♬ ♪
'Cause every night, I'm talking to the moon
Still trying to get to you
In hopes you're on the other side talking to me too
Or am I a fool who sits alone talking to the moon?
Oh-oh
Oh-oh-Bruno Mars
••
"Udah engga berguna, cuman jadi beban doang hidup lo." Sinis Raffa, menatap Samuel yang berada di kamarnya beberapa menit yang lalu.
"Pergi sana lo." Lanjut Raffa berbicara.
"Enggak mau nanti Kakak ngelukain diri Kakak sendiri."
"Apa peduli lo?" Heran Raffa menatap tajam orang di depannya, selalu saja ikut campur.
"Kalau emang se-sakit itu mending Kakak ngelampiasinnya di aku aja, jangan di tubuh Kakak."
"Gue tanya apa peduli lo ha?!! Bukan malah ngomong ga jelas. Pergi lo bikin gue muak aja." Bentak Raffa mendorong tubuh Samuel.
"Enggak mau dan engga akan pernah sebelum Kakak berhenti ngelukain diri Kakak sendiri." Ucap santai Samuel menahan diri sekuat tenaga agar tidak terdorong dari kamar Kakaknya.
"Oke kalau itu mau lo!!" Setelah mengatakan itu Raffa memberikan pukulan di wajah Samuel dengan kuat, tak tanggung-tanggung dia juga menendang tubuh Samuel dengan kencang.
"Ini kan yang lo mau? Sekarang terima aja yang gue kasih ke lo." Lanjut Raffa masih terus memukuli tubuh Samuel.
Bukannya menunjukan raut kesakitan, Samuel justru tersenyum seolah merasa puas dengan Kakaknya berbuat oleh dirinya.
"Anak kek lo tau apa tentang rasa sakit. Lo adalah penyebab rasa sakit itu tumbuh sialan, andai Ibu lo engga dateng di kehidupan keluarga gue. Mama dan Papa engga akan berantem terus."
"Padahal gue tadi bisa melihat mereka bersama kembali, tapi sialnya justru mereka lagi-lagi bertengkar." Lanjut Raffa memberikan tendangan di dada Samuel yang membuat Samuel mengeluarkan darah di mulutnya sangking kuatnya.
"Bangsat! Bangsat! Gue benci lo." Ujar keras Raffa mengeluarkan emosinya yang selami ia pendam.
••
Samuel membuka pelan pintu kamarnya. Lalu melangkah ke arah kasur merebahkan dirinya di kasur yang terlihat sudah kecil dan tidak layak di tempati.
memandang langit-langit di kamarnya, Samuel hanya mampu menutup mata menetralkan rasa sakit setelah di pukulin Kakaknya sendiri.
Bukan sok jagoan, Samuel hanya tidak ingin Kakaknya merasa sakit lagi. Dulu pernah Kakaknya Raffa masuk rumah sakit karena frustasi melihat orang tuanya bertengkar dan berujung mencoba bunuh diri.
Kakaknya dulu di nyatakan koma satu minggu full yang membuat Papanya selalu marah-marah dan mengabaikan kesehatannya sendiri.
Samuel sadar semua salahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience || Slow Up ||
Short StoryKetika dua rumah yang sama-sama tidak menerima keberadaan seorang pemuda bernama Samuel. Bukan tentang rumah yang berbentuk bangunan. Patience yang artinya kesabaran seorang pemuda yang sedari kecil tinggal dengan neneknya saja lalu tiba-tiba Papany...