya!! Pasti manis banget kalau dikasih selai stoberi!! "

"Iya manis! Waktu itu bekal e ko Ren nggak habis gitu sisa selembar roti lagi, jadi nya selembar tadi dikasih ke aku. Terus pas aku coba, eemmm.... Manis bangett?!?! "

"Wahh!! Aku juga mau coba ah! "

"Coba ae Van!! Manis kokkk!! "

"Iya, nanti aku bilang juga deh ke ayah. Oh iya, pulang yuk! Pisang goreng ku sudah habis nih, punya mu juga sudah habis kan? "

"Punya ku juga sudah habis, ya sudah yuk ayo pulang!! "

Mereka lalu bangkit dari duduk nya lalu melangkah ke arah gerbang sekolah yang tak begitu jauh dari tempat mereka saat ini. Dan kini, mereka telah meninggalkan lingkungan sekolah itu dan berjalan kaki di trotoar sembari masih mengobrol dengan satu sama lain.

"Eh Van, lebih enak kalau kita berangkat sama pulang sendiri nggak seh? Soal e kan kita bisa nggak langsung pulang dan masih bisa main!! "

"Iya bener! Apalagi ayah ku juga masih belum pulang dari kerja, jadi kalau pun aku ndak ada di rumah pasti juga ndak bakal tahu hihihi! "

Don't be with me  || Chenle Jisung ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang